MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pendidikan Kota Makassar meliburkan selama tiga hari untuk siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di awal Ramadan. Libur tersebut juga telah diatur di kalender akademik untuk tahun ajaran 2022/2023 melalui surat edaran yang diterbitkan,
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim menerangkan, kalender akademik tersebut diatur berdasar acuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Dia memaparkan, tanggal 13-18 Maret 2023 merupakan jadwal pelaksanaan ujian tengah semester.
Empat hari usai ujian tengah semester, peserta didik jenjang SD dan SMP memasuki libur awal Ramadan. Tepatnya dijadwalkan pada tanggal 22-24 Maret 2023.
Pelaksanaan Ujian Sekolah jenjang SMP Tahun Ajaran 2022/2023 rencananya digelar tanggal 10 hingga 15 April 2023.
Sementara untuk ujian susulan sekolah jenjang SMP Tahun Ajaran 2022/2023, rencananya dilaksanakan 17-19 April 2023 mendatang.
Libur Hari Raya Idul Fitri 2023/1444 H bagi peserta didik SD dan SMP sesuai kalender akademik akan berlangsung selama 7 hari, yakni 20-26 April 2023.
Untuk Pelaksanaan Ujian Sekolah jenjang SD Tahun Ajaran 2022/2023 dijadwalkan 8-13 Mei 2023 mendatang.
Ujian susulan sekolah jenjang SD Tahun Ajaran 2022/2023 tanggal 15-17 Mei 2023.
Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester Genap jenjang SD dan SMP Tahun Ajaran 2022/2023 akan berlangsung tanggal 5 hingga 10 Juni 2023;
Mantan Plt Kepala Dinas Sosial tersebut melanjutkan, untuk pelaksanaan PTS dan PAS diserahkan kepada sekolah masing-masing mulai
dari penyusunan, penggandaan maupun pemeriksaannya secara mandiri.
“Setelah ujian, dijadwalkan penerimaan laporan hasil belajar semester genap jenjang SD dan SMP pada tanggal 23 Juni 2023,” ungkapnya saat ditemui di Hotel Claro Makassar, Senin (13/3).
Usai ujian, peserta didik akan menikmati libur akhir tahun ajaran (akhir semester genap) jenjang SD SMP mulai 26 Juni hingga 16 Juli 2023 mendatang.
Muhyiddin mengatakan, khusus selama jam sekolah di bulan Ramadan, dia mengimbau agar sekolah lebih banyak memberikan pendidikan terkait penguatan keimanan umat.
“Untuk pelajaran umum, tetap dilaksanakan sesuai porsinya masing-masing,” tandasnya. (rhm)
