MAKASSAR,BKM.COM–MENJAGA salat tepat waktu sangat dianjurkan. Bahkan Allah bersumpah tentang waktu ini, sebagaimana dalam surah Al-Ashr. Ustaz Muh Riskan Iqbal Jafar mengulasnya dalam bincang Ramadan untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar.
”IMAM Syafii, seorang ulama besar pernah berkata, seandainya manusia mampu merenungkan satu surah ini niscaya akan mencukupi mereka. Satu surah ini diminta untuk ditadaburi. Sangat pendek. Terdiri dari tiga ayat, dan hampir semua kita menghafalnya, yakni surah Al-Ashr,” ujar Ustaz Riskan.
Dai dengan ciri khas mengenakan sarung yang juga pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Dai Muda Indonesia (IDMI) Sulsel ini lalu mengutip ayat pertama dalam surah tersebut, yang artinya demi masa (waktu). Allah bersumpah demi masa. Ada beberapa kali dalam Al-Qur’an yang diawali dengan huruf sumpah. ”Tidak mungkin Allah bersumpah kalau tidak untuk kita tadaburi,” katanya.
Apa itu masa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai seluruh rangkaian saat yang telah lalu, saat ini dan masa yang akan datang. Hal itu sejalan dengan pembagian waktu dalam Al-Qur’an.
”Ditemukan ada empat kata yang semakna dengan Al-Ashr adalam Al-Qur’an. Pertama yang terkait dengan ajal. Setiap umat memiliki ajal yang merupakan batas berakhirnya kehidupan manusia di muka bumi. Apabila ajal seseorang telah tiba, tidak dapat dimajukan dan dimundurkan. Begitu pula dengan waktu, tidak dapat dimajukan ataupun dimunudurkan,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya, sesungguhnya salat itu wajib bagi umat muslim yang sudah ditentukan waktunya. Tidak semaunya untuk ditunaikan. Ketiga, Al-Ashr sendiri. Keempat, waktu berkepanjangan yang dilalui oleh manusia.
Lalu, bagaimana pesan Rasulullah Saw tentang waktu? Menurut Riskan, Rasul berpesan kepada sahabat untuk memanfaatkan lima masa sebelum lima masa. Yang pertama, masa muda sebelum masa tua. Ini menjadi modal bagi anak muda milenial untuk menuntut ilmu. Sebab kita tidak bisa menyampaikan sesuatu tanpa ilmu.
”Berilmu itu sangat penting sebelum mengamalkan sesuatu. Misalnya untuk salat, berzakat, atau haji. Barang siapa yang menginginkan dunia hendaknya menuntut ilmu. Juga untuk mencapai cita-cita dan mencari ilmu pengetahuan,” terangnya.
Dalam hadir Bukhari juga menerangkan, barang siapa menginginkan kehidupan akhirat hendaknya dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia juga dengan ilmu. Barang siapa yang meninginkan kedua-duanya juga haruslah dengan ilmu pengetahuan. Karena itu anak muda haruslah menuntut ilmu pengetahuan.
Pesan yang kedua adalah gunakan masa luang sebelum masa sempit dengan cara memperbanyak menyambung ukhuwah Islamiyah dan silaturahmi. Ketiga, manfaatkan sehat sebelum datang sakitmu. ”Untuk itu, manfaatkan Ramadan yang masih tersisa untuk betul-betul beribadah kepada Allah.” imbuhnya.
Selanjutnya, manfaatkan waktu kayamu sebelum miskin. Caranya dengan memperbanyak sedekah. Sebab orang yang mengalamai sakratul maut akan meminta kepada Tuhan; Wahai Tuhanku, bila Engkau berkenan menunda kematianku sedikit saja, saya akan bersedekahn dan melakukan amal kebaikan.
Pesan terakhir, manfaatkan masa hidupmu di dunia sebelum kematian. Karena setiap yang bernyawa pasti merasakan mati.
”Karena itu, mari manfaatkan waktu dengan baik yang terus berputar. Jangan pernah pakai alasan sibuk. Sebab waktu tidak akan berhenti. Setidaknya kita yang mengatur waktu, bukan kita yang diatur,” imbuhnya.
Ustaz Riskan menegaskan, agar bisa menjadi manusia yang konsisten dan tepat waktu dalam segala hal, biasakan melaksanakan salat tepat waktu. Karena Nabi Muhammad Saw sudah memberikan contoh sebagai orang yang tepat waktu. Sebab sudah terlatih saat melaksanakan Isra Mikraj dalam satu malam. (*/rus)