Headline
Pelajar SMA Dikeroyok Kakak Kelas di Sekolah
Orang Tua Korban Lapor ke Polisi

MAKASSAR, BKM — Kasus perkelahian terjadi antara siswa kelas XII SMAN 11 Makassar yang melakukan pengeroyokan terhadap adik kelasnya sendiri di kelas XI, Jumat (17/3) pekan lalu. Akibatnya, seorang siswa kelas XI menjadi korban. Babak belur akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma yang mendalam.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala UPT SMAN 11 Makassar Hj Nuraliyah, mengelar rapat dan pertemuan dengan Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Asqar, Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Hamrang, ketua komite, orang tua siswa (pelaku) dan orang tua siswa yang menjadi korban, serta guru.
Dalam keterangannya, Hj Nuraliyah mengatakan bahwa peristiwa tersebut melibatkan banyak siswa.
“Kami sudah rapat. Perkelahian itu melibatkan banyak siswa. Tapi yang jadi korban satu orang. Dia melapor ke Polsek Tamalate,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (20/3)
.
Guna mengantisipasi agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, pihak sekolah sudah melakukan kegiatan preventif dengan melibatkan Polsek Tamalate.
“Setelah kejadian itu, kami meminta kepada Kapolsek Tamalate untuk memberikan pengarahan kepada siswa kami setelah salat Jumat kemarin,” kata Hj Nuraliyah.
Kemudian, lanjut Hj Nuraliyah, pihaknya membawa tiga orang siswa ke Polsek Tamalate untuk dimintai keterangannya.
“Untuk sementara siswa kami yang tertahan di Polsek Tamalate ada satu orang, atas nama IF, kelas XII IPS I,” ungkapnya.
Langkah yang dilakukan adalah memediasi pihak keluarga korban dan pelaku.
“Alhamdulillah, kami bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel dan Cabdin Pendidikan Wilayah I memberikan arahan kepada guru, serta memberikan pembinaan kepada anak-anak kami dengan melaksanakan doa dan zikir bersama seluruh siswa kelas XII di masjid sekolah,” terangnya.
Sementara itu, untuk siswa kelas X dan XI diberlakukan belajar secara daring untuk menghindari kemungkinan yang tidak kita inginkan.
“Jadi pembelajaran daring kelas X dan XI ini sudah berlaku sejak kami mengeluarkan surat edaran dari tanggal 20 hingga 24 Maret 2023. Sambil melihat kondisi apakah masih diperpanjang atau tidak,” imbuhnya.
Terkait salah satu oknum guru yang ada di video tersebut tidak melerai perkelahian antarsiswa dan malah memvideokannya, sehingga mendapat kecaman dari berbagai kalangan, Hj Nuraliyah mengaku sudah melakukan tindakan pemanggilan. Ia ditanya alasannya mengambil video tersebut. Disdik Sulsel juga sudah turun melakukan pembinaan.
“Kami akan melakukan tindakan lebih jauh untuk kedisiplinan guru yang bersangkutan,” tegas Hj Nuraliyah.
Ia juga menyampaikan bahwa dari pertemuan tersebut, pihak sekolah sudah menawarkan mediasi perdamaian. Namun kedua belah pihak, antara keluarga pelaku dan korban ingin melakukan komunikasi lebih lanjut di luar sekolah.
“Kami dari pihak sekolah hanya menunggu keputusan dari mereka,” pungkasnya.
Sebelumnya, ayah korban bernama
Idiamin Sartian yang mengetahui anaknya dikeroyok, langsung mendatangi sekolah anaknya dengan maksud mencari tahu penyebabnya. Namun setibanya tak satu pun siswa maupun guru sekolah memberikan informasi.
Kendati begitu, ia berusaha mencari tahu penyebab pengeroyokan anaknya. Hasilnya, Idiamin mendapat sebuah rekaman video yang berisi peristiwa tersebut.
Dalam video terlihat suasana dalam area sekolah yang sangat gaduh. Sejumlah siswa melakukan pemukulan. Ada siswa yang tampak jatuh akibat mendapat serangan. Ia berusaha bangkir, namun tetap saja mendapat pukulan. Ada pula siswa mengepungnya.
Usai melihat video tersebut, Idiamin pun langsung melaporkan peristiwa menimpa anaknya itu di Mapolsek Tamalate.
“Saya sudah melapor ke polsek. Anak saya menderita luka disekujur tubuhnya. Bukan saja anak saya yang jadi korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya, tapi ada juga rekannya yang lain. Saya melaporkan peristiwa ini agar tidak ada lagi korban berikutnya,” ungkap Idiamin.
Ia mengisahkan, peristiwa pengeroyokan dialami anaknya pada Jumat 18 Maret 2023 saat korban hendak pulang. Ketika itu ia kaget melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya.
“Korban yang hendak pulang melihat rekannya dikeroyok oleh kakak kelasnya. Korban berusaha menghindar saat dipanggil oleh pelaku. Tapi tiba-tiba dipegang oleh pelaku. Seketika itu korban dikeroyok. Korban yang terlepas dari pelaku berusaha menyelamatkan diri menuju ke ruang guru. Tapi belum sampai ke ruang guru korban lagi-lagi dikeroyok. Akibatnya, korban menderita lebam pada bagian tubuhnya,” jelas Idiamin mengutip keterangan anaknya.
Sementara ibu korban bernama Darmawati mengemukakan, sebelum peristiwa pengeroyokan itu terjadi, putranya pernah menyampaikan ke gurunya bahwa dirinya merasa takut lantaran kakak kelasnya akan memukulinya.
“Anakku pernah menyampaikan ke gurunya kalau dirinya takut dengan kakak kelasnya karena akan memukulinya tanpa sebab. Namun gurunya mengabaikan penyampaian itu. Mestinya guru ketika siswanya sudah menyampaikan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, langsung mengantisipasinya. Tapi gurunya mengabaikan penyampaian siswanya. Bahkan dalam video rekaman tersebut ada oknum gurunya yang merekam,” katanya.
(jun-ish
)
-
Gojentakmapan2 minggu ago
Tim Penyidik Kejari Periksa Mantan Bupati Takalar
-
Politik4 minggu ago
Poros Enrekang-Toraja Longsor, Fauzi Minta Balai Jalan Segera Turun
-
Photo4 minggu ago
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membedah konsep program 1.000 Ha sawah
-
Olahraga4 minggu ago
Selangkah Lagi Bripda Muh Ryan Afryadi Akbar, Personel Ditreskrimum Polda Sulsel Perkuat Bhayangkara FC
-
Photo4 minggu ago
Anggota Dewan Pers Asmono Wikan berjalan bersama Direktur BKM Dr Mustawa Nur
-
Metro4 minggu ago
PAN Gunakan Sistem Abjad Susun Bacaleg
-
Metro4 minggu ago
Pemkot Tunggu Juknis Pencairan Gaji 13
-
Kriminal3 minggu ago
Usai Nikah, Buronan Korupsi Proyek Pasar Tertangkap di Subang