×
Connect with us

Metro

Partai Gelora Akan Menggerus Basis PKS di Sulsel

-

MAKASSAR, BKM–Sejumlah figur yang dulu menjadi kekuatan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sulsel. Kini berduyun-duyun pindah partai memperkuat basis Partai Gelora untuk menghadapi pemilu 2024 mendatang.
Sekretaris DPW Partai Gelora Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil, mengatakan hampir 85-90 persen dulu kader PKS. Kini berpindah ke Partai Gelora untuk memperkuat kekuatan dan kemenangan menghadapi pemilu 2024 di Sulsel.

“Sejak awal pembentukan Partai Gelora memang hampir 85-90 persen orang PKS, termasuk di Sulsel. Kami akan siap hadapi pemilu 2024,” ucap Mudzakkir Ali Djamil, Kamis (30/3).
Menurut mantan anggota DPRD Kota Makassar itu. Awalnya memang Partai Gelora digeluti mayoritas mantan kader PKS. Namun, berjalanya waktu diminati masyarakat kalangan luas.
“Setelah setahun berjalan ini masyarakat antusias untuk bergabung. Dengan melihat serta bisa menerima narasi ide gagasan Partai Gelora,” ungkapnya.
Adapun beberapa mantan kader PKS yang gabung ke Gelora diantaranya Syamsari Kitta yang kini menjabat Ketua Umum DPW Gelora Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil kini menjabat sekeretaris umum DPW Gelora, dan Taslim Tammang.
Juga ada Najamuddin Marahamid, Amru Saher, Irwan ST, dan Yusuf Halid, Ariady Samad, Hasan Hamido, Jafar Sodding, Andi Rahim, M Sirih, Iqbal Khalik dan Bahran yang pernah tercatat sebagai ketua DPD PKS Pinrang.

Selain itu. Ada Abdul Rahman kini menjabat sebagai Ketua DPD Gelora Gowa.
Kemudian Muh Fitriadi dan Taufan Abdul Salam.
Ada pula nama-nama lain seperti Nasaruddin Mile, Khadijah, mantan Angota DPRD Sulsel Hasanna Lawang, Agussalim.
Menurut pria yang akrab disapa Muda itu menuturkan, masih banyak lagi mantan Kader PKS yang gabung ke Gelora.
Menurutnya, penunjukan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan Pengurus DPW Partai Gelora Indonesia Sulsel dan juga DPN Gelora pusat.
“Dan masih banyak lagi yang belum disebutkan. Keinginan sejumlah tokoh-tokoh masyarakat untuk bergabung dengan Partai Gelora di Sulsel cukup tinggi,” terangnya.
Pada pilkada 2020 lalu, Partai Gelora menjadi partai pendukung di beberapa daerah. Hasilnya, partai besutan Anis Matta ini berhasil memenangkan jagoannya di enam daerah, yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros , Gowa, Luwu Utara, Soppeng, dan Kepulauan Selayar.

Lebih lanjut dia mengatakan, partai telah melengkapinya di tingkat kabupaten/kota serta di tingkat kecamatan. Tinggal pemenuhan struktur di kelurahan dan desa.
“Struktur kepengurusan di 24 kabupaten/kota sudah lama lengkap bahkan kecamatan juga sudah lengkap, termasuk struktur untuk kelurahan dan desa.
“Kami juga telah mengevaluasi pilkada tahun lalu dan pemenangan pilkada tahun 2024, serta pemenuhan struktur di tingkat kelurahan dan desa, dan yang ketiga persiapan pileg 2024,” beber Muda.

Sedangkan, salah satu eks petinggi PKS Sulsel yang ikut bergabung yakni Irwan ST mengklaim 90 persen kader PKS Sulsel putuskan pindah dan ikut bergabung Partai Gelora.
“Kalau dilihat rata-rata statusnya bukan pindah sebenarnya, tapi ikut mendirikan (partai Gelora) 90 persen mantan kader PKS gabung partai Gelora,” kata Irwan.
Irwan menambahkan, alasan ikut gabung karena mereka punya kesadaran terhadap cita-cita politik yang besar. Umumnya karena punya kesadaran yang sama.
“Tentu bahwa kita punya cita-cita politik yang besar, tapi model organisasi lama tidak memungkinkan lagi membawa kita sampai pada cita2 besar itu,” urainya.
Pengamat politik dari Unibos Dr Arief Wicaksono bahwa Gelora akan menyerap basis PKS. Pasalnya, karena hampir sebagian besar pengurus dan kader Partai Gelora adalah mantan pengurus dan kader PKS.
“Tentu saja, hal itu akan berpengaruh ke PKS. Tapi kalau bicara eksistensi, saya kira pengaruh Gelora tidak akan sampai mengancam PKS, karena kalau dilihat dari komposisinya,”singkatnya. (jun/rif)

Share

Komentar Anda


Populer Minggu ini