MAKASSAR, BKM — Transportasi Sulsel akan terus melakukan kemajuan, kini integrasi dilakukan dengan melibatkan tiga moda transportasi yakni udara, darat dan laut. Rencananya moda transportasi ini bakal dimaksimalkan untuk semua jangkauan akses, serta menggunakan alat digital.
Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto mengatakan, untuk tahap awal ini integrasi yang bisa terkoneksi masih terbatas. Baru jalur Bandara-Stasiun Kereta Api Maros-Stasiun Rammang-Rammang-Dermaga 1 Rammang-Rammang.
“Kedepan akan menggunakan sistem digital, cukup satu kartu yang bisa diterima seluruh moda, baik darat, laut di beberapa wilayah selatan, maupun kereta api dan udara,” ujarnya, Selasa (7/2).
Lebih lanjut dia mengatakan, launching ini merupakan tonggak awal untuk membuktikan, Sulsel sudah siap menghadapi perkembangan teknologi. Termasuk juga kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan hal ini.
”Saat ini dalam tahap finalisasi untuk sistem IT. Intinya hari ini kami perkenalkan bahwa tidak lama lagi akan gunakan sistem kartu berbayar yang terintegrasi. Ini tonggak awal Sulsel, yang sudah punya kebijakan untuk mengintegrasikan sistem pembayaran,” lanjutnya.
Suharto juga menilai, semua perbankan sudah mendukung hal ini. Sebab, semua produk perbankan akan terintegrasi ke sistem yang sama. Sehingga, masyarakat akan dimudahkan dan perbankan juga diuntungkan.
”Jadi masyarakat tidak keharusan punya satu merk kartu saja. Kartu apa pun bisa dipakai untuk moda apa pun yang ada di wilayah Sulsel,” bebernya.
Kedepannya urai Suharto, akses transportasi ini akan diintegrasikan juga kepada sembilan stasiun Kereta Api yang ada di Sulsel. Sebab, integrasi ini merupakan feeder dari jalur Kereta Api.
”Secara bertahap kita akan memberikan pelayanan semacam feeder dari stasiun Maros kepada pusat-pusat kegiatan yang ada di wilayah Maros dan sekitarnya. Termasuk sembilan stasiun yang nantinya akan trrintegrasi dengan layanan feeder ke masing-masing tujuan wisata,” terangnya.
Dengan begitu, sementara ini jadwal layanan masih menyesuaikan dengan jadwal kereta. Jumlah armada bus yang dikerahkan juga baru empat unit. Tetapi kedepannya, akan banyak layanan juga yang terintegrasi.
”Disesuaikan dengan operasi KA. Kan ini feeder dari KA. Kalau KA semakin singkat, kita berikan layanan singkat juga. Unitnya total ada 54, sementara baru empat dulu karena jadwal kereta api juga masih demikian. Tarif integrasi untuk saat ini sesuai Pemenkeu Rp4.600, jauh dekat. Tidak ada biaya tambahan meskipun dari Maros sampai MP,” jelas Suharto.
Sementara itu, Pj Sekprov Sulsel, Andi Aslam Pattonangi mengatakan, integrasi ini juga bisa mempermudah akses masyarakat. Sebab sasarannya bukan hanya wisatawan, tetapi juga masyarakat yang hendak melintasi jalur sesuai integrasi.
”Misalnya orang turun di airport mau ke Leang-leang, tidak perlu cari angkutan, tinggal cari feeder saja. Nanti di luar ada bus yang mengantar langsung ke Leang-Leang, Bantimurung. Termasuk yang dari Pangkep mau ke airport bisa naik kereta api ke terminal terdekat, dari terminal ada bus angkutan yang mengantar langsung ke airport,” bebernya.(jun)