GOWA, BKM — Salah satu program prioritas Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Wakil Bupati, Abd Rauf Malaganni, pada periode kedua pemerintahannya adalah bidang UMKM (usaha mikro kecil menengah). Dan kini bidang yang digeluti para pelaku usaha ini secara bertahap dikembangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa.
Sebagai langkah pengembangan kepada para pelaku usaha ini, Pemkab Gowa terus melakukan perhatian. Program bidang UMKM ini juga sangat menunjang program Bupati Gowa yakni satu desa satu produk yang telah berjalan sebelumnya.
Karena itu, Pemkab Gowa terus melakukan upaya peningkatan produksi maupun kualitas para UMKM melalui berbagi upaya. Bukan hanya pada setiap ada event pameran seluruh UMKM aktif dilibatkan. Juga berbagai pelatihan baik bagaimana meningkatkan produksi, meningkatkan kualitas hingga pada faktor marketing dilakukan.
Dan kali ini, Pemkab Gowa pun mengoptimalkan peran pihak ketiga untuk menguatkan UMKM yakni dengan menggandeng perusahaan permodalan.
Pada Rabu (25/1), bertempat di Baruga Tinggimae rujab Bupati Gowa dilakukan penandatanganan kerjasama antara Pemkab Gowa melalui Dinas Koperasi dan UKM dengan perusahaan permodalan yakni PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Kerjasama ini terkait pemberdayaan UMKM di Gowa dan penyediaan calon karyawan PNM. Dalam kesempatan kerjasama tersebut, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mengatakan, dalam visi, misi dan RPJMD Kabupaten Gowa, UMKM merupakan salah satu dari lima program prioritas Pemkab Gowa. Sehingga penandatanganan ini sebagai tindaklanjut dari pelaksanaan program prioritas tersebut.
”Pendidikan, kesehatan, keagamaan, infrastruktur dan UMKM adalah program prioritas kami pada RPJMD selama lima tahun kedepan. Menindaklanjuti itu maka hari ini kami melakukan penandatanganan bersama PNM Cabang Makassar sebagai upaya peningkatan UMKM dan menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Gowa,” kata Adnan.
Adnan mengaku, UMKM bukan hanya terkait permodalan saja, namun harus ada pendampingan dan pemasaran agar kualitas UMKM sesuai dengan standar yang ada.
”Berbicara UMKM itu rata-rata permasalahannya selain permodalan yaitu pendampingan dan pemasarannya agar bagaimana UMKM kita bisa sukses secara menyeluruh khususnya untuk kualitasnya, setelah berproduksi ke mana produk itu dipasarkan. Sehingga dalam MoU ini juga akan dikawal pemasarannya agar usahanya bisa lebih berkembang lagi di masa yang akan datang,” papar Adnan.
Sebagai bentuk implementasi dari kerjasama ini, pihaknya membentuk tim yang didalamnya terdiri dari pihak PNM, Dinas Koperasi dan UKM, camat, kepala desa/lurah untuk memonitoring dan melihat UMKM mana yang bagus dan didorong ke PT PNM.
”Kita target lima UMKM dulu per kecamatan, jadi tim ini yang akan mengidentifikasi, apabila berhasil maka bisa ditambah lima lagi setiap kecamatannya begitupun seterusnya,” kata Adnan.
Tak hanya itu, dalam perjanjian kerjasama ini, selain pemberdayaan UMKM, juga diatur terkait penyediaan calon karyawan PT PNM Cabang Makassar, sehingga dengan hal tersebut maka akan menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Gowa.
”Kita ingin sinergitas dan pemberdayaan betul-betul terlihat antara Pemkab Gowa dan PNM. Sehingga harapan kita semoga bisa berjalan dengan baik, lancar dan sesuai harapan yang ada agar UMKM semakin berkembang, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat serta mampu menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Gowa,” urai Adnan lagi.
Sementara Pemimpin Cabang PT PNM Makassar, Maimun Bakri, mengatakan, PNM merupakan salah satu BUMN yang berfokus pada memberdayakan UMKM khususnya permodalan dan peningkatan kapasitas UMKM.
Maimun mengatakan, saat ini PNM di Kabupaten Gowa memiliki 13 outlet dengan total nasabah 433 ribu, dimana diantaranya terdapat 60 ribu nasabah dari UMKM Kabupaten Gowa.
”Kami di Cabang Makassar sudah ada sejak tahun 2000 lalu dengan jumlah outlet 103 unit. Khusus di Gowa sudah ada 13 outlet dan sebentar lagi akan membuka unit lagi yang diharapkan putra-putri Gowa bisa menjadi karyawan kami sesuai dengan PKS ini,” jelas Maimun. (sar)