MAKASSAR, BKM — Mudik Lebaran Idulfitri kini dijelang. Salah satu yang biasa menjadi momok bagi mereka yang hendak pulang kampung adalah tarif angkutan umum, karena biasanya mengalami kenaikan cukup tinggi.
Hal itu tak dipungkiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan Muhammad Arafah. Dia pun berjanji untuk menekan harga tiket mudik lebaran Idulfitri tahun ini. Menurutnya, harga tiket, khususnya kendaraan bus kerap melonjak dan membuat panik para pemudik.
Hanya saja, kata Arafah, pihaknya mengalami kendala untuk menekan harga tiket karena dari pemerintah pusat belum ada ketetapan pasti terkait harga tiket bus di setiap daerah. Meskipun demikian, pihaknya akan mencoba memberikan batasan wajar kenaikan harga.
“Di momen-momen tertentu seperti Idulfitri memang tiket angkutan mudik naik. Tapi kami tetap mengimbau agar harga yang diberlakukan di batas wajar. Tahun sebelumnya itu maksimal 20 persen,” ujar Arafah, Rabu (12/4).
Selain soal tiket, keamanan dan kenyamanan kendaraan juga menjadi prioritas utama. Arafah mengatakan, uji kelayakan moda transportasi untuk mudik juga sudah dilakukan pada 13-18 Maret lalu.
“PO (Perusahaan Otobus) itu sudah dilakukan uji petik untuk melihat kesiapan armada, termasuk sopir armada,” ujar dia.
Wakil Direktur PT Borlindo Mandiri Jaya Hermon Sumule, mengatakan pihaknya telah siap mengawal mudik tahun ini. Juga telah dilakukan uji kelayakan kendaraan yang diselenggarakan oleh pihak Dishub Sulsel sebelumnya.
Khusus tarif bus pada saat musim mudik high season, Hermon memastikan mengalami kenaikan. Alasannya, kata dia, rute perjalanan yang terhitung optimal itu hanya satu arah, yaitu arah tujuan mudik, sehingga angkutan ketika kembali ke pangkalan itu terbilang tidak produktif.
“Hampir semua rute itu kami pulang kosong, karena mudik perjalanannya itu satu sisi, hanya ke kampung halaman,” jelas dia.
Hermon menguraikan, kenaikan tarif itu bertahap. Mulai dari 10 hingga 20 persen kenaikan dari tarif normal.
“Paling maksimum itu ketika dikonversi ke rupiah kisarannya Rp30 ribu sampai Rp100 ribu. Itu berdasarkan rute,” terang Hermon.
Bagi Hermon, kenaikan biaya transportasi bus ke daerah-daerah sebuah hal yang wajar. Sebab, pada masa high season, semua moda transportasi baik darat, laut, dan udara pasti mengikuti kenaikan.
“BBM tidak mempengaruhi kenaikan harga pada mudik ini, karena sudah naik sebelumnya,” imbuhnya.
Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengatasi harga tiket moda transportasi darat, laut, maupun udara yang dirasakan masih mahal oleh masyarakat dan cenderung melambung jelang arus mudik Lebaran 2023.
Ketua Gerindra Sulsel itu meminta Kemenhub berupaya menstabilkan harga tiket pesawat jelang mudik lebaran 2023 agar tidak menimbulkan inflasi yang tinggi. Menhub Budi Karya Sumadi diminta untuk tidak segan memberi sanksi jika menemukan operator transportasi baik darat, udara, maupun laut menaikkan harga tiket melebihi ketentuan tarif batas atas.
“Kasihan masyarakat kecil, kalau membebani di harga tiket akan kesulitan mudik. Pascapandemi, animo mudik akan naik. Apalagi sudah tidak ada lagi PPKM. Kita berharap Kemenhub hadir memastikan tiket mudik tetap terjangkau bagi masyarakat,” imbuh dia.
Ketua Kadin Sulsel itu meyakini animo mudik kali ini akan tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kalau pun harus ada kenaikan, maka dipikirkan solusi terbaik.
Andi Iwan berharap pemerintah memastikan harga tiket transportasi masih wajar dan terjangkau oleh masyarakat dengan taraf ekonomi menengah ke bawah. Dia mengingatkan, mudik adalah momentum bagi masyarakat untuk kembali berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Ratusan ribu diyakini akan pulang kampung di akhir Ramadan ini.
“Kita mau warga bisa memanfaatkan momen Idulfitri kali ini dengan berkumpul bersama keluarga di kampung. Jangan sampai harga tiket tidak terjangkau dan membebani masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah. Pemerintah mesti hadir membantu masyarakat,” ujar dia.
Adapun puncak lonjakan kendaraan di perbatasan Kota Makassar diperkirakan akan terjadi pada 19 April. Alasannya, hari itu merupakan momen awal cuti bersama.
Masyarakat dari daerah-daerah sekitar Kota Makassar juga akan masuk ke Makassar untuk mendatangi pusat perbelanjaan membeli perlengkapan lebaran. (jun)