Connect with us

Metro

Minyak Goreng Subsidi Masih Dijual Mahal

KPPU dan Disdag Akan Telusuri

-

ist MENINJAU--KPPU bersama Dinas Perdagangan Sulsel meninjau pasar tradisional untuk mengecek harga dan stok bahan pokok. Dalam tinjauannya masih ditemukan sejumlah komoditas yang harganya naik.

MAKASSAR, BKM– Upaya yang dilakukan pemerintah di dalam menekan kenaikan harga minyak goreng seperti mengadakan minyak goreng subsidi ternyata masih dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menaikkan harga hingga Rp17.000 perliter. Padahal minyak goreng subsidi merk MinyaKITA hanya dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000.

Hal tersebut diketahui setelah Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) bersama Dinas Perdagangan Sulsel meninjau pasar tradisional untuk mengecek harga dan stok bahan pokok.
Peninjauan dipusatkan di Pasar Terong dan Pasar Pannampu Makassar yang merupakan jantung penyebaran bahan pokok ke wilayah Indonesia Timur. Hasilnya, ditemukan kenaikan harga sejumlah komoditas. Di antaranya beras, cabe dan bawang merah. Selain itu, terjadi kelangkaan stok minyak curah.
“Minyak curah mulai Januari itu pasokannya terhambat. Tentunya ini akan berimbas pada minyak kemasan,” ujar Ketua KPPU Kanwil VI Makassar, Hilman Pudjana, Rabu sore (25/1) kemarin.
Adapun untuk minyak goreng subsidi merk MinyaKITA, kata Hilman, sejauh ini dijual dengan harga beragam. Meski telah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sebesar Rp14.000, sejumlah pedagang menjualnya di kisaran Rp15.000 hingga Rp17.000. Hal itupun menjadi perhatian KPPU untuk ditelusuri lebih lanjut.
“Kami mengimbau pedagang tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kami bersama pemerintah ingin segera memperlancar distribusi agar harganya bisa stabil. Baik minyak curah maupun kemasan,” ucap Hilman.

Laman: 1 2 3

Share

Komentar Anda


Populer Minggu ini