pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 21 Februari

BMKG Juga Rilis Potensi Terjadinya Karhutla

MAKASSAR, BKM — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis peringatan dini waspada kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta curah hujan tinggi pada dasarian II Februari 2023. Surat bernomor: B/ME.02.04/029/KBB4/II/2023 diterbitkan pada Rabu (15/2).
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet, menerangkan berdasarkan prediksi peluang curah hujan pada 11-12 Februari 2023, terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sulsel. Statusnya bervariasi, mulai dari siaga, awas, dan waspada.
Untuk wilayah berstatus siaga di antaranya Kabupaten Jeneponto dan Soppeng. Sementara status awas yakni Barru, Bone, Gowa, Makassar, Maros, Pangkajene dan Kepulauan serta Kabupaten Takalar.

Berdasarkan Prakiraan Berbasis Dampak tanggal 13-15 Februari 2023, potensi dampak hujan lebat dengan status siaga perlu diwaspadai di sebagian wilayah, salah satunya di Sulawesi Selatan.
Sementara itu, untuk skala waktu sepekan ke depan hingga 21 Februari 2023, potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dapat terjadi di sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Maluku Utara.
Menurut Irwan, potensi curah hujan tinggi tersebut dapat menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir bandang, banjir dan genangan pada dataran rendah di kawasan perumahan maupun lahan pertanian dan perkebunan. Juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian dan perkebunan.
Sementara itu, potensi kebakaran hutan dan lahan harian berdasarkan aspek meteorologi selama tujuh hari ke depan, pada 14 Februari yakni Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Pada 15 Februari 2023 di Barat Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Selanjutnya, 18-20 Februari 2023 di Sulawesi Selatan.
”Kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dan kedua kondisi tersebut,” ujarnya.

24 Titik Banjir

Hingga hingga hari keempat Makassar diguyur hujan lebat, masih ada beberapa wilayah yang terendam banjir. Akibatnya, ratusan warga yang bertahan di tempat pengungsian.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, ada empat kecamatan yang masih terdampak banjir. Masing-masing Manggala, Biringkanaya, Rappocini, dan Tamalate.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin menerangkan, hingga kemarin, masih terdapat 24 titik genangan (banjir) yang tersebar di empat kecamatan tersebut. Sementara itu, jumlah warga penyintas yang menjadi korban banjir sebanyak 921 orang (245 KK).
“Mereka tersebar di Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Rappocini,” ungkap Ahmad Hendra.
Sementara itu, Dinas Sosial Kota Makassar menyiapkan 1.000 paket makanan melalui pelayanan dapur umum yang berpusat di Jalan Abdullah Daeng Sirua. Dapur umum ini melayani dua titik pengungsian, yakni Biringkanaya dan Manggala.

“Untuk kesiapan kami sangat siap. Kita cover semua. Hari ini kita juga dapat bantuan dari Dinas Sosial Pemprov Sulsel sebanyak 500 paket makanan siap saji. Jadi totalnya 1.500 paket untuk sekali makan. Pengungsi dua kali makan. Siang dan malam,” ucap Kepala Dinas Sosial Makassar Armin Parera, Kamis (16/2).
Armin menjelaskan, total pengungsi di hari keempat untuk dua kecamatan terdapat 1.247 jiwa. Dengan rincian 453 jiwa Kecamatan Manggala dan 794 di Kecamatan Biringkananya. Jika ada penambahan, kata Armin, pihaknya siap dan bisa mengcover.

“Ini ada penambahan di Manggala, khususnya di Kelurahan Antang sekitar 100 jiwa. Kita masih cukup untuk mengcover itu semua,” ungkapnya.
Untuk Standar Operasional Prosedur (SOP) pendirian dapur umum sendiri itu hanya tiga hari. Namun, pihaknya mengatakan jika hujan tetap turun dengan intensitas lebat dan pengungsi bertambah, maka dapur umum akan terus didirikan.
“Seharusnya tiga hari saja. Tapi kalau pengungsi bertambah kita akan terus mendirikan dapur umum untuk membantu tanpa kenal waktu. Tapi kalau pengungsi sudah berkurang dari 100 jiwa, dapur umum kita akan tutup,” pungkasnya.

Pohon Tumbang

Puluhan pohon tumbang akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang dalam beberapa hari terakhir di Kota Makassar. Korlap Umum Bidang Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Satria Briprima, menyebut pohon tumbang terjadi di sepuluh titik lokasi.

“10 titik lokasi pohon tumbang berdasarkan laporan yang masuk hingga malam di Posko Pohon Tumbang, Rabu malam (15/2). Itu untuk sementara laporan yang masuk,” ujarnya, kemarin.
Titik pohon tumbang itu, yakni di Jalan Perjanjian Bunganya (Perumahan Sultana Residance) Kecamatan Tamalate. Jalan Tanjung Bunga, Pantai Angin Mammiri Kecamatan Tamalate. Jalan Nikel Kecamatan Rappocini. Jalan Inspeksi Kanal depan Puri Mutiara Kecamatan Rappocini. Jalan Letjen Hertasning depan Bank BTN Kecamatan Rappocini. Jalan Yusuf Dg Aawing depan Goro Kecamatan Rappocini. Jalan Tidung 7 Kantor Lurah Mappala Kecamatan Rappocini. Jalan Arif Rate depan RSIA Catrinabooth Kecamatan Ujung Pandang. Jalan Mallengkeri depan Kompleks TVRI Kecamatan Tamalate, serta Kompleks Maizonet Kecamatan Panakkukang.
Terpisah, Kepala Dinas Pengelola Lingkungan Hidup (DPLH) Sulsel Hasbi A Nur mengatakan, dalam kondisi cuaca seperti ini, pohon tumbang tidak bisa dihindari.

Kota Makassar dan beberapa kabupaten/kota lainnya masih bermasalah dengan potensi pohon tumbang.
”Kalau dalam kondisi kondisi cuaca buruk begini, biar juga tanamannya bagus, tapi kalau terendam air terus maka tanah bakalan longgar. Apalagi kalau sudah ada banjir, ditambah lagi angin kencang,” terangnya.

Hasbi berharap, pohon tumbuh seperti ini harusnya diantisipasi lebih awal sehingga tidak terlalu parah ketika memasuki cuaca ekstrem.

“Harus dalam setiap kabupaten/kota begitu. Artinya, dalam kondisi biasa hendaknya menjadi perhatian. Tidak hanya saat nanti ada bencana,” tegasnya.

Terpisah, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman meminta masyarakat agar tetap waspada dan jangan panik dalam kondisi cuaca ekstrem.

“Kewaspadaan harus tetap dikedepankan. Jangan panik dan jangan terbawa isu hoaks, serta tetap berdoa. Yang perlu dilakukan adalah mendorong bagaimana masyarakat peduli akan pentingnya menjaga lingkungan. Khususnya mengatasi persoalan sampah,” ucapnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat tentang perlunya menyadari bahwa bencana alam merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah juga butuh dukungan dari masyarakat.
(rhm-jun)




×


Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 21 Februari

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link