pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Satu Meninggal, Ratusan Orang Mengungsi

SD dan SMP Kebanjiran, Siswa Belajar Daring

MAKASSAR, BKM — Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar sejak subuh hingga sore, Senin (13/2), membuat hampir sebagian besar wilayah di ibu kota Provinsi Sulsel dilanda banjir. Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan orang mengungsi.
Pantauan dari sejumlah titik jalan, terjadi kemacetan yang cukup parah karena ketinggian air semakin meningkat mengakibatkan kendaraan cukup sulit untuk melintas. Seperti di kawasan sekitar flyover, Jalan Urip Sumoharjo depan kantor Gubernur Sulsel, AP Petta Rani, depan Balai Kota Makassar, dan jalan strategis lainnya.
Selain tiga kecamatan yang kerap menjadi langganan banjir, yakni Kecamatan Biringkanaya, Manggala, dan Tamalanrea, banjir kali ini hampir merata di seluruh kecamatan. Warga yang terdampak banjir pun mengungsi ke tempat-tempat yang aman.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama jajaran terkait turun langsung mengevakuasi warga terdampak curah hujan tinggi di Makassar. Data dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mencatat warga yang sudah dievakuasi dari banjir.
Danny Pomanto mengungkapkan dirinya dan tim Pemkot Makassar selalu sigap menanggapi cuaca buruk dan melakukan penyelamatan terhadap warga. Di sela-sela peninjauan banjir di Jalan Sulawesi, Danny mengatakan kepada seluruh masyarakat agar tidak keluar rumah selama curah hujan tinggi. Sedangkan, bagi mereka yang membutuhkan bantuan evakuasi maka segera menghubungi 112 agar tim Damkar dan BPBD segera mengevakuasi.

“Kepada seluruh masyarakat agar selamatkan keluarga, anak-anak, dan hindari di luar rumah. Pemerintah Kota siap mengevakuasi melalui pemadam kebakaran, bagi yang membutuhkan maka hubungi 112, kami stand by penuh siap memberikan bantuan,” kata Danny, kemarin.
Ia mengatakan, Makassar mengalami musibah banjir, bukan saja di pinggiran kota tetapi di tengah kota juga. Hal itu dikarenakan curah hujan yang lebat yang melanda Makassar hingga sore hari disertai pasang air laut meski tidak terlalu tinggi.
“Kami bersama seluruh SKPD turun ke lapangan untuk memastikan masyarakat dalam keadaan selamat. Terutama dalam hal listrik agar anak-anak kita aman. Makanya, saya infokan untuk sekolah online dulu. Memastikan anak-anak di rumah, dan senantiasa menghindari dari listrik dan besi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, ketinggian air saat ini ketinggian rerata 1 meter di beberapa titik di Makassar. Sementara, eskalasi cuaca puncaknya pada pukul 12.00 Wita sampai 13.00 Wita. Dan pada sore hari sekitar pukul 16.00 Wita baru mereda.

Kepada OPD, Danny juga sudah menginstruksikan beberapa hal penting dalam hal siaga banjir, yakni kepada seluruh jajaran dari lurah-camat hingga OPD terkait agar siaga banjir. “Para camat dan lurah segera turun lapangan bersama Satgas untuk mengecek kondisi kinerja drainase. Pastikan tidak ada sumbatan dan segera bersama RT/RW memantau semua masyarakat yang terkena dampak dan membutuhkan evakuasi,” katanya.

Kepada BPBD diminta untuk segera mengaktifkan pemantauan di War Room BPBD. “Segera mempersiapkan kegiatan evakuasi jika dibutuhkan. Dinas Sosial segera mempersiapkan semua hal yang sudah menjadi standar penanganan bencana banjir,” tegasnya.
Sedangkan kepada OPD dan BUMD lainnya, diinstruksikan memberikan tugas perbantuan kedaruratan seperti standar sebelumnya. Danny juga memerintahkan kepada Dinas Pendidikan untuk menghentikan sementara aktivitas belajar di sekolah hingga kondisi cuaca membaik. Sekolah diminta untuk memulangkan siswanya dan pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan).

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Aria Purnabawa, mengatakan sejauh ini pihaknya sudah menangani puluhan korban terdampak banjir. “Ada beberapa yang sudah kami tangani. Mulai korban yang akan melahirkan di Bontolebang, evakuasi tiga kendaraan di Jalan Nusantara. Evakuasi warga di pelabuhan tiga titik sebanyak 6 orang, di Jalan Irian dua orang, Bontolebang satu KK. Lalu penanganan tembok rubuh di Bontoduri, Kecamatan Tamalate, Perumahan Permata Mutiara,” jelas Aria.
Selain itu, timnya juga berhasil mengevakuasi tiga warga di Cendrawasih 5 pascamelahirkan. Termasuk sembilan orang calon jemaah umrah yang terjebak di Jalan Nusantara. Ada pula lima orang di Jalan Landak Baru Kanal Selatan, samping Kantor Lurah Bontolebang dengan jumlah lima orang karena ketinggian air yang mencapai pinggang orang dewasa.

Di Jalan Adhyaksa Baru Lorong 3 dievakuasi 10 kepala keluarga (KK). Termasuk ada bayi juga orang tua (lansia sakit) yang diarahkan ke Posko Pengungsian Gereja, dekat lokasi sekitar. “Totalnya 34 orang dievakuasi, satu kendaran dan satu bangunan tembok perumahan warga,” ungkapnya.
Sementara itu, informasi dari Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin Mustakim, belasan SMP tergenang air. Yang paling parah adalah SD. Kata Muhyiddin, hampir seluruh SD di Makassar sudah kebanjiran.

Dia menerangkan, informasi sementara, SMP yang tergenang banjir di antaranya SMPN 1, SMPN 6, 7, 19, 26, 29, 21, 13, 33, 18, 27, 22, 37,3, 1, 5, 8 dan smp 24. “Itu sementara sudah kena semua itu. Kalau SD rata-rata, tapi kami masih rekap dan hitung,” ungkap Muhyiddin.
Lebih jauh dikemukakan, berdasarkan instruksi wali kota, pihaknya sudah mengeluarkan imbauan yang disampaikan ke seluruh grup sekolah, agar seluruh peserta didik baik tingkat SD maupun SMP, untuk sementara belajar di rumah.
“Jadi yang terlanjur di sekolah, kita minta dipulangkan dan di jemput keluarga atau tunggu orang tuanya menjemput,” kata mantan Plt Kadis Sosial itu.
Dia melanjutkan, karena cuaca rawan, maka secara keseluruhan, anak-anak akan melaksanan proses pembelajaran secara daring dulu. “Jadi kita liat cuaca. Begitu selesai hujan, cuaca bagus kita kembali ke sekolah,” jelasnya.
Kemarin, ada sekitar 200 ribuan peserta didik, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, hingga SMP yang dipulangkan. “Itu dilakukan demi keselamatan peserta didik. Jadi untuk sementara belajar di rumah saja dulu,” kata Muhyiddin.

Meninggal Dunia

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin, menerangkan
data sementara tercatat ada 88 titik genangan yang tersebar di 45 kelurahan dan 12 kecamatan di Makassar. Adapun titik terdampak genangan dan banjir untuk lima kecamatan, yakni Kecamatan Manggala, Ujung Pandang, Rappocini, Mamajang, Makassar ada di beberapa kelurahan.
Di antaranya di Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala, Mandala Kecamatan Mamajang, Kelurahan Rappocini Kecamatan Rappocini, Kelurahan Banta Bantaeng Kecamatan Rappocini, Kelurahan Karunrung Kecamatan Rappocini, Kelurahan Balaparang Kecamatan Rappocini, Kelurahan Pisang Utara Kecamatan Ujung Pandang, dan Kelurahan Karuwisi Kecamatan Makassar.

Titik pengungsian di lima kecamatan tersebut ada 10 lokasi dengan pengungsi sebanyak 239 KK atau 781 KK. Untuk Kecamatan Tamalanrea, sesuai laporan Camat Andi Salman, ada lima kelurahan yang terdampak banjir. Di antaranya Kelurahan Buntusu, Kapasa, Kapasa Raya, Bira, dan Parangloe.
Di masing-masing kelurahan disiapkan lokasi evaluasi. Di Kelurahan Buntusu sebanyak 21 orang (6 KK) dievakuasi ke Masjid Fauziah SMAN 21 Makassar. Untuk Kelurahan Kapasa, ada tiga titik evaluasi dengan jumlah pengungsi 280 jiwa (97 KK). Kelurahan Kapasa Raya tiga tempat evakuasi dengan total pengungsi 145 jiwa (49 KK).
Di Kelurahan Bira, tiga titik evaluasi dengan jumlah pengungsi 561 jiwa (125 KK). Sementara di Kelurahan Parangloe satu titik evaluasi di RT 001/RW 005 Tamal’lang dengan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 81 jiwa (38 KK).

Sementara itu, seorang warga Jalan Abdul Rahman Hakim, Lorong 3 Kecamatan Tallo meninggal dunia akibat terjatuh dari tangga rumahnya saat banjir terjadi di areal pemukimannya. Camat Tallo Alamsyah menjelaskan, korban bernama Ika (35) saat itu sedang sendiri di rumahnya.
“Mungkin saat ingin tahu kondisi di bawah rumahnya seperti apa, dia turun,” kata lelaki yang akrab disapa Ancha.
Saat menuruni tangga, lanjut Ancha, korban terpeleset dan terjatuh. Saat ditemukan, Ika langsung dilarikan ke Puskesmas Ujung Pandang Baru. Namun sayang, saat tiba di Puskesmas, korban sudah meninggal dunia.

“Bersama lurah, suami korban, dan sejumlah warga, kita evaluasi ke Puskesmas. Namun korban sudah meninggal dunia,” jelasnya
Akibat banjir yang melanda Makassar, diperkirakan ribuan orang terpaksa harus mengungsi di titik-titik pengungsian yang dianggap aman. Dinas Sosial telah mendistribusikan bantuan ke pengungsi. Bantuan yang diberikan salah satunya adalah makanan siap saji.

Dirikan Dapur Umum

Gubernur Sulsel Andi Surdiman Sulaiman menginstruksikan seluruh jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait untuk turun membantu warga yang terdampak banjir.

“Tim BPBD Provinsi bersinergi lintas instansi bergerak cepat untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir dengan menyebar tim dan perahu taktis,” ujarnya, Senin (13/2).

Tak hanya proses evakuasi, ia juga meminta Dinas Sosial untuk segera mendirikan dapur umur demi memastikan kebutuhan makanan pengungsi terpenuhi.

“Tim Sosial bersama kementerian akan mendirikan dapur umum untuk melayani selama masa banjir Makassar dan sekitarnya,” ungkapnya.

Gubernur berharap warga yang terdampak cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah, terutama Makassar dalam kondisi selamat.

“Doa bersama untuk senantiasa dipanjatkan agar kita semua dihindarkan dari bahaya serta segera cuaca ekstrim ini segera berlalu,” imbuhnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo, menyebut 10 perahu sudah disebar untuk membantu masyarakat yang terdampak di Kota Makassar.

“Ada tujuh perahu yang kami sebar, tiga di Manggala, dua di Tamalate dan dua lagi di Biringkanaya. Semua kecamatan yang kantong banjir,” kata Amson.

Kemudian untuk tiga perahu lainnya, di antaranya satu perahu ada di Jalan Nuri, dan dua perahu di Tamala’lang.

“Kami juga sudah melakukan koordinator dengan Basarnas, Tim SAR, Pemda kabupaten/kota, termasuk kecamatan untuk melakukan tindakan tanggap darurat apabila terjadi bencana,” ungkapnya.
(rhm-jun)




×


Satu Meninggal, Ratusan Orang Mengungsi

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link