MAKASSAR, BKM– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar mengimbau Pemerintah Kota Makassar untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan yang kini mulai masuk Makassar. Apalagi menjelang perayaan Iduladha, wajib mengintensifkan pengawasan jalur masuk dan mengendalikan harga.
Hal tersebut disampaikan, Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso. Andi Hadi menegaskan, saat ini beberapa hewan sudah masuk Makassar secara ilegal tanpa ada pembuktian kesehatan hewan tersebut. Ia menekankan untuk melakukan upaya-upaya antisipasi terkait maraknya penyakit PMK pada hewan ternak.
“Jadi untuk menutup penyebaran PMK ini maka ditutup lalu lintas datangnya hewan ternak dari Jawa dan daerah-daerah yang terkonfirmasi terdapat penyakit PMK ini. Apalagi saat ini semakin dekat pelaksanaan Idul kurban sehingga perlu dijaga supaya daging-daging kurban di Makassar berkategori sehat,” ungkapnya, Kamis (8/6).
Lanjut Legislator Fraksi PKS Makassar ini bahwa pengawasan jalur masuk kambing dan sapi kurban ke Makassar perlu diintesifkan termasuk harga hewan kurban.
“IdulAdha inikan tidak lama lagi, sudah barang pasti hewan kurban ini mulai banyak masuk Makassar. Maka langkah yang harus diambil Pemkot Makasssar adalah mengawasinya dengan menempatkan beberapa tim di jalur masuk Makassar untuk melakukan pengecekan kesehatan dan harga yang tentu tidak melambung tinggi,”jelasnya.
Begitupun yang dikatakan, anggota Komisi B DPRD Makassar, Muchlis Misbah. Ia mengatakan bahwa tempat pemotongan hewan kurban harus dibenahi, sehingga kebersihan dan kualitas daging hewan kurban layak untuk dikonsumsi masyarakat.
“Sejak sekarang pemkot harus membenahi seluruh fasilitas dan kebersihan tempat pemotogan hewan kurban. Sebab pengalaman tahun lalu masyarakat lebih memilih memotong hewan kurban di tempat masing-masing ketimbang di tempat pemotongan hewan,” katanya.
Selain itu, legislator dari Fraksi Hanura Makassar meminta pengawasan terkait harga hewan kurban yang melambung tinggi pasca hari H. Pemerintah Kota Makassar juga harus mengambil langkah cepat.
“Sama ji dengan harga sembako, harga kurban juga perlu diawasi pemkot jangan sampai harga di lapangan itu sudah melambung tanpa pengawasan. Seharusnya pada saat masuknya sapi atau kambing di Makassar harga itu sudah diantisipasi,” tuturnya.
Salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan cara menguasai sebagian produksi dan pemasaran ternak. Jangan sampai, warga jadi kesulitan melaksanakan kurban karena harga yang terus naik. (ita)