MAKASSAR,BKM.COM–TIDAK sedikit di antara kita yang enggan bersedekah jika melakukan secara terang terangan. Khawatir disebut pamer dan semacam. Padahal praktik seperti itu tidak dilarang, bergantung dari niatnya.
AMINAH, Wakil Bendahara Umum Pengurus Daerah (PD) Ikatan Dai Muda Indonesia (IDMI) Kota Makassar hadir menjadi tamu untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar. Ia membahas tentang sedekah terbaik, khususnya kaum perempuan.
Di bagian awal, aktivis Fatayat NU ini mengurai tentang sedekah yang berarti jujur, tulus, ikhlas, dan benar. Atau pemberian yang dilakukan secara tulus, jujur, ikhlas, serta benar. Karena itu, jika pemberian tersebut dilakukan tidak dengan ikhlas, jujur dan tulus, maka itu bukanlah sedekah.
”Banyak yang memaknai bahwa sedekah itu adalah pemberian. Dalam Al-Qur’an diartikan sebagai zakat. Zakat adalah sedekah yang wajib dilakukan. Zakat artinya mensucikan. Sedekah sebagai zakat kita berbicara tentang dampaknya. Bagaimana dampak dari sedekah itu, yaitu mensucikan diri, jiwa, dan harta kita,” ujar Aminah.
Mahasiswa program doktoral di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) ini menjelaskan, bahwa kita tidak pernah tahu apakah harta kita ada yang meragukan.
Misalnya dari sumbernya. Termasuk pemberian orang lain. Untuk itulah perlu disucikan melalui sedekah.
Bagaimana dengan cara memberikan sedekah yang dilakukan secara terang-terangan? Aminah menyebut hal itu baik. ”Biasanya dalam kehidupan sosial, bersedekah secara terang-terangan dianggap pamer dan tidak ikhlas.
Padahal soal keikhlasan itu hanya Allah yang tahu. Kita tidak pernah bisa melihatnya dengan menggunakan kacamata manusia. Yang bisa mengukurnya hanya Allah,” tandas Aminah.
Ia kemudian membuat ilustrasi tentang orang kaya yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, bisa menimbulkan fitnah di tengah lingkungannya. ”Nanti dibilang sudah kaya, banyak hartanya tapi tidak bersedekah. Itu karena sedekahnya dilakukan sembunyi-sembunyi. Bersedekah dengan terang-terangan bisa menjadi motivasi bagi yang lain untuk melakukan hal serupa. Soal iklhasnya, itu bukan urusan kita. Ada Allah yang menilainya,” kata Aminah.
Ketika memberikan sedekah sembunyi-sembunyi kepada fakir, lanjut Aminah, jauh lebih baik. Karena di realitas sosial kehidupan kita saat ini sebenarnya ada yang ingin bersedekah tapi malu-malu, sebab kemampuannya terbatas. ”Allah memberikan kesempatan kepada mereka dan silakan dilakukan sembunyi-sembunyi. Apalagi kalau memang tidak mau diketahui oleh orang banyak. Termasuk bila diperuntukkan bagi yang fakir miskin,” jelasnya.
Aminah kemudian menerangkan tentang manfaat sedekah. Salah satunya menutupi dan menghapus sebagian kesalahan. ”Kenapa Allah tidak menyebutkan kesalahan mana yang dihapus? Karena hidup kita ada dua hubungannya, yaitu horizontal dan vertikal. Hubungan vertikal itu dengan Allah. Bila berdosa dengan Allah, kita minta ampun kepada Allah. Kalau berdosa kepada sesama manusia, kita minta maafnya kepada manusia,” terangnya. (*/rus)
