MAKASSAR, BKM — Tiga dari sepuluh orang remaja yang masih berstatus pelajar tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan. Empat lainnya harus menjalani perawatan medis. Sementara tiga orang belum diketahui keberadaannya.
Hal itu dikemukakan Kapolsek Biringkanaya Kompol Andi Alimuddin yang dihubungi BKM, Minggu (26/2). Ia menjelaskan, pesta miras digelar kelompok remaja tersebut di Jalan Sanrangan, Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya.
”Kami dapat informasinya setelah para korban menjalani perawatan medis. Dilaporkan bahwa ada beberapa remaja dirawat di Rumah Sakit Faisal usai pesta miras. Tiga dari sepuluh orang yang berpesta miras tersebut dinyatakan meninggal dunia. Empat masih menjalani perawatan. Sementara tiga lainnya masih kita cari,” kata Kapolsek.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, terungkap bahwa minuman keras yang ditenggak para pelajar tersebut merupakan miras oplosan.
“Mereka mengemas minuman keras tersebut dengan mencampur 10 liter alkohol, kemudian 96 persen soda, dan sejumlah botol minum keras jenis anggur merah. Sehari usai pesta miras pada Selasa malam (22/2), keesokan harinya pada Rabu malam (23/2), mereka menderita sakit perut. Tujuh dari 10 orang langsung dilarikan ke rumah sakit oleh keluarganya,” jelas Andi Alimuddin.
Korban yang sudah dalam kondisi kritis sempat menjalani perawatan medis. Namun, tiga dari tujuh orang tersebut akhirnya mengembuskan napas terakhir. Masing-masing berinisial AA (15), RF (16), dan MR (17).
“Sudah tiga orang meninggal dunia, dari tujuh orang yang menjalani perawatan medis. Kami masih menyelidiki keberadaan tiga rekannya. Karena saat berpesta miras mereka berjumlah sepuluh orang. Kami masih terus memantau keberadaan para korban yang masih dirawat di rumah sakit. Tiga orang yang sudah meninggal itu telah dimakamkan. Kami juga sebelumnya meminta ke pihak keluarga korban untuk dilakukan autopsi. Namun mereka menolak dan merelakan kematian korban yang sudah merupakan takdir,” pungkas Kompol Andi Alimuddin. (ish/c)