Site icon Berita Kota Makassar

Sudah Beli Tiket Pulang ke Barru, Tewas Tertembak KST di Papua

BARRU, BKM — Warga asal Kabupaten Barru bernama Damri (57) menjadi korban penembakan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST). Ia meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi pada pukul 15.06 WIT, Senin(23/1) di jembatan Ilame, Jalan Gome, Kampung Mako, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

Aksi penyerangan dilakukan KST dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam terhadap Damri yang berprofesi sebagai tukang ojek. Pelaku diperkirakam anggota KST Puncak Papua pimpinan Numbuk Telenggen.

Usai penyerangan, di tubuh korban ditemukan dengan sejumlah luka tembak. Masing-masing di bagian leher sebelah kiri, luka senjata tajam pada bagian kepala belakang dan paha sebelah kiri.

Saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan identitas korban bernama Damri, lahir di Barru, 10 Desember 1965. Korban merupakan warga Pesse, Kampung Lempang, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru
Peristiwa tragis yang dialami korban bermula pada pukul 14.45 WIT. Ketika itu Damri baru saja selesai makan siang dan melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang ojek untuk mencari penumpang di seputaran Distrik Ilaga-Gome.

Saat jarum jam menunjukkan pukul 14.50 WIT, Damri  mendapat penumpang masyarakat OAP (Pemuda). Selanjutnya mengantarkannya ke Distrik Gome.
Setelah itu, pada pukul 15.03 WIT, Damri kembali menuju Kota Ilaga, Distrik Ilaga, dengan membawa satu orang penumpang masyarakat OAP (Pemuda).
Pada pukul 15.06 WIT Damri dikabarkan ditembak terlebih dahulu pada bagian leher sebelah kiri. Selanjutnya korban berusaha melarikan diri, namun dikejar pelaku. Dia pun diserang dengan menggunakan senjata tajam.

Bersamaan dengan kejadian tersebut, Moses Wonda (Ketua Ojek OAP Ilaga/ASN Dinkes Puncak) yang hendak menuju Distrik Gome melihat kejadian segera berbalik arah menuju Kota Ilaga dan melaporkan ke Polsek Ilaga, dan diteruskan ke Polres Puncak.
Ia juga menginformasikan kepada seluruh jajaran aparat keamanan TNI-Polri wilayah Ilaga bahwa terdapat satu orang orang tukang ojek yang diserang oleh anggota KST Puncak Papua di sekitar jembatan Ilame
.
Aparat keamanan TNI-Polri kemudian merespons informasi tersebut dan langsung melaksanakan evakuasi.
Mereka terdiri dari personel Satgas Elang III BIN, Satgas Kodim Yonif R 303/SSM dan Satgas Brimob Damai Cartenz bergerak menuju TKP menggunakan kendaraan truk dan rantis dalam rangka melakukan penyisiran serta olah TKP. Tim drone Satgas Elang III BIN melakukan pemantauan udara dari Koramil Ilaga, untuk melakukan pengamatan di sepanjang jalan Ilaga-Gome. Diperoleh hasil satu orang tergeletak di jalan Gome.

Tim keamanan TNI-Polri tiba di TKP dan melihat bahwa korban sudah tergeletak di jalan Wako . Selanjutnya dilakukan tembakan pengamanan mengantisipasi adanya pancingan oleh anggota KST dan membawa korban masuk ke dalam mobil truk.

Saat melaksanakan evakuasi terhadap korban terjadi gangguan tembakan sebanyak dua kali yang dilakukan oleh anggota KST dari arah semak-semak sekitar Jembatan Ilame. Mendengar ada bunyi tembakan, tim yang melaksanakan evakuasi melakukan tembakan balasan ke arah sumber suara.

Tim evakuasi membawa korban menuju RSUD Ilaga, Distrik Ilaga guna mendapatkan penanganan pertama oleh tenaga medis.

Setelah mendapatkan penanganan oleh tim medis, korban selanjutnya dibawa menuju ruang perawatan guna mendapatkan penanganan intensif. Berdasarkan hasil penanganan tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembakan dan luka senjata tajam.
Jenazahnya kemudian disemayamkan di Masjid Al-Ikhlas Ilaga, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Papua.

Berdasarkan kesaksian rekan korban, diperoleh keterangan bahwa Damri merupakan satu-satunya ojek yang belum kembali ke Kota Ilaga dan masih membawa penumpang dari Kota Ilaga menuju Distrik Gome

.
Aparat keamanan TNI-Polri wilayah Kabupaten Puncak Papua sering mengimbau kepada para tukang ojek agar tidak mencari penumpang melewati batas waktu yang ditentukan, yakni pukul 14.30 WIT.

Direncanakan evakuasi  jenazah almarhum Damri dilakukan 24 Januari 2022 menuju Timika, Kabupaten Mimika untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.

Ketua Kerukunan Keluarga Daerah Barru (KKDB) Kabupaten Timika Iwan Anwar bersama pengurus lainnya ikut turun tangan mengurus pengiriman jenazah saat masih berada di wilayah Timika, hingga diterbangkan ke Makassar.

Anggota DPRD Timika ini dalam penuturannya saat pelepasan jenazah menyatakan almarhum merantau ke Timika untuk mencari nafkah demi keluarga.
“Kematian saudara kita ini sebagai syahid fi sabilillah karena, sudah berjuang di jalan Allah demi keluarga. Jadi mari kita doakan perjuangan saudara kita ini. Semoga kematiannya dalam keadaan husnul khatimah,” ujar Iwan.

Ia juga meminta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran.

“Kematian ini sudah menjadi takdir yang tidak bisa ditolak. Padahal almarhum ini sudah beli tiket untuk pulang ke Barru bertemu keluarganya. Tetapi ternyata takdir Allah berkehendak lain,” ucapnya.

Camat Tanete Riaja Musakkir yang dihubungi, Selasa (24/1), membenarkan adanya warga Pesse, Desa Lempang, Kecamatan Tanete Riaja yang tewas tertembak.

“Saya juga baru terima informasinya dari pihak Pengurus KKDB. Pihak keluarga masih menunggu pengiriman jenazah dari Papua,” ujar Musakkir, kemarin. (udi/b)

Exit mobile version