MAKASSAR, BKM–Partai politik (Parpol) di Sulawesi Selatan masih mengeluhkan masalah keterwakilan 30 persen perempuan untuk mengisi daftar bakal calon anggota legislatif (Bacaleg).
Bahkan pimpinan Parpol masih kesulitan mencari siapa tokoh wanita yang akan didorong menjadi Bacaleg.
Soalnya, keberadaan Bacaleg perempuan di setiap Parpol bukan sekadar pelengkap untuk memenuhi syarat sebagai peserta pemilu.
Artinya parpol memiliki tanggung jawab untuk melakukan kaderisasi dan rekrutmen secara serius, untuk mendapatkan bakal caleg perempuan yang memiliki kompetensi dan berkualitas.
Namun ada pula Parpol yang mengaku tidak sulit mencari Bacaleg perempuan seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulsel mengaku jika kuota keterwakilan perempuan dari pihaknya sudah hampir rampung.
Kini DPW PKS Sulsel sudah memastikan Bacaleg keterwakilan perempuan 30 persen di seluruh tingkatan, baik itu Provinsi maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
“Kami di PKS sejak dulu konsentrasi pada kepengurusan perempuan, karena pemilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki,” beber Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PKS Sulsel, Arfianto, Rabu (8/3).
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kabupaten Selayar ini menegaskan, dengan terpenuhinya kewajiban 30 persen keterwakilan perempuan, maka sudah bisa disodorokan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun pihaknya saat ini masih melakukan penyaringan.
“Kalau penuhi kewajiban 30 persen sebatas administrasi sudah cukup. Tapi kami ingin mencari yang memiliki elektoral yang bagus,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Arfianto, DPW PKS Sulsel masih membuka peluang dari kaum hawa yang ingin bergabung.
“Jadi sampai saat ini kami membuka ruang. Seperti beberapa hari lalu ada ibu Kasma sudah bergabung dan dia siap untuk maju di daerah pemilihan (Dapil) Sulsel I,” ujarnya.
Arfianto juga membeberkan, di Dapil Sulsel I meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar telah memiliki elektoral cukup bagus.
Selain Kasmawati Basalamah diisi juga dua anggota DPRD Sulsel dua periode akan naik kelas, yaitu Sri Rahmi dan Meity Rahmatia.
“Tentu, di dapil II diisi figur-figur yang mempunyai elektroal yang cukup bagus. Begitu juga untuk di kabupaten/kota kami terus melakukan perekrutan,” jelasnya.
Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid menyatakan, jika PKS tidak kesulitan mencari kaum hawa, bahkan banyak dari pengurus ingin maju jadi caleg, tapi pihaknya juga melihat bagaimana elektoral mereka.
“Kami di PKS partai kader kalau hanya mencari keterwakilan perempuan sangat mudah. Tapi kami ingin mencari yang memiliki elektoral tinggi,” jelasnya.
Ketua DPD PKS Makassar Anwar Faruq menambahkan bila pihaknya saat ini sedang berproses dalam mencukupi kuota Bacaleg perempuan.
“Masih sementara berjalan prosesnya, sebagian sudah mencukupi tapi kita masih mencari caleg potensial yang lain,” ungkapnya.
Anwar juga membeber parpolnya sama sekali tidak memiliki kendala dalam proses penjaringan bacaleg perempuan.
“Tidak ada kendala. Semuanya aman terkendali,” ujarnya. (jun/rif)