pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Siapkan Rumah Singgah Pasien Gratis di Makassar

Ramli, Pimpinan Cabang Inisiatif Zakat Indonesia Sulsel

MAKASSAR,BKM.COM–TIDAK sedikit warga dari luar Makassar dan Sulsel yang datang untuk berobat, seperti di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dan RS Unhas kondisinya sangat memprihatinkan.

Ada di antara mereka yang tidak mampu membawa sewa tempat tinggal ketika harus menemani keluarganya yang jadi pasien RS. Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Cabang Sulsel bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal )(YBM) hadir untuk memberikan bantuan.

IZI merupakan lembaga zakat nasional yang secara operasional sudah mengantongi izin, baik tingkat nasional maupun tingkat provinsi. Lahir sejak tahun 2015, IZI fokus dalam mengelola ZIS lalu kemudian menyalurkannya melalui bentuk program. Ada punya program charity dan sifatnya pemberdayaan. Segmentasinya di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, dan dakwah.

Hadir menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar, Pimpinan Cabang IZI Sulsel Ramli menjelaskan, untuk bidang pendidikan ada beberapa item program yang dilaksanakan. Di antaranya rumah tahfiz, pemberian beasiswa mahasiswa, pelajar SD sampai SMA.

Untuk bidang ekonomi, fokus menssupport membantu ekonomi masyarakat keci, khususnya UMKM. Salah satunya yang dilaksanakan dan menjadi andalah andalan Lapak Berkah. Program ini berupa pemberian modal usaha plus dengan media, seperti gerobak, serta etalase.

”Jadi mereka yang menjadi sasaran program diberi modal usaha. Selain itu, ada pula pendampingan. Bahkan ada yang sejak 2016 didampingi hingga sekarang. IZI rutin melakukan evaluasi terhadap perkembangannya,” terang Ramli.

Yang menarik, menurut Ramli, IZI tidak hanya mensupport dari sisi ekonominya saja, tapi juga religiusnya. Misalnya, bila ada penerima Lapak Berkah yang tidak bisa mengaji, mereka akan diajar tadarus. Jika tak bisa salat, mereka diminta untuk menunaikannya. ”Memang ada tim yang disiapkan untuk itu,” imbuhnya.

Lalu apa saja syarat untuk mendapatkan bantuan Lapak Berkah? Ramli menyebut, dia adalah asnaf atau fakir miskin, sudah punya usaha yang telah berjalan paling lama satu atau dua tahun dan dia butuh support. ”Sampai sekarang ada kurang lebih 60-an UMKM yang kita bina dan dampingi. Seperti penjual cendol, bakso, gorengan, nasi kuning,” lanjutnya.

Bila ada yang menenuhi syarat tersebut, kata Ramli, bisa langsung mendatangi kantor IZI Sulsel. Selanjutnya akan ada tim yang turun ke lapangan melakukan assesmen untuk memastikan apakah mereka layak masuk ke dalam program Lapak Berkah. Jika bersyarat, akan didampingi hingga mandiri.

”Evaluasi terus dilakukan. Misalnya berapa penghasilannya sebelum terima program. Setelah dibantu berapa pendapatannya. Jadi ada pendampingan khusus. Kalau ada problem di produk, coba didorong. Begitu pula dengan pemahaman ke-Islamannya. Ada yang dampingi secara personal. Ada juga pertemuan bulanan dengan menghadirkan pemateri yang berkompeten di bidangnya. Tujuannya untuk mendorong mereka agar bisa lebih maksimal menjalankan usahanya,” jelas Ramli.

Untuk evaluasi di bidang religius, ada di antara penerima Lapak Berkah yang mesti diajar dari dasar. IZI menyiapkan dai khusus untuk melakukan itu. Hasilnya, sudah ada beberapa orang yang pintar mengaji dan rajin salat.

Tentang mekanisme pengumpulan zakat, IZI punya EKZ (Edukasi Kemitraan Zakat) yang memang ditugaskan untuk mencari donatur. Untuk klasifikasi para donatur, ada perseorangan yang rutin bertransaksi menyalurkan donasinya IZI setiap bulan. Ada pula yang sifatnya tentatif. Mereka dikasih informasi program baru bertransaksi. Ada juga yang bermitra. Seperti mengajak perusahaan, komunitas untuk bergotong royong dalam program.

Ada pula program Rumah Singgah Pasien (RSP). Ini diperuntukkan bagi kaum dhuafa dari luar Sulsel atau Makassar yang dirujuk berobat ke RS Wahidi atau RS Unhas, namun mereka tidak punya keluarga dan tempat tinggal di kota ini. Sementara bila hendak menyewa, mereka tidak mampu.
”RSP ini untuk satu pasien bersama satu pendamping. Semua biayanya ditanggung, dari dapur sampai cuci mencuci. Ada dua RSP, yakni di Perdos (Perumahan Dosen) dan Wesabbe. Untuk yang di Wesabbe kami berkolaborasi dengan YBM PLN,” jelas Ramli.

Bagi yang ingin memanfaatkan program RSP ini, selain fakir miskin, juga wajib menunjukkan surat keterangan tidak mampu dari pemerintah setempat, BPJS kelas tiga, serta penyakitnya tidak menular karen akan berada di lingkungan masyarakat.

Tentang jumlah dana yang dikelola IZI, Ramli menyebut, tahun 2022 lalu angkanya mencapai Rp5,7 miliar. Dari dana tersebut ada yang sifatnya bebas dan ada terikat. Yang terikat, sudah jelas alokasi programnya. Misalnya, kolaborasi dengan komunitas dan perusahaan. Seperti penyaliran kaki palsu di Pinrang.

Untuk program sosial yang sifatnya charity, bantuan biasanya diserahkan dalam bentuk tunai, baik makanan maupun uang. Seperti pasien yang ada di rumah dan tidak punya kemampuan berobat, dibantu dengan mengaktifkan BPJSnya selama setahun. Ada juga yang diantar ke rumah sakit, serta pemenuhan gizinya. (*/rus)




×


Siapkan Rumah Singgah Pasien Gratis di Makassar

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link