MAKASSAR, BKM — Puluhan mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, mendatangi kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (1/5/2023). Kunjungan ini merupakan bagian program Merdeka Belajar.
Selain mendatangi TPA, hari itu juga mereka mengunjungi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar di Toddopuli.
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa Teknik Lingkungan Unhas ini didampingi dosen Dr. Eng Ir. Irwan Ridwan Rahim ST MT, dosen praktisi Saharuddin Ridwan, Dr.Eng.Kartikasari, Hardianti Alimuddin, ST.M.Eng dan Annisa Dwi Damayanti, ST, MT. Di TPA, para mahasiswa mendapatkan penjelasan operasional TPA Makassar dari kepala UPT TPA Dinas Lingkungan Hidup, Nasrun.
Menurut Nasrun, TPA Makassar ini sudah over kapasitas sehingga perlu sesegera mungkin dilakukan pembenahan. Pasalnya, kata Nasrun, saat ini ketinggian TPA Makassar sudah sekitar 30 meter.

Meski demikian Nasrun optimis, dengan hadirnya pengelolaan sampah untuk energi listrik yang nantinya akan ada di Makassar bisa menyelesaikan persoalan sampah yang ada di TPA dan Kota Makassar.
Sementara itu, Dr. Irwan selaku pendamping mahasiswa menyatakan, kegiatan ini adalah salah satu upaya dari departemen Teknik Lingkungan untuk memberikan pelajaran tentang realitas pengelolaan sampah di TPA.
“Ini salah satu cara dari kami untuk memberikan pengetahuan tentang implementasi pengelolaan sampah. Makanya kami ikutkan juga dosen dari praktisi pengelolaan sampah. Kita berharap mahasiswa bisa secara langsung melihat bagaimana sistem pengelolaan sampah di TPA,” ujarnya.
Usai berkunjung ke TPA Makassar, rombongan bergerak ke kantor UPTD Bank Sampah Induk Makassar di Toddopuli Makassar. Mereka diterima langsung oleh kepala UPTD Bank Sampah Induk, Veronica.
Dalam pemaparannya, Veronica menjelaskan tentang mekanisme pengelolaan bank sampah dan nilai ekonomi yang didapatkan dari bank sampah. Arfan salah satu staf Bank Sampah induk menjelaskan lebih jauh, jika omzet bank sampah tahun lalu mencapai satu milliar lebih dengan reduksi sampah kurang lebih 600 ton selama tahun 2022. Hal ini menurut Arfan justru akan lebih banyak lagi jika masyarakat mau memanfaatkan bank sampah di setiap RW sebagai upaya dalam mengelola sampah sehingga TPA bisa teratasi. (rls)