MAKASSAR, BKM — Rabu (24/5) pagi pukul 09.40 Wita. Suasana di dalam Sekolah Athirah Jalan Kajaolalido, Makassar diliputi kecemasan. Seorang siswa yang duduk di bangku SMP Athirah kelas VIII ditemukan terkapar di lapangan dengan kondisi luka-luka pada bagian kaki dan pantat.
Pelajar tersebut bernama Basman Nafa Yaskura. Beralamat di Kompleks Perumahan Taman Gosyen Jalan Hertasning, Makassar. Ia merupakan putra dari Dr H Benny Nurdin Yusuf, Kepala Subdirektorat Prasarana Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Ibunya bernama Jane Riatri Timbonga.
Seorang saksi bernama Syarifuddin (40), kepada polisi mengatakan saat kejadian ia tengah bekerja menggunting rumput di taman. Pria yang bekerja sebagai pekerja taman di sekolah tersebut tengah menggunting rumput. Tetiba terdengar bunyi seperti benda jatuh disusul suara benturan keras dari arah belakangnya, disertai dengan teriakan.
Dia pun langsung menoleh ke arah belakang. Alangkah kagetnya ketika mendapati salah seorang siswa tergeletak di antara lapangan voli dan lapangan bulutangkis. Usai mendekati korban untuk memastikan kondisinya, saksi lalu meminta tolong kepada guru dan karyawan sekolah Athirah.
Pada pukul 09.55 Wita, korban dilarikan ke Rumah Sakit Akademis menggunakan mobil ambulans didampingi seorang guru dan bagian UKS. Namun, Tuhan berkehendak lain. Setibanya di rumah sakit nyawanya tak bisa diselamatkan. Petugas medis rumah saki menyatakan Basman meninggal dunia.
Tak lama berselang, personel Polsek Ujung Pandang yang dipimpin Kapolsek Kompol Syarifuddin tiba di tempat kejadian. Disusul Tim Inafis. Datang pula Kapolrestabes Makassar Kombes Pol
Mokhamad Ngajib, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP RJM Hutagaol. Selanjutnya menyusul Tim Biddokkes Polda Sulsel.
Dari lokasi kejadian, mereka kemudian bergeser ke Rumah Sakit Akademis. Pada pukul 13.45 Wita mayat korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh Tim Dokpol Polda Sulsel. Informasi yang diperoleh BKM, korban diduga terjatuh dari lantai atas gedung sekolah. Kapolsek Ujung Pandang Kompol Syarifuddin, mengatakan pihaknya bersama Polrestabes Makassar masih melakukan pengumpulan bukti-bukti dan meminta keterangan saksi-saksi di TKP.
Terkait informasi yang beredar bahwa korban terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah, Kompol Syarifuddin menegaskan, Polsek Ujung Pandang masih melakukan penyelidikan dan belum berani memberikan keterangan.
Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando yang dikonfirmasi via handphone, menyampaikan hal senada. Menurutnya, kasus kematian siswa SMP Athirah itu masih dalam penyelidikan. ”Pihak keluarga mengeluarkan korban dari RS Akademis sudah dalam keadaan meninggal dunia, lalu kemudian dibawa ke RS Bhayangkara,” ujar Kompol Lando.
Proses autopsi dilakukan untuk mengetahui lebih jelas penyebab kematian korban. Hingga sore kemarin, autopsi masih berlangsung. Keluarga beserta kerabat terus berdatangan ke rumah duka sambil menunggu jenazah almarhum. Menjelang magrib jenazah tiba di rumah duka. Suara tangis keluarga pecah menyambut kedatangannya.
Rencananya, jenazah almarhum akan dibawa ke Bantaeng untuk dimakamkan hari ini, Kamis (25/5). Berangkat dari rumah duka sebelum dhuhur.
Untuk mengungkap penyebab kematian korban, pihak sekolah telah menyerahkan rekaman kamera pengawas (CTTV) kepada polisi.
Corporation Communication Department Head Kalla, Diah Zaddiah Rustham membenarkan adanya kejadian di SMP Islam Athirah 1 Makassar. Saat ini, kata Diah, peristiwa tersebut sementara dalam penyelidikan polisi. Pihak sekolah akan membantu pihak kepolisian dalam penyelidikan lebih lanjut.
Atas kejadian itu, kata Diah, pihaknya menyatakan rasa duka cita yang sangat mendalam. “Terkait dengan kejadian yang ditanyakan, memang itu benar terjadi dan sementara dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian. Pihak sekolah saat ini membantu pihak kepolisian dalam penyelidikan lebih lanjut. Kami sangat berduka akan kejadian ini,” tandas Diah. (jul-rhm)
