MAROS, BKM — Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) hari kedua Kabupaten Maros tingkat kecamatan, kini digelar di Kecamatan Lau. Berdasarkan hasil musyawarah bersama diperoleh 227 usulan. Musrenbang ini dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD).
Camat Lau, Rusman Mulyana, mengungkapkan, kegiatan yang digelar pada hari Selasa (7/2) merupakan kegiatan lanjutan setelah pihaknya melakukan Musrenbang tingkat kelurahan atau desa.
”Terkumpul 227 usulan. Namun setelah diverifikasi SIDP, tersisa 176 usulan. Semoga yang nanti terealisasi muaranya dapat mensejahterakan masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan deklarasi kecamatan Open Defecation Free (ODF). Rusman mengungkapkan, pada 2022 lalu masih ada 2 wilayah di daerahnya yang dinyatakan belum ODF.
”Lau ini terdiri dari 4 desa dan 2 kelurahan. Penilaian sebelumnya masih ada Kelurahan Allepolea dan Mattirodeceng yang belum ODF. Tetapi Alhamdulilah, sekarang semuanya sudah ODF,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Maros, AS Chaidir Syam yang turut hadir didampingi Wabup, Suhartina Bohari, mengungkapkan, prioritas pembangunan saat ini akan fokus pada sektor pendidikan dan kesehatan tanpa melupakan sektor infrastruktur.
”Masih ada guru dan tenaga pendidik yang harus kita prioritaskan. Beberapa bangunan sekolah juga masih banyak yang harus kita perbaiki,” ungkapnya.
Beberapa sekolah di Kecamatan Lau yang akan dilakukan perbaikan, di antaranya SD 160 Inpres Lemo-Lemo, SMPN 2 Maros, SD 217 Inpres Pamelakkang Jene, dan SD 233 Bontomaero.
”Beberapa bangunannya masih ada yang perlu direhab. Jika kita jaga kesehatannya, jaga pendidikannya, ini otomatis akan membantu kita juga dalam meningkatkan kualitas SDM Kabupaten Maros,” pungkasnya.
Diakhir kegiatan, dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan atas pencapaian target PBB kepada Lurah Allepolea, Mattirodeceng, dan Soreang. (ari/c)