MAKASSAR, BKM — Sejumlah sekolah mengeluhkan lambannya pencairan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Hingga memasuki Maret 2023, masih banyak yang belum menerima bantuan tersebut. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar Muhyiddin Mustakim, mengatakan mekanisme pencairan dana BOS tahun ini berbeda dibanding sebelumnya. Jika tahun sebelumnya pencairan dilakukan per triwulan, maka tahun ini dilakukan per semester. Itu pun dalam setiap semester dibagi dalam enam gelombang. Sejauh ini, tahapan pencairan dana BOS baru merampungkan gelombang ketiga.
Menurut mantan Kepala Dinas Sosial Makassar, kebijakan itu langsung dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Makanya, tidak heran jika ada yang sudah cair, namun banyak juga yang belum.
“Jadi aturannya keluar dari kementerian. Yang menentukan langsung dari sana. Mekanismenya seperti itu. Beda dengan tahun lalu, pencairannya per triwulan,” ungkap Muhyiddin, kemarin.
Menurutnya, sekolah yang sudah menerima pencairan dana BOS baru sekitar 60 persen. Artinya, masih ada 40 persen sekolah di Makassar yang masih menunggu pencairan dana untuk operasional sekolah tersebut.
Yang dikhawatirkan, kata Muhyiddin, jika ada sekolah yang masuk dalam gelombang terakhir pencairan di semester ini. Artinya, mereka baru akan menerima BOS di sekitar Juni mendatang. “Iya, kasihan kalau ada sekolah yang pencairannya nanti bulan Juni,” ungkapnya.
Menurutnya, proses pencairan dana BOS sejauh ini masuk ke kas daerah dan langsung diteruskan ke sekolah-sekolah penerima. Tentunya dengan rekomendasi dari Dinas Pendidikan.
Dihubungi terpisah, Kepala SD Inpres Tamalanrea 6 Hj Halwiah Said, mengaku sekolah yang dipimpinnya belum menerima dana BOS. Karena itu, untuk operasional sekolah, sementara ini ia menggunakan uang pribadi. Termasuk dari guru lain.
”Untuk tahun ini belum ada pencairan. Kalau informasi pencairannya yang dilakukan per semester, itu sudah kami tahu dari juknis. Kalau di sekolah lain sudah yang cair, mudahan-mudahan di sekolah kami juga bisa segera pencairan,” harap Hj Halwiah yang dihubungi melalui telepon selular, kemarin. (rhm)