MAKASSAR, BKM–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk sesegera mungkin menyelesaikan proyek pembangunan sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit (RS) Jumpandang Baru.
Desakan dewan tersebut setelah menerima keluhan warga yang mengeluhkan jauhnya rumah sakit milik kota Makassar yakni RSUD Daya untuk warga di bagian utara dan timur Makassar.
Hal ini disampaikan langsung Sekretaris Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar Hamzah Hamid. Ia mengatakan pelayanan kesehatan di Kota Makassar dinilai akan berperan besar jika proyek Rumah Sakit Jumpandang Baru bisa diselesaikan. Pasalnya, seringkali warga mengadukan dan mengeluhkan jauhnya akses yang ditempuh warga ketika dirujuk ke RSUD Daya untuk warga dibagian utara dan timur.
“Penting saat ini untuk segera memikirkan solusinya, dan tidak melupakan proyek-proyek strategis yang justru bisa membantu percepatan penanganan semacam rumah sakit. Kita mendesak untuk segera dituntaskan, karena ini memang sudah lama dikeluhkan,” ungkapnya, Senin (19/6).
Lanjut Legislator Fraksi PAN Makassar ini bahwa, APBD Pokok 2023 sudah menganggarkan anggaran Rp10 milliar untuk pengerjaan lantai satu dan lantai dua gedung. Namun hingga Juni ini, lelang RS tersebut tak kunjung diajukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar.
“Kita juga tidak mengetahui kendalanya apa, jika dilelang terlalu lama maka ini akan terhambat lagi dibangun tahun ini, padahal ini kita harus tanggapi dengan serius,” ujarnya.
Padahal pengerjaan Rumah Sakit Jumpandang Baru sudah terbengkalai dan tak kunjung diselesaikan Pemkot Makassar, sejak tahap pertama pembangunannya diselesaikan pada tahun 2019 lalu.
Begitupun yang dikatakan, anggota Komisi D DPRD Makassar Yeni Rahman. Ia menegaskan, pemerintah seharusnya memberikan atensi terhadap penyelesaian bangunan yang sangat diharapkan bisa menjadi rumah sakit yakni Puskesmas Jumpandang Baru. Keberadaan RS Jumpandang Baru untuk mengakomodir warga di bagian utara kota yang membutuhkan akses layanan kesehatan lengkap dan dekat.
“Selama ini masyarakat harus jauh-jauh ke RSUD Daya jika membutuhkan akses rumah sakit. Inikan pelayanan belum merata, wilayah timur dan utara itu kan cukup jauh. Kemudian untuk pemeriksaan kesehatan yang mau melahirkan, yang sakit parah itu harus jauh-jauh ke sana,” bebernya.
Penekanan untuk menuntaskan pembanguna rumah sakit ini juga hampir tiap paripurna menjadi rekomendasinya. Katanya, bahwa pembangunan RS rumah sakit tersebut masih membutuhkan anggaran sebesar Rp70 milliar untuk bisa rampung, dia menilai anggaran dan pengerjaan yang diajukan setengah-setengah menunjukkan sikap pemkot yang tak serius.(ita)
