Headline
Rumah Disapu Banjir, Suami Istri Meninggal

PAREPARE,BKM — Sepasang suami istri menjadi korban banjir yang terjadi di Kota Parepare . Mereka adalah Ramli dan istrinya Fitriani. Keduanya beralamat di Tegal 1 Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung.
Pasutri ini meninggal setelah rumahnya tersapu banjir akibat meluapnya sungai Jawi-jawi, Rabu malam (1/2). Keduanya ditemukan Tim SAR gabungan dibantu masyarakat yang melakukan penyisiran di bantaran sungai Jawi-jawi, Kamis pagi (2/2).
Korban ditemukan sejauh empat kilometer dari titik kejadian. Mereka diperkirakan terseret arus banjir di bantaran sungai Jawi-jawi pada pukul 07.13 Wita.
Yang pertama ditemukan adalah Ramli. Tidak lama berselang, tim reaksi cepat menemukan jasad Fitri yang jaraknya 4 km dari jasad suami. Keduanya dikabarkan hilang terseret arus banjir bersama rumahnya saat hendak mengevakuasi kendaraannya yang terjebak banjir. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau.
Tiga dari empat kecamatan di Kota Parepare terdampak bencana ini. Selama ini yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya adalah Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung dan Kelurahan Wattang Bacukiki dan Kelurahan Lompoe di Kecamatan Bacukiki, serta Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, tepatnya di batas kota Parepare-Kabupaten Barru.
Banjir kali ini disebut-sebut menjadi yang terparah. Luapan air sungai dipicu terjadinya hujan dengan intensitas tingggi sejak sore pada pukul 16.30 Wita hingga malam hari, disertai kilat dan guntur pada pukul 19.00 Wita.
Di Kecamatan Soreang, ada beberapa titik lokasi banjir. Seperti di Jalan Lahalede, Kelurahan Wattang Soreang, dan kelurahan Lakessi. Sejumlah rumah warga terendam hingga setinggi perut orang dewasa.
Di Kecamatan Ujung, banjir merendam perumahan BTN Saravas, Tegal, jalan lingkar Lapadde, BTN Palem, jalan poros Tegal, Jawi-jawi. Termasuk di Bacukiki, Kelurahan Wattang Bacukiki dan Lompoe, Lontangnge, dan Perumnas WekkeE. Di Jalan Syamsu Alam Bulu ada satu rumah yang hanyut terbawa banjir, namun tidak ada korban.
Banjir juga terjadi di Bacukiki Barat, Lumpue, Cappa Galung, Bumi Harapan, Kampung Baru, Labukkang. Di Kecamatan Soreang, terpantau banjir di Watang Soreang, Ujung Lare, dan Ujung Baru. Di Bukit Indah bukan hanya banjir, tapi juga pohon tumbang dan tanah longsor. Pagar SDN 71 terpantau rubuh.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parepare Rahim, mengakui musibah yang terjadi kali ini lebih parah dibanding sebelumnya pada akhir tahun 2022. Apalagi sampai merenggut dua nyawa yang meninggal dunia akibat hanyut terbawa air bersama rumah miliknya. Ada pula tiga orang terluka di Jalan Kesuma Timur.
Camat Ujung Ardiansyah yang dihubungi, belum bisa memastikan berapa warganya yang terdampak banjir. ”Kami masih sementara melakukan pendataan,” kata mantan Lurah Lapadde ini.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sulsel Amson Padolo, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Parepare. Curah hujan yang mengguyur kota tersebut sejak Rabu sore mengharuskan semua stakeholder terkait untuk siaga di titik yang telah ditentukan dan memang perlu atensi.
“Kami selalu berkoordinasi dengan BPBD Pare-pare. Di sana sudah stand by semua unsur, termasuk Basarnas, Brimob, Tagana dan yang lainnya,” ujar Amson, Kamis (2/2).
Ia menyampaikan, banjir dan longsor yang terjadi dipicu oleh intensitas dan curah hujan yang cukup tinggi. Dampaknya, permukiman terendam, rumah dan fasilitas umum. ”Untuk luas wilayah yang terdampak masih diidentifikasi. Termasuk untuk taksiran kerugian masaih dalam tahap asesmen,” terangnya.
Menurut Amson, BPBD Sulsel telah mengirim tim untuk membantu penanganan banjir dan longsor, bersamaan dengan bantuan ransum yang telah menjadi protap dalam penanganan bencana.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari tim rescue jika memang diperlukan evakuasi. Sementara untuk para personel, agar selalu mengedepankan kesiagaan dan memperhatikan keselamatan diri dalam menjalankan tugas. (mup-jun/b)
-
Politik3 minggu ago
Poros Enrekang-Toraja Longsor, Fauzi Minta Balai Jalan Segera Turun
-
Photo4 minggu ago
seorang nenek yang sudah renta bersama seorang cucunya di gubuknya di Lorong 7 Jalan Adhyaksa Baru
-
Gojentakmapan1 minggu ago
Tim Penyidik Kejari Periksa Mantan Bupati Takalar
-
Photo3 minggu ago
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membedah konsep program 1.000 Ha sawah
-
Olahraga3 minggu ago
Selangkah Lagi Bripda Muh Ryan Afryadi Akbar, Personel Ditreskrimum Polda Sulsel Perkuat Bhayangkara FC
-
Headline4 minggu ago
Lubang Menganga Pemicu Lakalantas Manhole Perusahaan Telekomunikasi
-
Bisnis4 minggu ago
Sehari Pengamen Badut Bisa Menghasilkan Rp800 Ribu
-
Sulselbar4 minggu ago
Polres Umumkan Hasil Rikmin Anggota Polri