MAKASSAR, BKM — Aparat Kepolisian sektor (Polsek) Panakkukang masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian seorang bayi berusia dua bulan ketika disusui oleh ibunya di dalam mobil. Ia diduga terindih oleh badan sang ibu.
”Nanti bisa diketahui kalau sudah dilakukan penyelidikan. Kita belum mengambil keterangan kedua orang tua bayi tersebut karena masih berduka. Nanti tiga hari ke depan baru mereka dimintai keterangan,” ujar Kapolsek Panakkukang Kompol Abdul Azis ketika dihubungi, Kamis (16/2).
Ditanya tentang informasi yang menyebut bahwa bayi itu meninggal saat ditindih badan ibunya, Kompol Abdul Azis enggan menduga-duga. Apalagi memastikan penyebab kematian bayi tersebut. Namun, pihaknya akan mendalami penyelidikan.
“Kalau informasi yang beredar, bayi itu meninggal karena ditindih badan ibunya yang menyusui sambil tertidur menjadi penyebab. Nah, kalau bayi itu ditindih kan pasti menangis dan meringis, pasti didengar ibunya dan warga sekitar lokasi kejadian,” terangnya.
Perwira satu bunga melati di pundaknya ini menjelaskan, informasi yang diterimanya menyebutkan bahwa sebelum kejadian, pasangan suami istri dan bayinya tersebut tengah berada di Jalan Topaz dan memarkir mobilnya.
Ibu bayi bernama Dewi Sartika Arief (36). Suaminya Alna Setiawan. Peristiwa terjadi pada Rabu (15/2) sekitar pukul 09.00 Wita. Tepatnya di Jalan Topaz depan Royal Apartement.
Ketika itu Dewi disebutkan tengah menyusui bayinya bernama Alina Azalia yang berusia dua bulan di dalam mobil. Posisinya berbaring menyamping dan berhadapan dengan sang bayi.
Di saat Dewi menyusui bayinya, suaminya tengah berada di luar mobil, tepatnya di warkop sembari bercengkrama dengan rekannya sesama sopir daring.
Mobil dalam kondisi pintu dan kaca tertutup full, sementara AC dinyalakan.
Tidak lama kemudian Dewi diminta bangun oleh suaminya untuk mengecek bayinya.
Dia pun terbangun. Alangkah terkejutnya ketika melihat bayinya dalam kondisi pucat dan kuku jarinya berwarna biru, serta matanya tertutup. Ia kemudian meminta tolong ke warga, selanjutnya petugas puskesmas tiba setelah dihubungi. Hasil pemeriksaan pihak medis menyebutkan bahwa bayi tersebut meninggal dunia
.
Sementara dari keterangan ayah bayi Alna Setiawan, terungkap bahwa ia bersama istri dan bayinya sedang menunggu orderan daring, sehingga memarkir mobilnya di Jalan Topaz. Mobil adan AC dalam kondisi dihidupkan. Pintu serta kaca tertutup rapat.
Keseharian Alna berprofesi sebagai sopir angkutan daring. Istri dan bayinya ikut di mobil karena tak ingin seorang diri tinggal di rumahnya kompleks Pesona Pelangi Residence Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Kedatangan mereka bukan memarkir mobilnya di Jalan Topaz sebagai pengungsi korban banjir.
”Terkait penyebab pasti kematian bayi itu akan diketahui setelah dilakukan penyelidikan. Bayinya sudah divisum tapi kami belum mengambil hasilnya,” pungkas Kapolsek. (ish/b)