MAKASSAR, BKM — Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Makassar dituntut untuk terus berinovasi dalam mencari potensi sumber pendapatan baru. Hadirnya sumber pendapatan baru otomatis akan memberikan sumbangsih pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan bisa mencapai Rp2 triliun.
Jika sebelumnya, PD Parkir berencana menggandeng investor untuk membangun green parking, PDAM dan Perumda Pasar Makassar Raya melirik bisnis sewa hunian.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar Beni Iskandar menerangkan, ke depan PDAM tidak lagi hanya berkutat pada core bisnis pelayanan air bersih semata. Namun juga pada pengelolaan air limbah hingga air siap minum.
Bukan hanya itu, PDAM juga bakal melakukan ekspansi bisnis pada penyewaan aset yang tidak bergerak. “Semua harus menyasar bisnis lain yang bisa mendatangkan pendapatan, seperti memberikan layanan air siap minum. Bisa jadi kita berkembang ke penyewaan aset yang tidak bergerak,” ungkap Beni saat diwawancarai BKM belum lama ini.
Dia melanjutkan, tahun ini PDAM berencana membangun gedung delapan lantai yang bisa menjadi pusat perkantoran untuk disewakan secara komersil. Bagi OPD hingga BUMD lainnya yang belum memiliki kantor, nantinya bisa bergabung di gedung perkantoran tersebut dengan sistem sewa.
“Saya harap semua BUMD bisa berkantor di situ. Beberapa dinas juga yang belum punya kantor bisa.
Sejauh ini desainnya sudah selesai. Sisa tahapan groundbreaking, saya harap Bapak Wali Kota yang resmikan,” kata Beni.
Rencananya, gedung perkantoran ini akan dibangun secara multiyears. Anggarannya murni dari PDAM tanpa menggunakan dana APBD.
Rencananya, gedung perkantoran tersebut akan memanfaatkan lahan yang kurang produktif di kawasan kantor PDAM yang beralamat di Jalan Dr Ratulangi. Ukurannya sekitar 20×20 meter atau 400 meter persegi. Lelang pembangunannya menggunakan metode desain and build yang akan dilakukan secara terbuka.
Proses pembangunan gedung perkantoran tersebut nantinya akan dikawal langsung oleh pihak Inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Lelangnya desain and build. Kita terbuka di media siapa peserta yang mau ikut silakan. Akan ada pendampingan dari Inspektorat, BPKP. Kita mintakan pendampingan terbuka,” tutur Beni.
Saat ini, Perumda Pasar Makassar Raya (PD Pasar) juga tengah merancang skema investasi kawasan pasar yang akan dipadukan dengan kawasan hunian. Direktur Operasional Perumda Pasar Makassar Raya Syamsu Tanca mengemukakan, ada dua pasar yang sangat memungkinkan untuk didorong menganut konsep ini, yaitu Pasar Panakkukang dan Pasar Pannampu.
Konsepnya adalah bangunan bertingkat. Di lantai satu untuk tempat parkir, lantai dua pasar tradisional, dan di atas pasar akan dibangun hunian berkonsep apartemen. “Itu bisa mungkin tiga tingkat, di atasnya bisa hunian kan. Jadi konsepnya ini bagaimana mendesain pasar-pasar bisa multifungsi,” tandasnya. (rhm)