MAKALE, BKM — Pimpinan DPRD Tana Toraja melakukan kunjungan kerja (Kunker) monitoring penularan virus African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika diperbatasan Tana Toraja-Mamasa Sulbar, dan Salubarani-Enrekang selama dua hari (15-16/6).
Hadir Wakil Ketua DPRD Evivana Rombe Datu didampingi Ketua Komisi II Yuli Saranga dan anggota komisi dua lainnya. Usai melakukan monitoring, Evivana mengatakan, ASF adalah penyakit hewan babi cepat menular menyebabkan pendarahan organ hewan berujung kematian hewan, namun tidak membahayakan manusia.
Virus ASF babi telah terindikasi masuk di wilayah Tana Toraja setelah ditemukann beberapa ekor babi mati di kandang. Hasil observasi uji laboratorium hewan babi positif terinfeksi ASF di Tana Toraja sudah ribuan.
”Terima kasih Pemkab Tator sudah berkolaborasi Polri dan TNI telah bersinergis melakukan penyekatan pintu masuk hewan babi dari luar Tana Toraja, ”ujar Evivana.
Diakui Evivana hingga kini belum ditemukann vaksin virus ASF sehingga ditengarai berlangsung jangka waktu lama. Dewan terus melakukan pengawasan kerjasama unit kerja terkait, baik Kodim 14141 Toraja, Polres Tana Tora, Dinas Pertanian bidang peternakan dan leading sector lainnya.
”Apalagi hingga bulan Desember 2023 permintaan pasar kebutuhan hewan ternak babi terus meningkat sebab musim pesta ada rambu solo, ”pungkas Evivana. (gus/C)
