pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Siapkan Ambulans dan Dana Duka

PARA bakal calon legislator (bacaleg) kini intens melakukan sosialisasi di tengah masyarakat. Mereka membawa dan menawarkan apa yang akan dilakukannya kelak jika duduk di kursi legislatif. Tujuannya agar rakyat yang punya hak pilih bisa mengetahui figur bacaleg serta partai yang mengusungnya.

DR. H. Muhammad Rusli,S.H.I.,M.H. mengatakan kesiapannya untuk maju menjadi wakil rakyat di DPRD Gowa karena didasari oleh panggilan hati. Juga karena keresahan pribadi setelah menyaksikan fenomena yang ada di masyarakat, khususnya pandangan mereka terhadap wakilnya di parlemen.
”Selama ini saya memang banyak berhubungan dengan masyarakat. Sekarang lebih bersosialisasi lagi. Memperkenalkan diri bahwa saya punya niat untuk maju sebagai bacaleg di Gowa, khususnya di daerah pemilihan I,” ujar Muhammad Rusli yang menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar, Rabu (14/6).

Alasan lain untuk maju berkontestasi di Pileg 2024 mendatang, karena H Rusli yang dikenal sebagai seorang dai ini didorong oleh jemaah, pengurus masjid, dan anggota pengajian binaannya. Termasuk para sahabat, penghafal Qur’an, mubaligh, akademisi, serta yang paling penting adalah dukungan dari kedua orang tua dan istri.
Selain dai, Ustaz Haras, begitu nama sapaannya yang merupakan akronim dari Haji Muhammad Rusli, juga dikenal sebagai seorang dosen. Ia imam dan pengajar Al-Qur’an.
Bergabung di Partai Gelora Gowa sebagai ketua Bidang Keummatan, Ustaz Haras mengaku mendapat dukungan dari ketua dan pengurus. Untuk saat ini dirinya belum memasang alat peraga, seperti spanduk dan semacamnya. Bersosialisasi dan terjun langsung bersilaturahmi, seperti pengajian di masjid, salat subuh berjemaah, menjadi caranya untuk lebih dekat dengan warga.
‘”Sebelum maju menjadi bacaleg, memang sudah menjadi kebiasaan hadir di pengajian dan salat subuh berjemaah. Berbaur dengan masyarakat,” ujarnya.
Putusannya untuk maju di Pileg, diakui Ustaz Haras, telah dipikirkan matang-matang. Dirinya juga telah berdiskusi dengan keluarga, sahabat, guru serta yang lain.

Baginya, profesinya sebagai dai bisa memudahkan dirinya maju ke level legislatif. ”Saya kan seorang santri. Santri itu sebenarnya wajib untuk berdakwah. Jasi saya punya tagline; dakwah lewat parlemen,” imbuhnya.
Ditanya tentang Dapil I yang meliputi Kecamatan Somba Opu, Gowa dihuni para bacaleg petahana, Ustaz Haras optimistis bisa meraih kemenangan. Gelora mampu meraih satu kursi di dapil ini.
”Tidak dipungkiri (Dapil I) itu ketat. Banyak petahana yang sudah dikenal di masyarakat. Selain partai saya baru, juga baru terjun di dunia politik. Tapi saya tetap yakin dan optimis atas pilihan saya ini. Karena sebenarnya kepemimpinan itu Allah yang menetapkan. Yang penting kita berikhitar untuk menjadi yang terbaik dan memberikan yang terbaik, sambil memperlihatkan kepada masyarakat bahwa sosok kita ini juga bisa. Kenapa yang lain bisa, kita tidak bisa,” tandasnya yakin.
Lewat parlemen, menurut Ustaz Haras, hak-hak rakyat bisa dikawal lewat dakwah. Karena dakwah menghasilkan kebijakan, yang selanjutnya juga akan memberikan aturan-aturan yang bisa berpihak dan pro kepada masyarakat.
Kenapa harus maju lewat Partai Gelora, bukan partai lain? Dai yang terkenal dengan peci hitam berukuran tinggi ini, mengaku melihat sosok Anis Matta selaku Ketua Umum Partai Gelora banyak berkecimpung di agama. Latar belakangnya juga tidak diragukan. Begitu pula keilmuan dan keseniorannya di dunia politik. ”Kedua, saya juga kagum dengan ide-idenya. Apalagi sebelum di Partai Gelora, pernah di PKS. Banyak ide-idenya sehingga bisa dilihat hasilnya sekarang. Salah satu cita-cita besarnya adalah menjadikan Indonesia sebagai negara super power dunia,” terangnya.
Mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Anis Matta, Ustaz Haras mengutarakan, ketika bangsa ini memercayakan Gelora menang di Pemilu yang akan datang, negara ini jadi unggul secara ekonomi, unggul secara teknologi, dan terdepan dari segi pertahanan. Inilah yang disuarakan kepada masyarakat sebagai pemegang hak pilih.
Ditanya tentang apa yang ditawarkan kepada masyarakat, alumni S1 Fakultas Syariah Jurusan Hukum Acara Peradilan UINAM, S2 dan S3 Konsentrasi Hukum UINAM ini sudah menyusun beberapa program. Dua di antaranya yang disebutkan.
Yang pertama, fasilitas ambulans untuk masyarakat. Tujuannya, bila ada yang tertimpa bencana dan butuh kendaraan ambulans akan difasilitasi sehingga tidak kesulitan.
”Kedua, ada program dana duka. Ini kelihatannya sederhana, tapi manfaatnya luar biasa. Kita sebagai manusia tidak tahu kapan ditimpa musibah. Itu bisa terjadi kapan saja,” jelasnya.
Selain itu, ada pula program membina generasi muda. Termasuk penyuluhan, pendidikan, pelatihan dan mendekatkan mereka dengan syiar Islam.
Jika kelak diberi amanah menjadi anggota dewan, Ustaz Garas berharap bisa menjadi wakil rakyat yang sebenar-benarnya. Memperjuangkan hak-hak rakyat.
”Karena sesungguhnya kalau kita bicara politik sebenarnya itu baik dan tidak dilarang. Sebab itu menjadi sebuah alat kita untuk memperkuat kebijakan dan mengawal hak-hak rakyat. Politik kita tidak bisa melihat dan menyimpulkan dari menunggangi. Tapi terkadang masyarakat marah ke calegnya, akhirnya dicap politik itu tidak bagus. Untuk saya biasa sampaikan ke masyarakat bahwa kita tidak bisa menyimpulkan seperti itu. Lihatlah politik pada makna yang sesungguhnya,” pintanya.
Ia lalu mengibaratkan politik itu seperti pisau. Dia adalah alat. ”Pisau itu baik ketika dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Tapi kalau dipakai ke hal-hal yang negatif, menjadi alat yang membawa mudarat. Siapapun dia, kalau kita tunggangi politik dengan baik tentu akan terjaga. Intinya, politik itu bagus dan tidak kotor. Yang meursak adalah mereka yang menungganginya,” tandasnya. (rif)




×


Siapkan Ambulans dan Dana Duka

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link