GOWA, BKM — Informasi even Beautiful Malino yang akan kembali digelar pada Juli 2023 mendatang, ternyata telah menyebar ke seantero Kabupaten Gowa. Bahkan di luar Kabupaten Gowa.
Even ini ternyata punya magnet. Terbukti saat Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni usai menghadiri launching Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 di Taman Mini Indonesia yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sabtu pekan kemarin, kabar akan dihelatnya kembali BM di Malino sudah menyebar luas.
Hasilnya, sejumlah masyarakat di Gowa menyambut gembira. Seperti dikatakan Nirwansyah, mahasiswa Fakultas Teknik UIN Gowa, bagus jika even Beautiful Malino kembali dilaksanakan.
”Salut buat Pemerintah Kabupaten Gowa kalau even wisata ini kembali dilaksanakan. Suka sekali. Pasti ada lagi artis papan atas yang didatangkan. BM I Padi Band, BM II Kotak dan BM III Gigi Band. BM IV nanti siapa lagi yah, pokoknya keren deh,” kata Nirwansyah.
Seperti dikatakan sebelumnya oleh Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Andi Tenriwati Tahri, jika BM kembali digelar pada 14 sampai 17 Juli 2023 ini berarti ini BM yang ke IV.
”Gowa mulai gelar BM itu sejak 2017 hingga 2019. Lalu tahun 2020 fakum sampai 2022 karena saat itu pandemi covid-19. Jadi kita terakhir kali melaksanakan BM itu pada 2019. Dan sekarang insha allah kita akan gelar kembali di tahun 2023 ini,” kata Andi Tenri.
Sementara itu, rencana bakal digelarnya kembali even wisata nasional BM di Malino disambut hangat Camat Tinggimoncong, Iis Nurismi.
Kepada BKM saat dimintai tanggapannya, Selasa (31/1), mengatakan setelah sempat fakum tiga tahun tentunya hadirnya kembali even BM ini memberikan kegembiraan masyarakat Tinggimoncong secara umum.
”Masyarakat di Tinggimoncong secara khusus gembira sebab perputaran ekonomi akan kembali meningkat di Malino dan wilayah lainnya di Tinggimoncong. Alhamdulillah, even ini memang sudah lama dinanti-nanti. Nah, persiapan kami di Malino dan Tinggimoncong secara umum tentulah ada. Salah satunya kita kembali suburkan Malino dan sekitarnya dengan tanaman bunga. Kami kini kembali giatkan masyarakat untuk menanam bunga dan menata tanaman bunga yang sudah ada,” jelas Iis Nurismi.
Bunga yang jadi pilihan utama untuk dikembangkan saat ini adalah jenis hortensia. Bunga ini dikenal dengan sebutan bunga Masamba.
”Iya, kalau kita sebut namanya dengan lokalan yah masyarakat menamainya bunga masamba. Itu mungkin karena bunga ini dulunya berasal dari daerah Masamba yang kemudian dikembangkan di berbagai daerah termasuk di Tinggimoncong Gowa. Dan memang bunga ini sangat subur di sini di Tinggimoncong. Nah, bunga ini prioritas kami kembangkan sekarang, termasuk juga crisan.” jelasnya.
Cuma kalau crisan, tambahnya, agak terbatas masyarakat mengembangkan. Karena butuh fasilitas green house dan hanya pengusaha bunga berpunya yang bisa mengembangkan crisan ini.
”Tapi kalau hortensia ini jenisnya gampang berkembangbiak di Malino dan sekitarnya. Tumbuh subur dan disukai banyak orang. Salah satunya kita bisa lihat hamparan bunga hortensia dikembangbiakkan di Kelurahan Pattapang,” jelas Iis Nurismi.
Ditanya kenapa fokus pada bunga selain dari kuliner? Iis Nurismi mengatakan, sebab bunga ini menjadi icon dalam perhelatan BM. Pada pelaksanaan BM, ada agenda kegiatan parade bunga yang akan ditampilkan oleh masing-masing peserta parade dari 18 kecamatan di Gowa.
”Bunga itu simbolnya selain agenda kegiatan lain seperti hiburan musik di alam terbuka, pameran UMKM dan diskusi tentang alam, lari lintas alam dan balap sepeda lintas alam juga. Jadi intinya, BM ini akan menyajikan berbagai kegiatan yang fokus pada promosi pariwisata. Karena itu saya mengimbau masyarakat Tinggimoncong untuk segera bersiap dan menggencarkan penanaman bunga yang tentunya dapat menjadi tambahan penghasilan dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” tambah camat Tinggimoncong.
Salah satu kelurahan di Tinggimoncong selain Malino yang mulai mempersiapkan diri menyambut BM IV nanti adalah Kelurahan Bontolerung.
Lurah Bontolerung, Ramli Kiyo, kepada BKM, mengatakan, menyambut BM IV ini. Pihaknya tentu siap. Bahkan, sejumlah produk andalan UMKM Bontolerung sudah dipersiapkan.
”Kami sudah ada semacam pusat kuliner hasil bikinan UMKM di Bontolerung ini. Tempatnya di jalan pintu masuk ke permandian alam air terjun Takapala serta di PitStop Cafe di kawasan luar air terjun dan kini menjadi tenant bagi UMKM masyarakat Bontolerung,” ujarnya Ramli Kiyo.
Ditambahkan, produk UMKM unggulannya yang telah siap menyambut BM IV adalah kopi Topidi, bakpia markisa, tengteng kacang gula merah serta dodol ketan hitam dan dodol markisa. (sar)