MAKASSAR, BKM–Politisi Partai Golkar Andi Ina Kartika Sari merupakan perempuan pertama yang berhasil menduduki pucuk pimpinan di DPRD Sulsel. Ia terpilih pada pemilu legislatif (Pileg) 2019 lalu.
Andi Ina Kartika menegaskan tak akan maju lagi pada Pileg 2024 mendatang, namun lebih memilih meramaikan kontestasi pemilihan bupati (Pilbup) di kabupaten Barru.
Menurutnya, dirinya telah merasa cukup menjadi legislatif. Untuk itu, dirinya ingin mencoba tantangan baru menjadi Kepala Daerah.
“Saya rasa cukup mi, saya mau orang lain lagi yang maju, saya beri kesempatan orang lain. Saya sudah tiga periode di sini (DPRD Sulsel),”ujar Andi Ina kartika baru-baru ini.
Bendahara DPD I Partai Golkar Sulsel ini manambahkan, menjadi Kepala Daerah adalah cita-cita politiknya. Namun, anak politisi senior itu, masih ingin menghitung-hitung potensi yang dimiliki.
“Tapi ini masih panjang kedepan ya, biarlah saya tetap melihat keadaan yang ada seperti apa di lapangan, dan tetap dengan pertimbangan yang ada nantinya,”jelas Andi Ina.
Dengan tidak majunya Andi Ina, maka perlu dicari pengganti figur perempuan. Pengamat Politik dari Unhas, Sukri Tamma menilai, saat ini masih terlalu dini untuk melihat figur-figur yang dapat menggantikan Andi Ina, tetapi sudah banyak tokoh-tokoh potensial khususnya petahana.
Menurut Sukri, ada beberapa variabel yang bisa menjadi ukuran dan kriteria potensial yang bisa menggantikan figur Andi Ina. Pertama, ia bagian dari partai pemenang di Sulsel, kedua memiliki suara yang signifikan, dan punya citra yang baik di mata masyarakat. Selain itu, Andi Ina mempunyai kemampuan manajerial yang kuat, karena yang dipimpin ini orang-orang hebat punya kepentingan dari beragam warna bendera. Dan ketiga sosoknya representatif bahwa ini institusi rakyat, artinya dia harus merakyat,” tutup Dekan Fisip Unhas itu. (jun/rif)
