MAKASSAR, BKM — Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menonaktifkan dua lurah dari jabatannya. Penonaktifan tersebut dilakukan setelah mendapat banyak laporan dari masyarakat terkait “kenakalan” mereka. Kedua lurah tersebut dipastikan akan terganti pada pelantikan pejabat yang akan digelar awal Juni mendatang.
“Tadi (kemarin) saya sudah perintahkan untuk menonaktifkan dua dua lurah dari jabatannya. Untuk sementara sekretaris yang akan jadi plt dulu. Sambil menunggu pejabat definitif yang akan menggantikannya saat pelantikan,” ungkap Danny usai menyaksikan atraksi Display Drumband Gita Dirgantara Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) di depan Mapolrestabes Makassar, Jalan Ahmad Yani, Senin (29/5).
Orang nomor satu Makassar itu mengatakan, kedua lurah tersebut sangat meresahkan. Dia mengatakan, dalam waktu dekat, akan mengumumkan langsung nama dua lurah nakal tersebut di hadapan publik.
Diapun akan menandatangani SK penonaktifan kedua lurah tersebut setelah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menyerahkan draft pemberhentian keduanya. “Banyak keluhan yang masuk. Lurahnya nanti lihat pengumumannya. Nanti diumumkan. Sebentar lagi saya akan tanda tangan,” cetus Danny.
Bersamaan dengan pengisian posisi dua jabatan lurah yang dinonaktifkan tersebut, Danny juga akan melakukan mutasi besar-besaran terhadap pejabat eselon III dan IV. Seperti janjinya, mutasi yang sudah beberapa kali tertunda akan dilakukan setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan audit terhadap laporan keuangan Pemkot Makassar Tahun Anggaran 2022.
Danny mengatakan, pelantikan akan dilaksanakan sebelum dirinya berangkat ke Belgia pada 10 Juni mendatang. “Pokoknya kan Juni ini, sebelum saya ke Belgia, saya akan selesaikan. Saya akan Belgia 10 Juni,” jelasnya.
Selain itu, pada pelantikan pejabat nantinya, kemungkinan besar Danny juga akan mengisi posisi Kepala Dinas Perpustakaan yang saat ini kosong karena pejabat sebelumnya, Tenri A Palallo sedang berkasus hukum. Tenri sendiri sudah dinonaktifkan dari jabatannya pascatersandung persoalan pembangunan gedung perpustakaan yang menggunakan dana DAK tahun 2021 yang hingga saat ini belum rampung.
Saat ini, Danny masih menunjuk Sekretaris Dinas Perpustakaan Makassar Andi Mappanyukki sebagai pelaksana harian (Plh). “Jadi Tenri sudah saya tanda tangani SK nonjobnya. Dibebastugaskan untuk sementara dari jabatannya sampai ada kekuatan hukum yang tetap,” kata Danny.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Makassar Ahmad Namsum mengemukakan, pihaknya selalu menunggu perintah wali kota terkait rencana pelantikan pejabat. “Kami di BKPSDM stand by terus. Kapan Pak Wali perintahkan, kami akan langsung tindak lanjuti. Kami selalu siap menunggu perintah beliau (wali kota),” kata Ahmad Namsum saat dihubungi BKM, kemarin.
Khusus terkait dua lurah ‘nakal’, mantan Kepala Dinas Pertanahan itu mengaku pihaknya sudah mendapat perintah wali kota untuk menonaktifkan mereka dari jabatannya. “Betul, ada dua lurah yang dinonaktifkan saat ini. Sore ini (kemarin), saya laporkan ke Pak Wali,” jelasnya.
Saat ditanya siapa saja lurah nakal tersebut, Ahmad Namsum mengatakan bukan kapasitasnya untuk menyampaikan. “Nanti pimpinan yang sampaikan langsung,” imbuhnya.
Adapun pelanggaran yang dilakukan, secara diplomatis, dia mengatakan terkait dengan pelanggaran regulasi yang muaranya merugikan masyarakat. Intinya, kedua lurah tersebut berkinerja buruk.
Sementara itu, khusus untuk posisi Tenri A Palallo, kata Ahmad Namsum, sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang harus dilaksanakan, yang bersangkutan dibebastugaskan dari jabatannya. SK bebas tugas sudah ditandatangani oleh Wali Kota Makassar.
“Rujukan kami mengeluarkan SK pembebastugasan mengacu pada terbitnya surat perintah penahanan dari Kejaksaan Tinggi,” tandas Ahmad Namsum. (rhm)