BULUKUMBA, BKM — Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Rujab Bupati Bulukumba baru-baru ini. Muchtar menegaskan penerima PKH, harus betul-betul keluarga miskin.
“Bukan orang yang karena dekat atau kerabat Kades atau lurah sehingga menikmati bantuan PKH. Pastikan, setiap penerima bantuan dan dilakukan verifikasi dan validasi secara cermat harus benar-benar miskin. Titik,” tegasnya.
Sang Bupati mengajak warga Bulukumba yang masuk kategori Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bangkit berusaha merubah keadaannya.
“Sampaikan ke masyarakat tak selamanya diam itu emas. Kita harus bangkit bekerja. Lahan sekecil apapun, harus dimaksimalkan. Masyarakat harus produktif,” pinta Andi Utta.
Pendamping PKH adalah Pendamping Keluarga Harapan, tapi jangan jadi ‘Tena Harapan’. Pendamping PKH punya tanggung jawab besar di masyarakat. Menurut Andi Utta, ketahanan pangan merupakan jantung bagi pertumbuhan ekonomi Bulukumba. Sehingga, katanya, ketahanan pangan harus betul-betul dijaga.
“Bulukumba berdasarkan data yang ada, 70 persen lebih di sektor pertanian, sekira 10 persen di sektor perikanan. Makanya kita harus ‘strong’ di sini,” jelasnya.
“Saya baru bangga jadi Bupati kalau ekonomi Bulukumba berubah drastis. Tolong kita sama-sama bangun Bulukumba,” tambahnya.
Koordinator Kabupaten PKH Bulukumba, Besse Nasriana Jabbar merespons positif ketegasan Bupati agar penerima bantuan PKH itu, benar-benar tepat sasaran. Hanya saja, urainya, data penerima berasal dari desa.
“Teman-teman SDM PKH, cuma pendamping. Mereka bukan pendata, mereka hanya menggunakan data dari operator di desa yang masuk ke aplikasi. Kemudian menjadi acuan pembayaran atau acuan bantuan PKH,” ujarnya.
Besse mengajak seluruh pihak yang terkait, agar bersama-sama memperbaiki data mulai dari bawah. Sebab, ia menyebut bahwa yang punya peran banyak adalah operator yang ada di desa, yang bisa punya akses masuk mengeluarkan atau mengusulkan.
“Semoga satu bulan ke depan ada perbaikan data. Mudah-mudahan pemerintah setempat bekerjasama membersihkan data agar sesuai. Sehingga Bulukumba punya data yang akurat dan lebih baik,” imbuhnya. (*)