BARRU, BKM — Bupati Barru Suardi Saleh menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) Pemanfaatan Transportasi Laut Antar Pelabuhan (Tol Laut) bersama lima kepala daerah dari Kaltim, Kalsel dan Sulbar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (21/3).
Suardi sendiri sebagai kepala daerah perwakilan Sulsel sekaligus sebagai penggagas dari program kerja kerjasama pengembangan perekonomian daerah melalui pemanfaatan transfortasi laut antar pelabuhan dan penyeberangan.
Kerjasama tersebut digagas bersama Bupati Kota Baru Kalimantan Selatan, Bupati Mamuju, Bupati Pasangkayu Sulawesi Barat, Wali Kota Bontang dan Wali Kota Balikpapan Kalimantan Timur.
Kabid Humas IKP Diskominfo-SP, Hidayatuddin menyebutkan penandatangan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) pemanfaatkan transfortasi laut antar pelabuhan (Tol Laut) dilakukan di Kota Balikpapan Kaltim.
Menurut Hidayatuddin, untuk mendukung kelancaran kerjasama tersebut, disamping membentuk sekretariat kerjasama, juga para pihak menyediakan data dan informasi kebutuhan, produksi dan fluktuasi harga pasar komoditi pangan dan non pangan.
Fasilitas proses perizinan operasional pelabuhan dan penyeberangan termasuk memfasilitasi penyediaan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang dipelabuhan dan penyeberangan tersebut.
“Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk tiga tahun pertama dan dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak,” ujarnya.
Para kepala daerah yang bertanda tangan dalam perjanjian kerjasama tersebut, Bupati Barru (Sulsel) Suardi Saleh. Bupati Kota Baru (Kalsel) Sayed Jafar. Bupati Mamuju (Sulbar) Sitti Sutinah Suhardi. Wali Kota Bontang (Kaltim) Basri Rase. Bupati Pasangkayu (Sulbar) Yaumil Ambo Djiwa dan Wali Kota Balikpapan (Kaltim) Rahmad Mas’ud.
Sementara itu, Kabag Pemerintahan Pemkab Barru Andi Batara mengatakan, untuk mendukung kelancaran kerjasama tersebut, disamping membentuk sekretariat kerjasama, juga para pihak menyediakan data dan informasi kebutuhan. Produksi dan fluktuasi harga pasar komoditi pangan dan non pangan, dan 95 persen kebutuhan pokok masyarakat Balikpapan dan Bontang itu di suplai dari Sulsel yang intinya ke depan bahwa pelabuhan Garongkong akan menjadi salah satu akses utama transportasi laut antarpelabuhan.
Fasilitasi proses perizinan operasional pelabuhan dan penyeberangan termasuk memfasilitasi penyediaan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang dipelabuhan dan penyeberangan tersebut.
“Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk tiga tahun pertama dan dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak,”ujarnya. (udi/C)