MAKASSAR, BKM–Anggaran reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan naik signifikan tahun 2023 ini.
Para wakil rakyat dapat mengantongi dana sebesar Rp305 juta per anggota.
Jika dibandingkan dengan anggaran reses tahun 2022, para wakil rakyat hanya mendapat Rp160 juta per masa reses. Artinya kenaikan ini sekira 90 persen.
Jika dikalkulasikan dengan 85 wakil rakyat di DPRD Sulsel, maka total anggaran reses sekira Rp25,9 miliar.
Jika masa reses dilakasanakan tiga kali dalam setahun, maka total anggaran yang dibutuhkan anggota dewan untuk menemui konstituennya mencapai Rp77,7 miliar.
Sekretaris DPRD Sulsel M Jabir mengatakan kenaikan dan reses itu disebabkan karena jumlah peserta dan titik lokasi reses yang bertambah. “Terkait anggaran reses sebetulnya tidak naik, cuman bertambah titiknya. Jadi dulu cuman 6 dan audience (peserta) 150 orang, sekarang konstituen naik 200 orang,” ujar Jabir, Jumat (24/2).
Jabir menjelaskan bahwa jumlah titik pelaksanaan reses sebelumnya hanya 6, kali ini bertambah menjadi 8 titik.
“Karena bertambah 8 titik maka total akumulasi peserta sebanyak 1.600 orang. Jadi bukan kenaikan tapi penambahan titik dan peserta,” katanya.
Jabir juga menyebut, penambahan titik dan konstituen dalam pelaksanaan reses tetap memperhatikan kekuatan keuangan daerah.
“Inikan kalau DPRD provinsi barometer kawasan timur, kita juga harus perhatikan kebutuhan. Soal anggaran dikhususkan dengan kemampuan dan selama ini kemampuan masih cukup karena hanya penambahan titik lokasi,”bebernya.
Jabir melanjutkan, para wakil rakyat di DPRD Sulsel dalam setahun melaksanakan reses sebanyak tiga kali, aturan pun membolehkan hal tersebut. (jun/rif)