MAKASSAR, BKM–Pemilu legislatif (Pileg) diikuti ratusan penantang atau pendatang baru guna meraih suara untuk lolos ke gedung DPRD Sulsel, khususnya dari daerah pemilihan (Dapil) V meliputi Kabupaten Bulukumba dan Sinjai.
Direktur Profetik Institute, Asratillah mengatakan, alokasi enam kursi membuat persaingan akan sangat ketat. Para penantang atau pendatang baru diminta untuk lebih menentukan basis suara mayoritas.
“Yang perlu dilakukan penantang adalah menentukan basis utama, yang akan menjadi lokus prioritas dalam mendulang suara,” kata Asratillah.
Menurutnya, basis utama garapan suara relatif sempit di dua daerah tersebut.
Penentuan basis utama, kata Asratillah, akan mempertimbangkan banyak hal mulai dari jejaring kekerabatan, pengaruh politik, preferensi pemilih, hingga kekuatan infrastruktur partai politik.
“Selain menentukan basis utama elektoral, hal lain yang mesti ditentukan sedari awal oleh penantang adalah target capaian suara pribadi,” imbuh Asratillah.
Menurut dia, penantang mesti punya perencanaan matang sejak awal. Perencanaan pemenangan yang detail dan disertai eksekusi rencana yang konsisten, serta ditopang oleh tim pemenangan yang solid akan memperbesar peluang penantang untuk memenangkan kompetisi.
Pengamat politik dari UIN Alauddin Makassar, Suharto mengatakan, pendatang baru harus mampu memanfaatkan kelemahan petahana untuk dikonversi menjadi kekuatan.
“Bila ada petahana yang malas turun ke konstituen, maka pendatang baru ini harus mampu manfaatkan momentum itu,” kata Suharto.
Menurut dia, para pendatang baru masih sangat berpeluang untuk menyalip petahana bila bangunan komunikasi politik benar-benar mampu memikat dan mengikat hati masyarakat.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis mengatakan pada Pileg 2024 pihaknya berupaya mengembalikan kursi yang sebelumnya diraih Andi Irwan Patawari.
“Itu sebabnya, Demokrat mempersiapkan Bacaleg yang dinilai mampu mengembalikan kembali kursi tersebut,” ujar Januar. (rif)