pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Universitas Ehime Jepang dan Pemkot Bahas Mitigasi Bencana

MAKASSAR, BKM — Tim dari Universitas Ehime Jepang yang dipimpin Prof Hatori melakukan diskusi kebencanaan dengan Pemkot Makassar, Jumat (10/3) di Ruang Sipakalebbi, Kantor Wali Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani. Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Tim Pusat Studi Kebencanaan Unhas yang dipimpin oleh Dr Ilham. Kedua pihak membahas mitigasi dan penanggulangan bencana di wilayah masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Prof Hatori dari Ehime University menyampaikan berbagai program mitigasi kebencanaan yang selama ini dilaksanakan di jepang Jan bagaimana membentuk Masyarakat Tanggap Bencana.
Sekretaris Kota Makassar Muh Anshar dalam kegiatan itu menerangkan, di Makassar berbagai langkah mitigasi sudah dilakukan untuk menghadapi bencana. Bencana yang kerap melanda Makassar adalah banjir. Hal itu berkaitan dengan drainase, sehingga salah satu yang menjadi fokus Pemkot terkait maksimalisasi fungsi drainase.

Namun, kata Anshar, persoalan pengerukan sedimentasi merupakan pekerjaan rutin yang sudah dilakukan pemkot. Hanya saja, itu bukan jaminan Makassar tidak banjir. Karena apabila pasang tertinggi terjadi pada saat hujan cukup deras, maka air tidak bisa mengalir maksimal ke laut hingga menjadi penyebab terjadinya banjir.

“Jadi, kalaupun seluruh drainase dibersihkan sedimennya, tidak ada jaminan kalau tidak banjir. Karena hampir seluruh drainase muaranya ke laut. Sungai di Makassar belum punya pintu air,” ungkap Anshar yang juga sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar.
Mantan Kadis Pekerjaan Umum (PU) itu mengatakan, kehadiran pemerintah dan jajarannya sangat dibutuhkan saat terjadi bencana.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin, menjelaskan dari sisi reseliensi atau ketangguhan bencana, Jepang cukup luar biasa. Pasalnya, Negeri Matahari Terbit itu cukup lama menghadapi berbagai macam bencana. Salah satunya adalah gempa.

Karena itu, para ekspert atau ahli di bidang kebencanaan melakukan penelitian dan mencoba menyusun early warning system atau sistem peringatan dini terkait kebencanaan. “Jadi kita manfaatkan kehadiran mereka di Makassar untuk mempelajari seperti apa early warning system yang diterapkan. Misalnya, mereka bisa prediksi gempa dengan keakuratan hingga 80 persen,” ungkap Hendra. (rhm)




×


Universitas Ehime Jepang dan Pemkot Bahas Mitigasi Bencana

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link