Metro
Pemkab Selayar Fasilitasi Warga Desa yang tak Terjangkau Sinyal
Andi Sandra EA, Kabid Humas, Informasi, dan Komunikasi Publik Diskominfo-SP Selayar

MAKASSAR,BKM.COM–TAK dipungkiri bahwa sebagian wilayah di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan masih terpencil. Listrik dan jaringan telepon selular belum menjangkau mereka. Pemerintah setempat terus berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut, dan kini telah berbuah hasil.
ANDI Sandra Esty Abriany selaku Kepala Bidang (Kabid) Humas, Informasi, dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunkasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, mengungkap hal itu ketika menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar , Sabtu (18/3).
Mengawali wawancara, perempuan berhijab ini menjelaskan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Diskominfo. Ia menyebut, secara umum Diskominfo bertugas melayani dan membantu pimpinan dalam bidang data statistik, hubungan dan penyebaran informasi.
Di Persandian, menjaga informasi data segenap ASN dan pemerintah secara keseluruhan yang melekat di Diskominfo. ”Satu lagi adalah aptika. Di sini bagaimana kami menciptakan program priorits. Salah satunya dan yang diutamakan adalah mendatangkan sinyal ke Kabupaten Kepulauan Selayar.
Hal ini mengingat kondisi wilayah Selayar yang memiliki 132 pulau, 52 di antaranya tidak berpenghuni. Kami ada 11 kecamatan, enam di antaranya di daratan dan lima di wilayah kepulauan,” jelas Andi Sandra. Secara umum, program Bupati Selayar H Muh Basli Ali dan Wabup H Syaiful Arif adalah pembangunan BTS (Base Transceiver Station) di wilayah yang tidak ada sinyal.
Hasilnya, daerah tersebut telah terjangkau dengan sinyal telepon selular. ”Kita menjalin kerja sama dengan vendor. Mereka datang ke Selayar mengerjakannya secara teknis. Kami fasilitasi di lokasi tidak ada sinyalnya, yang mencakup beberapa wilayah,” terang Andi Sandra.
Dari kerja sama tersebut, pada tahun 2022 telah terpasang 30 BTS. ”Selanjutnya di tahun 2023 ini, informasi dari Pak Kadis Drs Ahmad Yani, ada tambahan 15 dari Kementerian Kominfo untuk mempermantap penguatan jaringan di kecamatan kepulauan,” ungkap Andi Sandra.
Diakuinya, Bupati Selayar intens turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat dan menanyakan apa yang menjadi kebutuhan. Informasi itu kemudian diassesmen. Ternyata yang paling diutamakan adalah sinyal telepon selular dan listrik. Kini, warga yang dulunya hanya bisa menikmati listrik pada pukul 22.00 Wita, sekarang dengan sistem digital yang cukup canggih sudah bisa menikmati listrik sampai pagi di rumah-rumah warga.
Begitu pula dengan sinyal telepon selular, dulunya harus ke pinggir pantai, naik gunung, atau panjat pohon untuk mendapatkannya, dengan program prioritas bupati dan wabup, warga sudah bisa menikmatinya dan tidak perlu naik gunung dan panjat pohon. Andi Sandra juga menjelaskan tentang visi bupati dan wabup, yakni Kepulauan Selayar Sebagai Bandar Maritim Kawasan Timur Indonesia.
Hal itu didukung oleh tiga pilar, yaitu pembangunan bandar logistik terpadu, pembangunan pusat perikanan terpadu, serta pengembangan KEK pariwisata. Kegiatan tersebut sementara dikerjakan dan akan dipermantap oleh pemkab melalui bantuan-bantuan untuk pemberdayaan masyarakat. Sebagai wilayah yang sebagian besar masyarakatnya memiliki sumber penghasilan dari laut, Pemkab Selayar melalui OPD mengalokasikan bantuan dalam pengembangan usaha mereka. Salah satunya memberikan bantuan mesin perahu bagi mereka yang belum memiliki. Khusus untuk pengembangan objek wisata,
Pemkab Selayar saat ini terus mempermantap pengembangan kawasan Takabonerate yang menjadi salah destinasi unggulan. Sebab objek wisata ini bukan sekadar atas nama Selayar, tapi juga provinsi dan nasional. Karena itu selalu ada event yang diselenggarakan guna menarik wisatawan untuk datang berkunjung, baik kegiatan olahraga maupun festival budaya berskala nasional.
Walau begitu, Pemkab Selayar terus mendorong hadirnya kawasan wisata baru di daerahnya. Satu di antaranya yang tengah dikembangkan saat ini ada di Desa Bontolebang, Kecamatan Bontoharu. Lokasi ini, disebut Andi Sandra sebagai miniatur Takabonerate.
“Kalau di Takabonerate pengunjung bisa diving dan menikmati pemandangan bawah laut, di Bontolebang juga bisa. Yang beda, di Takabonerate ada penangkaran baby shark, sementara di Bontolebang belum ada. Tapi ada pengelolaan perikanan terpadu yang dikembangkan oleh Dinas Perikanan,” terang Andi Sandra.
Selain objek wisata, di Kabupaten Selayar saat ini tengah digalakkan penanaman bibit jeruk. Langkah ini dilakukan untuk mengembalikan kejayaan jeruk Selayar yang cukup terkenal. Bantuan bibir pun telah dikucurkan oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman . Diharapkan nantinya panen jeruk tidak hanya dilakukan satu kali dalam setahun, tapi berlangsung secara berkesinambungan. (*/rus)
-
Gojentakmapan2 minggu ago
Tim Penyidik Kejari Periksa Mantan Bupati Takalar
-
Politik4 minggu ago
Poros Enrekang-Toraja Longsor, Fauzi Minta Balai Jalan Segera Turun
-
Photo4 minggu ago
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membedah konsep program 1.000 Ha sawah
-
Olahraga4 minggu ago
Selangkah Lagi Bripda Muh Ryan Afryadi Akbar, Personel Ditreskrimum Polda Sulsel Perkuat Bhayangkara FC
-
Photo4 minggu ago
Anggota Dewan Pers Asmono Wikan berjalan bersama Direktur BKM Dr Mustawa Nur
-
Metro4 minggu ago
PAN Gunakan Sistem Abjad Susun Bacaleg
-
Metro4 minggu ago
Pemkot Tunggu Juknis Pencairan Gaji 13
-
Kriminal3 minggu ago
Usai Nikah, Buronan Korupsi Proyek Pasar Tertangkap di Subang