×
Connect with us

Headline

Tiga Besar Calon Pemenang LPSE Semua dari China

Tim Ahli dan Panitia akan ke China untuk Pembuktian Dokumen

-

MAKASSAR, BKM — Proses tender Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Kota Makassar sudah masuk dalam tahapan penetapan tiga besar calon pemenang. Perusahaan yang masuk tiga besar tersebut merupakan konsorsium yang semuanya berasal dari Cina.

Mereka ditetapkan masuk dalam tiga besar setelah dilakukan seleksi terhadap lima konsorsium yang masuk tahap selanjutnya. Namun, dari lima konsorsium, ditetapkan tiga yang maju hingga ke babak akhir penentuan pemenang. Adapun skoring yang dicapai tiga konsorsium tersebut yakni 83,20, disusul 74,31, dan 67,10.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ferdy Mochtar menerangkan, setelah melihat dokumen tiga konsorsium yang lolos ke tahap selanjutnya, rerata mereka memiliki pengalaman dalam mengerjakan PSEL di beberapa kota, seperti di Jakarta, Surabaya, dan Palembang. Untuk menentukan tiga besar, tim ahli dan panitia pemilihan harus bekerja maraton dan teliti melakukan verifikasi dengan mengacu pada persyaratan utama yang harus dipenuhi.
Mantan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Makassar itu mengatakan, ada beberapa aspek utama yang menjadi persyaratan untuk dipenuhi konsorsium agar bisa lolos tiga besar. Di antaranya teknologi yang akan diterapkan harus ramah lingkungan.

“Teknologi harus ramah lingkungan. Diharapkan mampu mengelola sampah yang ada di TPA dan sampah baru. Itu bagian yang diseleksi,” ungkap Ferdy, Kamis (25/5).
Selanjutnya, kepastian lahan juga menjadi parameter keseriusan investor untuk berinvestasi di PSEL. Selain itu, bagaimana proses pengelolaan sampah yang akan diubah menjadi energi listrik, tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Bahkan, debu yang dihasilkan pun bisa dimanfaatkan.
Ferdy mengatakan, tahap selanjutnya, tim ahli dan panitia akan melakukan peninjauan ke perusahaan-perusahaan yang lolos tiga besar. Karena ketiga konsorsium tersebut berasal dari Cina, maka tim akan merencanakan ke negara tersebut.
“Insyaallah tim ahli dan panitia akan berangkat melakukan klarifikasi dan melihat faktual terhadap kepemilikan perusahaan dan hubungannya dengan dokumen yang dievaluasi kemarin. Mereka akan Cina untuk melakukan pembuktian dokumen, ketiganya dikunjungi untuk menentukan siapa yang layak dan sesuai pembuktian dokumen,” jelas Ferdy.
Selain itu, panitia lelang juga akan melakukan studi banding ke beberapa provinsi yang sudah menerapkan PSEL ini. Sesuai jadwal yang telah ada, ditargetkan pada Juli mendatang, pemenang tender PSEL ini sudah ditetapkan.
Agar tidak salah langkah dalam setiap tahap atau proses yang dilakukan, menurut Ferdy, pihaknya senantiasa meminta pendampingan dari aparat penegak hukum (APH) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Kami minta pendampingan aparat penegak hukum. Kita komunikasi BPK untuk memberikan gambaran secara detail dari segi administrasi. Kami juga akan rapat bersama APH, BPK. kejaksaan dan kepolisian untuk memberikan gambaran indikator penilaian sehingga tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Kita akan buka secara transparan,” tandas Ferdy.
Sementara itu, Ketua Lelang Bau Asseng mengatakan tiga investor yang masuk tahapan final ini ini akan melewati tahap optimalisasi. Dia memperkirakan proyek PSEL ini akan membutuhkan anggaran berkisar Rp1,7 triliun hingga Rp2 triliun. Anggaran tersebut nantinya akan disiapkan oleh investor yang memenangkan tender.
“Jadi proyek ini tidak membebani APBD Kota Makassar karena murni investasi. Para investor juga harus menyiapkan lahan sesuai persyaratan yang telah ditentukan,” tandas Bau Asseng. (rhm)

Share

Komentar Anda


Populer Minggu ini