MAKASSAR, BKM–Partai Demokrat di Provinsi Sulawesi Selatan masih butuh tokoh yang berasal berlatar belakang pengusaha, akademisi hingga mantan birokrat untuk mengisi daftar bakal calon anggota legislatif (Bacaleg), baik untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten Kota.
Kebutuhan akan Bacaleg petarung ini lantaran sengitnya persaingan untuk meraih suara dan kursi pada pemilu legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 mendatang.
Seperti diketahui, Partai Demokrat Sulsel menjadi salah satu partai yang kadernya paling banyak hengkang, seperti Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Syamsu Rizal MI hingga Ketua DPC yang juga Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid.
Terkahir, putri Andi Irwan Hamid yang juga Anggota DPRD Sulsel Andi Irma Azizah dikabarkan juga batal maju kembali.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni’matullah Erbe yang dimintai tanggapannya mengaku bila pihaknya tidak mau berbicara mengenai jumlah perolehan kursi pada Pemilu 2024.
“Tapi, kami menargetkan Demokrat bisa mengantongi suara 15 persen dari 85 kuta kursi di DPRD Sulsel,” ujar Ulla-panggilan akrab Ni’matullah Erbe.
Menurut dia, Demokrat telah menyiapkan Bacaleg yang akan bekerja dengan baik dan bekerja untuk kepentingan rakyat.
Ulla menegaskan bila Demokrat memiliki misi perbaikan dan perubahan sehingga berharap mendapat kursi yang signifikan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Pemilu 2019 lalu, partai berlambang biltang mercy ini harus kehilangan kursi di Dapil 5 Sulsel yang meliputi Kabupaten Bulukumba-Sinjai.
Kursi untuk DPR RI juga hanya dua. Demokrat tak mampu mempertahankan kursi yang ada di Dapil Sulsel II yang meliputi Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo, Parepare, Barru, Pangkep dan Maros.
Ulla yang juga Wakil Ketua DPRD Sulsel ini tidak lagi maju ke provinsi, namun melirik senayan melalui Dapil Sulsel II.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury menyatakan pengurus sangat realistis dalam menentukan target pada Pemilu 2024. Salah satunya, perolehan satu kursi untuk setiap Dapil.
“Minimal tiap Dapil terisi satu kursi,” tutur Januar.
Anggota DPRD Sulsel itu mengatakan, pada beberapa Dapil strategis di semua tingkatan juga diusahakan lebih dari satu kursi agar target secara nasional yakni 15 persen dapat tercapai.
Januar menegaskan, komposisi Bacaleg juga sudah diformulasikan sedemikian rupa agar kursi sebelumnya tetap terjaga atau pada Dapil yang belum ada kursi pada Pemilu 2019, kembali terisi.
“Line up Bacaleg di semua Dapil dan tingkatan dengan kemajemukan utusan dari berbagai generasi termasuk generasi milenial, perempuan, kader, ketokohan, eks kepala daerah, pejabat, seniman, dan lainnya,” ujar Januar.
Dia mengatakan, pihaknya juga telah melakukan kalkulasi, selain mempertahankan kursi yang ada saat ini, juga ada proyeksi untuk kenaikan rangking hasil suara.
“Misalnya, sebelumnya sebuah Dapil ranking enam, maka pada 2024 nanti ditargetkan ada perbaikan peringkat,” jelasnya. (jun/rif)