MAKASSAR, BKM — Memasuki hari ketiga perhelatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-4, Rabu (7/6), berbagai agenda menarik diikuti para marinir dari berbagai penjuru dunia. Kegiatan diawali dengan meninjau pembuatan dua unit Kapal Phinisi di kawasan Centrepoint of Indonesia.
Didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, Danlantamal VI Brigjen TNI (Mar) Amir Kasman dan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi, para admiral lintas negara tersebut sangat terkesan dengan keahlian para perajin kapal Phinisi yang didatangkan langsung dari Desa Ara, Kabupaten Bulukumba.
Usai meninjau pembuatan Kapal Phinisi, masih di kawasan yang sama, para peserta MNEK melakukan kegiatan penanaman pohon Tabebuya. Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengatakan, penanaman pohon di area CoI ini memiliki dampak positif dalam menjaga lingkungan dan keberlanjutan ekosistem kota semakin baik.
“Event berskala internasional ini membuat kita sama-sama berkomitmen, khususnya di sektor lingkungan. Menghijaukan Makassar sebagai langkah awal membuat kota semakin baik,” ujarnya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ferdy, mengatakan pihaknya memilih pohon Tabebuya karena memiliki banyak manfaat. Salah satunya sebagai pohon pelindung. Pohon ini bermanfaat untuk melindungi lingkungan sekitar dari sinar matahari karena cuaca yang panas. “Dan membuat udara sekitar lebih bersih. Banyak manfaatnya,” terangnya.
Setelah melakukan penanaman pohon, Fatmawati beserta delegasi MNEK 2023 melanjutkan kegiatannya, yakni bersepeda menikmati udara dan keindahan kawasan CoI dengan jarak kurang lebih 5 km, dan finish di Anjungan Pantai Losari.
Selanjutnya mereka menyaksikan kompetisi memasak yang diikuti 11 delegasi MNEK. Di antaranya dari India, Malaysia, Vietnam, Filipina, Korea Selatan, Rusia, China, Kamboja, Pakistan, dan Italia. Para peserta perwakilan delegasi ini memasak coto dan makanan khas dari daerahnya masing-masing.
Antusias para peserta terlihat ketika Wawali Fatmawa yang didampingi Kadis Kominfo Ismawaty Nur, Sekdis Kebudayaan Fadli dan jajaran petinggi Danlantamal VI Makassar mengunjungi setiap booth dan mencicipi menu-menu yang tersedia. Seperti saat mengunjungi booth delegasi MNEK dari India, Fatmawati mencicipi Jalebi. Camilan khas orang India yang terbuat dari campuran adonan tepung dan gula cair yang digoreng.
Selanjutnya, ia mencicipi Mango Graham dari Filipina dan nasi kuning dari Malaysia. Ia juga nampak lahap mencicipi sejenis salad salmon segar yang dibungkus dengan kulit lumpia.
“Semua punya ciri khas masing-masing. Semuanya enak, apalagi dessert Mango Graham, es krimnya nyatu dengan bolu dan mangganya,” puji Fatmawati.
Ia juga mengapresiasi para delegasi MNEK tersebut yang sangat lihai meracik dan telaten memasukkan bumbu-bumbu Coto Makassar yang dibuatnya. “Padahal baru pertama kali mereka membuat Coto Makassar namun kelihatan sangat ahli. Saya senang karena Coto Makassar mendunia,” ungkapnya.
Usai mencicipi, Fatmawati kembali ke area panggung untuk mendengarkan hasil dari penilaian juri guna menentukan siapa juara dari lomba masak MNEK 2023. Italia keluar sebagai juara pertama dengan menu sajiannya lasagna spesial yang dipenuhi dengan isian daging dan ditutup dengan keju mozarella yang tebal. Juara ke dua jatuh ke tangan delegasi Malaysia dengan menu khasnya nasi kuning, kwetiau. Juara ketiga diraih ke tim AL Cina.
Fatmawati pun naik menyerahkan hadiah dan cinderamata kepada para juara dan ditutup dengan foto bersama.
Kegiatan ini juga diramaikan dengan 50 stand UMKM binaan Dekranasda, Dinas Koperasi Makassar. Para pelaku UMKM ini menjual berbagai jenis makanan dan kerajinan tangan yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Sehari sebelumnya, Duta Besar Italia Benedetto Latteri mengajak Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjajal Kapal Perang Italia Didampingi Kepala Bagian Kerja Sama Andi Zulfitra Dianta, Danny Pomanto dan Dubes Italia Benedetto membahas terkait peluang kerja sama antara Italia dengan Pemkot Makassar.
Wali Kota Danny Pomanto menyampaikan ada tiga hal yang menjadi permintaan pemerintah kota untuk bisa dikerjasamakan dengan Italia. Yakni, penjajakan kerja sama program sister school, sister teacher, dan sister city.
“Jadi pas dia (Dubes Benedetto) tanya apa yang bisa dikerjasamakan, saya cuma minta tiga hal. Sister city, sister school, dan sister teacher,” bebernya.
Tiga hal itu, diakuinya merupakan keunggulan dari negara yang terkenal dengan julukan negara pizza tersebut. Sehingga, menurut Danny Pomanto, ketiga program tersebut bisa dikembangkan di Makassar.
Apalagi Pemkot Makassar saat ini tengah konsen di dunia pendidikan. Beberapa kepala sekolah bahkan diboyong ke negara-negara lain seperti Singapura dan Jepang sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kota Makassar.
“Makanya, saya sampaikan bisa tidak student (pelajar) kita ke sana dan pelajar di Italia ke sini. Begitu juga dengan gurunya,” tuturnya.
Sedangkan rencana kerja sama Program Sister City, Danny Pomanto menyerahkan kepada Dubes Italia Benedetto untuk memilih kota yang dianggapnya memiliki karakteristik yang sama dengan Makassar. “Saya tadi minta carikan kota di Italia yang sama dengan Makassar,” ucapnya.
Selain membahas peluang kerja sama khususnya di bidang pendidikan, Danny Pomanto juga mendapat ajakan khusus untuk melihat kapal perang Angkatan Laut Italia yang sementara dipamerkan di event MNEK 2023.
“Mereka mengundang kita untuk melihat bagaimana kapal perangnya menghasilkan air bersih, bisa menjadi rumah sakit apung, dan dapat menangani bencana,” ujar Danny. (rhm)