MAKASSAR, BKM — Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) selaku maindealer sepeda motor Honda untuk wilayah Sulawesi Selatan, Barat, Tenggara, dan Ambon menggelar buka puasa bersama wartawan di Fireflies Hertasning, Jumat (14/4), berlangsung cukup meriah.
Puluhan wartawan dari berbagai media, baik cetak, online, maupun elektronik ikut meramaikan kegiatan ini.
Corcom Astra Motor Sulsel, Moh Arif Redha, mengungkapkan ke depan pihaknya akan menggelar sejumlah kegiatan. Redha mengharapkan keikutsertaan para jurnalis dalam menyukseskan beragam agenda tersebut.
”Ada banyak kegiatan menarik dari Honda. Termasuk ada sesuatu yang akan kita bawa ke Makassar pada bulan Oktober mendatang,” kata Redha.
Terkait kemenangan PSM sebagai juara Liga I tahun 2022-2023, dimana Asmo Sulsel sebagai sponsor utamanya, Redha mengatakan, pihaknya tentu sangat senang dan berbangga.
”PSM Makassar juara, Honda juga juara,” kata Redha tersenyum.
Di sela acara buka puasa bersama ini, pihak Asmo Sulsel juga memberikan tips aman berkendara terutama saat akan mudik lebaran Idulfitri 2023.
Wanni selaku instruktur Safety Riding Asmo Sulsel, mengutarakan, sebelum mengetahui tips aman berkendara, terlebih dahulu harus diketahui apa saja faktor penyebab kecelakaan lalulintas.
Wanni mengatakan, ada tiga faktor penyebab kecelakaan. Yakni manusia, kendaraan, dan lingkungan.
Pada faktor manusia, umumnya adalah minimnya pengetahuan terhadap kendaraan yang ditunggangi.
Misal dari metik ke manual atau sebaliknya. Termasuk pengetahuan berkendara. ”Mungkin ada yang berkendaranya sudah baik. Tapi belum tentu benar. Kalau benar, sudah tentu baik cara berkendaranya,” kata Wanni.
Biasanya, pengendara juga tidak sadar dengan kondisi tubuhnya. Masih mengatuk atau dalam pengaruh obat, tapi tetap memaksa berkendara. Kondisi ini punya peluang besar menyababkan kecelakaan.
Pengendara yang berusia 17 tahun juga punya potensi lebih besar menyebabkan kecelakaan, karena emosi. Mereka lebih mudah terpancing saat sedang terlibat konflik di jalan dengan pengendara lain.
Selanjutnya adalah faktor kendaraan itu sendiri. Hal ini terkait dengan kondisi kendaraan yang aman sebelum digunakan. Sementara faktor lingkungan terkait dengan keadaan jalan, cuaca, dan pengendara lainnya.
Wanni menyampaikan, setelah mengetahui faktor penyebab kecelakaan, pengendara bisa melakukan langkah antisipasi.
“Sebelum berkendara kita harus memiliki kondisi tubuh yang prima. Kita juga harus memiliki kelengkapan berkendara seperti helm, baju lengan panjang atau jaket, sepatu, kaos tangan, celana berbahan jeans, menggunakan sepatu yang menutup mata kaki,” kata Wanni.
Wanni menegaskan, semua perlengkapan berkendara ini memang tidak langsung menjauhkan pengendara dari kecelakaan. Melainkan akan mengurangi dampak dari kecelakaan itu.
Untuk mengurangi potensi kecelakaan, pengendara juga harus meningkatkan kemampuan berkendara dan pemahaman terhadap kendaraannya. Begitu pula dengan kondisi kendaraannya, apakah sudah dalam kondisi baik atau tidak.
Wanni menyarankan kepada pengendara untuk memiliki kemampuan memprediksi bahaya saat berkendara. Caranya, dengan berbicara dengan orang-orang yang memiliki pengalaman dalam kondisi tersebut.
(mir)