MAKALE, BKM — Pelaku pembunuhan terhadap warga Tana Toraja Agnes Retni Anggarini (25) Muh Jufri (33) berhasil ditangkap. Tersangka ditangkap di salah satu warkop di Morowali. Saat hendak diringkus, pelaku berusaha kabur dan akhirnya polisi melumpuhkannya dengan timah panas dibetis kirinya.
Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, Senin (15/5) membenarkan penangkapan terhadap pelaku. Pelaku merupakan orang terakhir bersama korban sebelum ditemukan tewas bersimbah darah. Menurut Kapolres, didepan penyidik pelaku mengakui perbuatannya.
Jenazah korban tiba di rumah duka di Lemo, Senin (15/5). Sebelumnya singgah di kampus almamaternya Fakutas Tehnik UKI Toraja di Kondongan, Rantepao.
Agnes meninggal mengenaskan di Kantor PT Panca Pular Sejahtera.
Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, Wabup Zadrak Tombeg, Ketua DPRD Welem Sambolangi, dan pejabat lainnya, Senin (15/5) menyambangi kediaman korban menyampaikan ucapan duka cita dan turut berbelasungkawa.
Theo mengecam tindak pidana pembuhan sadis tersebut. Pihaknya percaya aparat kepolisian akan memproses kasus ini hinbgga tuntas dengan seadil adilnya sesuai aturan dan hukum yang berlaku.
”Kita awasi bersama sehingga terungkap motif yang sesungguhnya. Kepada masyarakat Tana Toraja tetap jaga situasi kondusif dan menahan diri,” jelasnya.
Kejadian memang menyakitkan namun jangan sampai informasi jadi bias. Warga Toraja dimanapun berada terus jaga dan menahan diri agar kehidupan sosial kemasyarakatan tetap jalan normal. Agnes warga Makale, Tana Toraja bekerja di PT Panca Pilar Sejahtera, perusahaan kontraktor di Morowali. Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan.
Sebelum kejadian pelaku kesal lalu menghantam kepala korban menggunakan batu. Saat sudah tak berdaya pelaku mengikat kedua kaki dan tangan korban, serta menutup kepala dengan kain.
Di tubuh korban terdapat luka robek kepala sebelah kanan, luka lebam telinga kanan bagian belakang dan lengan kanan luka lebam. Kemudian luka robek pada dahi sebelah kanan, goresan di alis, lutut kanan dan bahu lebam, satu gigi atas lepas serta dari telinga korban mengeluarkan darah.
”Waktu ditemukan adik saya sudah meninggal berlumuran darah, ”ujar saudara kandung korban Hanry Desfa Denyanto. (gus/C)