pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Setiap Lorong Bisa Hasilkan Rp20 Juta

Dari Program Gerakan Terus Menanam

MAKASSAR, BKM — Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mencanangkan program Terus Menanam, Sabtu (25/2) di Lorong Wisata Geneva Bontoramba, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanre. Totalnya, ada satu juta polybag yang ditanami cabai dan bawang merah. Penanaman dilaksanakan secara serentak di 1.096 lorong wisata pada 153 kelurahan.

Gerakan menanam ini merupakan salah satu program yang dilaksanakan Pemkot Makassar untuk menjaga laju inflasi, sesuai dengan instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian. Sebelumnya Pemkot Makassar sudah mencanangkan program Operasi Pasar dan Ojol Day.
Alasan kenapa cabai dan bawang merah yang dipilih dalam program ini, karena kedua komoditi tersebut cukup memberi pengaruh terhadap laju inflasi di Kota Makassar. Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto memaparkan, program menanam cabai dan bawang merah tersebut diproyeksikan akan panen hingga tujuh kali. Diperkirakan, nantinya akan diperoleh sebanyak 500 kilogram komoditi pangan dengan nilai uang Rp20 juta per lorong.
“Satu polybag bisa menghasilkan 0,5 kg. Jadi kalau 1.000 polybag bisa menghasilkan 500 kg. Kalau 500 kg dan kita prediksi harga pas lebaran itu nantinya berkisar dari Rp35-40 ribu sekilo dikali 500 kg. Jadi bisa Rp 20 juta per lorong dengan total tujuh kali panen sampai bulan sembilan tahun ini. Ini untuk satu lorong yah,” urai Danny.

Orang nomor satu Makassar ini melanjutkan, selain dinikmati warga sekitar, hasil panen komoditi tersebut akan dipasarkan lewat PD Pasar yang akan didistribusikan melalui Kanre Rong. Nantinya Kanre Rong akan hadir berdampingan dengan kontainer pasar murah agar mempermudah masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan dapurnya.
“Kita kan dari dulu menanam. Makanya kita beri nama Gerakan Terus Menanam. Hasilnya nanti akan dijual melalui PD Pasar dan akan hadir di Kanre Rong. Lokasinya itu berdampingan di setiap kontainer pasar murah,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Danny mengungkapkan daerah yang memiliki daya tahan yang baik terhadap ekonomi bisa bertarung dengan inflasi. Apalagi inflasi kali ini disumbang oleh pangan dan bahan bakar atau energi. Dia mengungkapkan jika permintaan cabai dan bawang merah menurun, inflasi di Makassar dapat turun.

Dari program-program pengendalian inflasi yang dijalankan pemkot, diharapkan angka inflasi di Kota Makassar berada pada kisaran angka 3 persen. “Inflasi itu seperti tekanan darah, tidak bisa terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Karena kalau terlalu rendah juga artinya wilayah tersebut kemampuan belanjanya kurang,” sebut Danny.

Kepala Dinas Ketahangan Pangan Mahyuddin, menambahkan program Satu Juta Polybag atau Gerakan Terus Menanam ini akan terus disupport dengan penyediaan bibit dan wadah tanam. “Kata Pak Wali ini akan dimonitoring terus dan dilaporkan. Kalau ada yang mati, komoditi kita akan ganti dengan bibit baru,” tuturnya.
Untuk menyukseskan secara berkesinambungan, Gerakan Terus Menanam ini akan dimonitoring juga oleh Bappeda dan Balitbangda Kota Makassar.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Makassar Indira Jusuf Ismail mengatakan, kendati program ini dilaksanakan untuk menjaga ketahanan pangan, namun lewat program ini pula masyarakat Makassar, utamanya ibu rumah tangga dapat belajar memproduksi cabai dan bawang merah secara mandiri.
“Dengan cara seperti ini juga, masyarakat terutama para ibu-ibu bisa terbiasa tanam cabai dan bawang merah di rumah masing-masing, sehingga kebutuhan pangan bisa tercukupi,” ucapnya. (rhm)




×


Setiap Lorong Bisa Hasilkan Rp20 Juta

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link