pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Lahan Belum Dibayar, Warga Adang Jokowi

Sudah Ditimbun untuk Rel Kereta Api, Harga tak Sesuai Harapan

MAKASSAR, BKM — Presiden RI Joko Widodo sempat diadang oleh sejumlah warga saat berkunjung ke stasiun kereta api Rammang-rammang, Kabupaten Maros, Rabu (29/3).
Warga Desa Salenrang itu protes soal ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan kereta yang belum dibayar. Harganya pun tak sesuai dengan harapan.

“Pak Presiden tolong, lahan kami belum dibayar,” teriak sejumlah warga di lokasi. Meski awalnya tidak diperbolehkan oleh pasukan pengamanan, warga yang protes berusaha menerobos dan berlari menuju mobil berplat RI 1.

Jokowi yang melihat aksi warga tersebut mengisyaratkan ke Paspampres agar tak dihalangi. Dua orang warga pun berhasil menemui dan berbincang dengan Presiden.

Pertemuan warga dan Presiden berlangsung sekitar 15 menit. Jokowi bahkan turun lagi dari mobilnya untuk mendengar aspirasi tersebut.

Saat pertemuan, warga yang diketahui bernama Daeng Laumma itu menyampaikan kepada Presiden Jokowi terkait permasalahan ganti rugi lahan mereka yang terdampak pembangunan rel kereta api. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga dipanggil untuk mendengarkan keluhan warga tersebut.

Daeng Laumma mengaku punya lahan seluas 15 are atau sekitar 1,5 ha. Lahan yang semula difungsikan untuk pertanian ini terdampak pembangunan kereta api.
“15 are itu belum dibayarkan. Padahal sudah ditimbun oleh pihak kereta api,” ungkap Daeng Laumma.

Ia mengaku sudah menyampaikan langsung ke Presiden Joko Widodo. Presiden mengatakan nanti akan dibayarkan.

Namun, Laumma lagi-lagi protes sebab hanya ditawari Rp64 ribu per meter. Padahal, ia ingin tiap meter lahannya dihargai Rp2 juta.

“Makanya saya menolak. Kalau ditanyakan saya maunya Rp2 juta per meter. Saya punya surat-suratnya lengkap,” tegasnya.

Laumma bukanlah satu-satunya pemilik lahan yang protes. Ada puluhan orang lainnya yang menggelar aksi unjuk rasa sesaat sebelum Jokowi datang ke lokasi acara.

Namun, aksi itu berhasil dibubarkan oleh pihak pengamanan. Mereka mengeluhkan lahannya sudah dibanguni rel kereta api, bahkan sudah beroperasi tapi tak kunjung diganti rugi.
Selain meresmikan pengoperasian kereta api di Maros, Presiden Jokowi juga memantau harga bahan pokok di Sulsel.

Presiden mengatakan, harga bahan pokok seperti cabai di Sulsel jauh lebih murah dengan Jawa.

“Cabai itu, di Jawa Rp90 ribu di sini masih Rp40 ribu. Di sini sudah Rp40 ribu, pedas lagi, di sini baik,” katanya usai meninjau pasar Rakyat Butta Salewanggang, Rabu (29/3).

Selain itu, Jokowi menyampaikan tentang harga beras.

“Harganya kita bisa lihat, Rp10.500.Mengalami penurunan. Dengan panen raya yang banyak, turunnya harus lebih dari itu. Supaya masyarakat bisa membeli dengan harga yang baik,” urainya.

“Kemudian bawang merah, harga bagus, stabil. Bawang putih juga stabil. Yang kurang memang minyak. Minyak yang Rp14 ribu-Rp15 ribu Minyakita,” sambung Presiden.

Untuk itu ditegaskan, pihaknya akan meminta pasokan Minyakita dari Jakarta ke Sulsel diperbanyak, karena pasokan masih kurang.

“Yang penting pasokannya selalu ada. Kayak beras itu pasokan harus ada. Sembako secara keseluruhan aman,” pungkasnya.
Setelah dari Maros, Presiden Jokowi bertemu dengan pedagang di Pasar Terong, Makassar. Ia memantau harga kebutuhan pokok di tempat ini. (jun)




×


Lahan Belum Dibayar, Warga Adang Jokowi

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link