MAKASSAR, BKM — Insiden ambruknya kubah Masjid Ittifaqul Jamaah yang berlokasi di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah mendapat perhatian langsung dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaian dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Keduanya datang langsung menemui korban secara terpisah.
Peristiwa nahas itu terjadi usai salat Isya, Minggu malam (27/3). Sebanyak 12 korban dilarikan ke rumah sakit. Masing-masing sepuluh korban dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Jala Ammari. Sementara satu korban lainnya di RS RS Akademis Jaury Jusuf dan satu lainnya PKM Pattingalloang.
Pascainsiden tersebut, Danny Pomanto langsung mengintruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar melakukan uji konstruksi terhadap bangunan masjid. “Demi keamanan masyarakat kita tutup dulu sementara masjidnya. Tim struktur datang untuk menyelidiki kelaikan bangunannya,” kata Danny.
Meski demikian, masyarakat setempat masih bisa melaksanakan ibadah salat tarawih di sekitar masjid. Ia meminta pemerintah kecamatan untuk segera membuat tenda darurat sementara.
“Kegiatan ibadah kita alihkan ke jalan dengan tenda. Ini malam kecamatan mempersiapkan itu. Jadi ibadah tetap jalan,” ucapnya.
Danny pun meminta polisi memasang police line di masjid tersebut agar tidak ada warga yang melintas di tempat kejadian. Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, konstruksi bangunan kubah masjid tersebut sudah cukup lama, yakni sekitar 40 tahun.
“Konstruksi bangunan sudah 40 tahun. Sudah lama direnovasi di bawah, tidak dilihat di atas. Jadi memang umurnya (bangunan), karena saya lihat itu sudah rapuh sebenarnya,” ungkap Danny saat diwawancarai di Balai Kota Jalan Ahmad Yani, Senin (27/3).
Ia juga langsung menjenguk para korban reruntuhan kubah masjid di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari. Danny memastikan semua korban tertangani dengan baik selama perawatan di rumah sakit. Termasuk satu korban yang luka paling parah, karena mendapatkan 50 jahitan di kepala, dalam kondisi baik.
“Dari pantauan, semua bagus. Ada tiga yang pulang, tujuh masih di rumah sakit. Bahkan orang yang paling parah mendapat 50 jahitan itu orang tua dalam keadaan baik. Saya pastikan baik karena saya yang turun langsung temui mereka,” kata Danny.
Ia memberikan dukungan moril kepada para korban. Kepada keluarga korban disampaikan untuk tidak perlu khawatir akan biaya pengobatan. “Semua pembiayaan pemerintah kota yang tanggung,” tegasnya.
Danny Pomanto juga mengintruksikan tenaga kesehatan untuk ikut membackup RSAL Jala Ammari, mengingat sebagian besar korban mengalami luka pada bagian kepala. “Bagaimana bantuan kesehatan juga turut memperkuat RSAL ini, karena banyak trauma kepala dan perlu dijahit semua. Kita akan memberikan penanganan yang baik untuk masyarakat,” tambah Danny Pomanto.
Tidak hanya ke RSAL Jala Ammari, Danny Pomanto juga mengunjungi korban yang ada di PKM Pattingalloang dan RS Akademis Jaury Jusuf. “Di PKM Pattingalloang itu lukanya cukup parah. Sampai 20 jahitan, 19 di kepala dan satu di lengan. Kita doakan semoga para korban cepat sembuh,” imbuhnya.
Sementara Solihin, salah satu saksi mata yang juga merupakan tokoh masyarakat di Ujung Tanah mengungkapkan insiden nahas ini terjadi seusai salat Isya. “Memang bangunan kubah masjid ini usianya sudah di atas 20 tahun,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas PU Makassar Denny Hidayat, mengaku telah mendapatkan instruksi langsung dari Wali Kota Danny Pomanto untuk melakukan uji konstruksi bangunan masjid yang roboh. “Sudah ada kita bentuk tim di Dinas PU. Besok kita turun pagi-pagi,” terangnya.
Denny Hidayat menerangkan tim ini nantinya akan melakukan uji struktur bangunan untuk melihat kelaikan masjid. Jangan sampai ada dampak ke struktur bangunan lainnya.
“Kalau ada (dampak struktur ke bangunan lain) harus ada peringatan untuk masyarakat untuk penggunaan masjid selanjutnya. Jadi besok kita uji supaya tidak ada dampak yang lebih besar terhadap masyarakat,” tutupnya.
Kunjungan Gubernur
Pada Senin (27/3), Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menjenguk korban yang dirawat di RSAL Jala Ammari. “Kami menyampaikan turut prihatin atas musibah kubah salah satu masjid di Jalan Barukang yang rubuh,” kata Andi Sudirman usai menyapa korban.
Dia pun mengajak warga Sulsel untuk memberi doa kepada korban luka agar diberi kesembuhan.
“Mari kita doakan semoga korban segera diberi kesembuhan dan lekas pulih dari lukanya agar dapat kembali beraktivitas,” harap Andi Sudirman.
Yulianti, salah seorang istri korban menyampaikan terima kasih atas kunjungan Gubernur Sulsel. Dia menyebut suaminya, Akbar mengalami luka akibat musibah tersebut.
“Tidak menyangka kedatangan Pak Gubernur secara tiba-tiba pagi ini. Alhamdulillah, terima kasih perhatian dan bantuannya pak Gubernur,” katanya.
Orang nomor satu di Sulsel itu pun memberikan santunan kepada para korban yang dirawat di RS itu.
Dalam kunjungan itu, turut hadir Komandan Lantamal VI Brigjen TNI (Mar) Amir Kasman. (rhm-jun)
Jadi Korban karena Lindungi Dua Bocah
BARU saja usai salat Isya secara berjemaah di Masjid Ittifaqul Jamaah, Jalan Barukang 1, Kelurahan Pattingalloang Kecamatan Ujung Tanah. Jemaah sementara duduk dan khatib naik ke mimbar pada Minggu malam (26/3)
.
Khatib membuka ceramah dengan ucapan salam dan dijawab jemaah. Tetiba saja dari atas terdengar bendar berjatuhan. Bangunan kubah masjid rubuh. Materialnya menimpa kepala sebagian jemaah. Mereka yang duduk tak jauh dari sekitar korban yang tertimpa reruntuhan langsung panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Jemaah lainnya dengan cepat mengevakuasi para korban dan membawanya ke rumah sakit.
Belum diketahui pasti penyebab runtuhnya bangunan kubah masjid yang menyebabkan belasan orang menderita luka. Aparat Polsek Ujung Tanah Polres Pelabuhan Makassar, Koramil, serta Kodim Makassar turun langsung pascainsiden ini.
Petugas kepolisian kemudian mendata para korban serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
Dari keterangan saksi yang juga korban bernama Ansar (39), mengungkapkan saat itu dirinya sementara berdiri mencari saf yang kosong. Ia mendapat tempat tepat di bawah bangunan kubah masjid. Tetiba dari atas bangunan kubah runtuh dan menimpa dirinya serta belasan jemaah lainnya.
“Ketika bangunan kubah itu runtuh, saya sebenarnya bisa menyelamatkan diri karena posisi saya masih di pinggir bangunan kubah. Karena melihat ada beberapa orang bocah, saya kemudian menarik dua anak yang berada di sampingku. Saya lalu memeluknya dan melindungi tubuh mereka dari reruntuhan, sehingga mereka tidak mengalami luka parah,” ujar Ansar dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di RS AL Jala Ammari Jalan Satando, Senin (27/3).
Lebih lanjut Ansar mengatakan, dirinya yang sudah dalam kondisi oleng, melihat sejumlah jemaah yang terluka di area reruntuhan. Jemaah lainnya yang sudah mengevakuasi korban sembari membersihkan puing-puing reruntuhan.
“Reruntuhan kubah ada yang menimbun jemaah. Beruntung, jemaah lain dengan cepat berhasil mengevakuasinya. Mungkin korban itu cukup menderita luka parah,” beber Ansar.
Akibat kejadian ini, Ansar menderita luka di sekujur tubuhnya. Pada bagian kepalanya mengalami luka menganga hingga mendapat jahitan dari tenaga medis.
Sementara kesaksian Ruslan (40) yang merupakan Pengurus Masjid Ittifaqul Jamaah, peristiwa runtuhnya bangunan kubah itu tiba-tiba saja terjadi.
Dirinya ketika itu tengah bersandar.
“Tidak ada tanda-tanda sebelum kubah masjid rubuh. Tiba-tiba saja terjadi dan menimpa jemaah yang tengah duduk untuk mendengar ceramah,” katanya.
Hal senada diungkapkan Alimuddin. Ketika itu dirinya sedang asyik mendengarkan ceramah, dan seketika bangunan kubah runtuh.
jemaah lainnya yang berada di luar masjid sontak kaget ketika mendengar suara terjatuh dan gemuruh dari pengeras suara.
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto mengatakan, saat kubah Masjid Ittifaqul Jamaah runtuh tidak ada angin kencang ataupun hujan. ”Tiba-tiba saja material kubah masjid runtuh dan menimpa jemaah yang ada di bawahnya,” ujar Kapolres.
Perwira dua bunga melati di pundaknya ini belum bisa memastikan penyebab kejadian.
“Kami masih melakukan penyelidikan,” imbuhnya. (ish/b)