×
Connect with us

Metro

”Model itu Kelihatannya Gampang, Tapi…”

Risma Silvana, Karyawati, Model dan Pemain Film Pendek

-

MAKASSAR,BKM.COM–TAK sedikit remaja yang awalnya malu-malu ketika terjun di dunia entertaint. Salah satunya adalah Risma Silvana. Meski begitu, ia akhirnya senang bisa melakoni dua profesi di dunia hiburan, yakni menjadi model dan bermain film pendek.

HADIR menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar , cewek berkulit putih yang akrab disapa Silva ini mengaku mengenal dunia model sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK).

”Waktu itu saya ikut pemilihan Ratu Kacamata dan menang. Tapi setelah itu vakum cukup lama. Saat SD hingga SMA lebih banyak kursus. Nanti setelah di perguruan tinggi baru kembali aktif di dunia model. Masih iseng-iseng, eh..ditawari masuk agency,” tuturnya.

Sejumlah event pemilihan model diikuti kala itu. Di antaranya Miss Sulsel 2019 dan masuk 10 besar. Selanjutnya Juara Harapan I Putri Pariwisata.

”Untuk rutin ikut lomba saya terkendala pekerjaan,” ujarnya. Silva memang berusaha memadukan hobinya di dunia entertaint dengan karir yang digelutinya.

Dari dunia model, ia mengaku kenal dengan orang media serta agency. Di situlah didirnya ditawari untuk bermain film. Tawaran itupun diterimanya, dengan syarat tidak mengganggu aktivitas bekerja. Bermain film pendek yang biasanya tayang di kanal Youtube, dilaukan Silva setelah bekerja atau libur di hari Sabtu dan Minggu.

”Saya selalu berusaha memadukan keduanya. Atur waktu kerja, model dan shooting kalau ada waktu kosong. Kalau kebetulan yang tabrakan waktunya, salah lebih pilih pekerjaan terlebih dahulu,” imbuhnya.
Ditanya lebih pilih yang mana, model atau main film, Silva menyebut akting. Ia menguraikan alasannya.

”Kalau model memang agak gampang kelihatannya. Hanya jalan, berlenggak lenggok, bergaya. Padahal, meski sudah berpengalaman kadang muncul perasaan was-was. Apalagi kalau ditonton banyak orang. Nama kita diteriaki. Saya biasa langsung down dan malu sendiri,” akunya.

Sementara kalau di film, menuturnya, memang ribet. Namun, kalau ada yang salah bisa dicut. Misalnya, ada lawan main yang salah ucap, bisa diulang. ”Kalau di model, bagaimana mau diulang kalau ada yang salah,” katanya sambil tertawa.

Silva mengaku punya pengalaman lucu ketika ikut ajang lomba model. Ketika itu ada tahapan tanya jawab. Rencananya dia ingin menggunakan bahasa Inggris agar mendapat nilai plus. Namun, yang terjadi kemudian tak pernah disangka-sangkanya.

”Saya menjawab dengan bahasa yang tidak jelas apa artinya. Saya grogi di depan banyak orang. Padahal jawaban pertanyaannya saya sudah tahu dan cukup simpel. Tapi karena banyak orang, meski sudah berpengalaman, tetap saja lain yang ditanya lain jawabannya,” jelasnya.
Silva mengaku dirinya sebagai orang yang suka penasaran dan mencoba hal-hal yang baru. Senang berinteraksi dengan orang banyak.

Di awal mula terjun dunia model, Silva mengaku karena dorongan orang lain. Mereka melihat fisiknya yang memungkinan menjadi seorang model. Namun, ia tak percaya diri. Termasuk tidak bisa di atas catwalk. ”Tapi teman bilang, nanti bisa latihan. Ada agency,” kenangnya.

Selain fisik, lanjutnya, pengetahuan juga harus mendukung bagi seorang model. Intelektual dan intelegencia sangat dibutuhkan. ”Akhirnya saya coba. Lama-lama ditawari menjadi model make up dan ikut lomba lainnya,” ujarnya.

Untuk berlakon di layar lebar, Silva mengaku pernah ditawari. Hanya saja ia tidak ikut terlibat di film tersebut karena diminta untuk mencopot kawat gigi yang dikenakannya. Padahal kawat gigut itu bukan semata untuk fashion, melainkan pengobatan.

Apalagi ada ”sesuatu” adegan yang ditawarkan kepadanya dan tak bisa diperankannya. Silva khawatir itu akan berpengaruh terhadap imej dirinya kelak. ”Kalau rezeki itu tidak ke mana,” imbuhnya.

Ke depannya, Silva ingin tetap berkarir sambil melanjutkan kuliah di S-2. Ia ingin sampai ke jenjang sebagai dosen. (*/rus)

Share

Komentar Anda


Populer Minggu ini