pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Dua Pimpinan DPRD Sulsel tidak Maccaleg

Suara Partai Terancam Tergerus di Pileg 2024

MAKASSAR, BKM — Sejumlah figur politisi di Sulawesi Selatan dipastikan tidak akan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) di tahun 2024 mendatang. Suara partai mereka tempat bernaung terancam tergerus.
Di DPRD Sulsel, Partai Golkar yang memiliki 13 wakil rakyat, akan kehilangan satu legislatornya. Andi Ina Kartika Sari yang saat ini tercatat sebagai ketua DPRD Sulsel tidak lagi maccaleg. Ia telah memutuskan untuk tidak bertarung di pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Iya betul, saya tidak maju lagi. Kita ingin berikan kesempatan kepada orang lain untuk mengabdi sebagai wakil rakyat,” kata Andi Ina Kartika Sari saat dihubungi, Sabtu (13/5).

Andi Ina merupakan legislator Sulsel dari daerah pemilihan (Dapil) VI Sulsel, meliputi Kabupaten Maros, Pangkep, Barru dan Kota Parepare. Dalam pileg sebelumnya, Andi Ina meraih 19.652 suara. Ia juga mencatatkan sejarah menjadi perempuan pertama menjabat sebagai ketua DPRD Sulsel.
Di kepengurusan DPD I Partai Golkar Sulsel, Andi Ina Kartika menjabat sebagai bendahara bersama Taufan Pawe selaku ketua, serta Andi Marzuki Wadeng selaku sekretaris. Politisi perempuan ini tumbuh dan besar lantaran ibu kandungnya, yakni Andi Tja Tjambolang merupakan politisi senior Golkar Sulsel. Tja Tjambolang adalah srikandi yang cukup berpengaruh sejak era Orde Baru. Sebelum jadi wakil rakyat, Andi Ina berprofesi sebagai notaris.
Selain Andi Ina, juga ada legislator Partai Gerindra Darmawangsyah Muin yang juga tidak maccaleg. Wakil Ketua II DPRD Sulsel ini juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulsel mendampingi Andi Iwan Darmawan Aras selaku ketua.

“Saya ingin beri kesempatan kepada kader-kader muda Partai Gerindra agar lebih berkembang di lembaga legislatif,” kata Darmawangsyah Muin.
Pria yang akrab disapa Wawan ini merupakan wakil rakyat dari Dapil III Sulsel, meliputi Kabupaten Gowa dan Takalar. Wawan sudah dua kali duduk sebagai legislator Suslel. Periode pertama Wawan dipercaya menjabat ketua Komisi D yang mengurusi infrastuktur. Kini ia diamanahi sebagai wakil ketua DPRD Sulsel.
Selain ingin memberi kesempatan pada kader lainnya, Wawan juga ingin fokus untuk menghadapi kontestasi pemilihan bupati (Pilbup) Gowa 27 November 2024. Untuk itu, ia telah menyiapkan nama istrinya, yakni Andi Tenri Indah sebagai Bacaleg Gerindra Sulsel dari Dapil III Sulsel.
Saat ini Andi Tenri Indah mendapat amanah sebagai wakil Ketua I DPRD Gowa periode 2019-2024 serta menjabat ketua DPC Gerindra Gowa.
Dalam pileg tahun depan, Partai Nasdem sebagai partai pemenang kedua di Sulsel hanya diikuti sepuluh dari 12 wakil rakyatnya. Dua di antaranya naik kelas ke Senayan, yakni Irwan serta Desi Susanti Sutomo.
Partai Demokrat Sulsel ada yang naik kelas ke DPR RI, namun ada pula yang tidak menjadi caleg. Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni’matulah Erbe naik kelas ke Senayan. Selebihnya tetap melirik DPRD Sulsel.
Satu nama lainnya kemungkinan tidak maju yakni Andi Azizah Irma Wahyudiyati Irwan Hamid. Sejatinya, nama Irma masih terdaftar dalam Bacaleg Partai Demokrat, namun ia mempertimbangkan untuk tidak maju lagi. “Bisa jadi. Saya masih diskusi dengan keluarga,” kata Irma saat dihubungi.
Sumber lainnya menyebutkan bila salah satu pertimbangan Andi Irma, lantaran sang ayah yang juga bupati Pinrang hengkang dari Demokrat dan kini memimpin Partai Nasdem.

Hal sama juga dialami Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendorong dua kadernya naik kelas, sedangkan enam lainnya tetap di DPRD Sulsel. Kedua legislator yang naik kelas yakni Sri Rahmi dan Meity Rahmatia. Sri Rahmi merupakan legislator dari Dapil Makassar A, sedangkan Meity dari Dapil III Sulsel.
Berbeda dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurut Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad, tiga caleg petahana tetap bertahan di DPRD Sulsel, satu ke DPR RI, dan tiga masuk Pilbup.
Yang bertahan di DPRD Sulsel adalah Azhar Arsyad, Fauzi Andi Wawo, dan Andi Anwar Purnomo. Sedangkan yang naik kelas adalah Irwan Hamid. Adapun yang memilih maju di Pilbup yaitu Hengky Yasin di Takalar, Andi Tenri Liwang di Wajo, dan Muhammad Syarif Karaeng Patta di Jeneponto.
Sedangkan satu caleg lainnya, yakni Anwar Recca tengah sakit sehingga tidak mencalonkan diri lagi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga mendorong sejumlah kadernya maju ke Senayan. Di antaranya Kartini Lolo serta Rudi Pieter Goni (RPG). Namun RPG belum memberikan keterangan soal tersebut.
Hal menarik bagi legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel. Meski hanya memiliki enam legislator, namun diperkirakan empat kadernya berpeluang naik kelas. Mereka adalah Imam Fauzan, Andi Nurhidayati Zainuddin, Saharuddin serta Rismayanti. Dua lainnya tetap di DPRD Sulsel, yakni Andi Sugiarti Mangunkarim serta Jabbar Idris.

Untuk Partai Amanat Nasional (PAN) juga punya kader naik tingkat, yakni Andi Muhamamd Irfan AB. Selebihnya tetap di DPRD Sulsel, utamanya ketua DPD.
Lantas, apakah ketidakhadiran tokoh tersebut di bursa caleg akan memengaruhi perolehan suara partai di Pileg mendatang, mengingat mereka punya pendukung fanatik atau strong votter?
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulsel Ashabul Kahfi mengakui ada pengaruhnya. Untuk itu, dirinya selaku ketua partai menegaskan bila semua pengurus maju menjadi caleg, utamanya ketua.
“Iya, semua ketua maju, ada yang naik kelas. Ngapain jadi ketua partai kalau ndak nyaleg. Kalau tidak mau nyaleg, ya jadi LSM saja,” ujar anggota DPR RI ini. (rif)




×


Dua Pimpinan DPRD Sulsel tidak Maccaleg

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link