MAKASSAR, BKM — Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto baru saja melaunching program terbarunya, yakni Kontainer Terpadu (Konter). Program ini bertujuan untuk memaksimalkan fungsi kontainer yang sebelumnya digunakan sebagai tempat mitigasi dan recovery dari covid-19 (posko covid).
Pascapandemi covid-19 sudah mulai mereda, kontainer recover lebih banyak digunakan sebagai lokasi pasar murah untuk recovery ekonomi. Namun, seiring berjalan waktu, kehadiran kontainer tersebut kerap mendapat sorotan masyarakat karena keberadaannya dinilai tidak maksimal.
Danny pun memutuskan untuk menjadikan kontainer recover tersebut sebagai pusat layanan publik. Tidak tanggung-tanggung, ada 40 lebih layanan Pemkot Makassar bisa diurus di kontainer recover.
“Ya, kontainer saja bisa difitnah. Jadi, supaya tidak gaduh, kita lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat melalui Konter ini,” ungkap Danny.
Orang nomor satu Pemkot Makassar pun secara khusus menunjuk semua sekretaris lurah (seklur) sebagai penanggung jawab konter di bawah koordinasi lurah setempat. Bagi kelurahan yang tidak memiliki seklur, ditunjuk pejabat kelurahan untuk menangani konter.
Agar program Konter betul-betul berjalan sesuai yang diharapkan, Danny mewanti-wanti seluruh perangkat yang menjadi penanggung jawab untuk memaksimalkan layanan publik. Bahkan, dia secara khusus menugaskan Pasukan Penindakan Anti Kotor (Pakandatto) untuk mengawasi aktivitas di Konter.
Jika ada kontainer yang tidak aktif memberikan layanan seperti yang telah ditetapkan, Danny meminta Pakandatto untuk melaporkannya. Tidak main-main, dia menebar ancaman bagi lurah yang tidak menjadikan Konter di wilayah kerjanya sebagai tempat layanan publik.
Wali Kota Makassar dua periode itu menegaskan akan memberhentikan lurah bersangkutan. “Pantau semua kontainer yang tidak aktif. Kalau saya dapat dua tiga kali tidak aktif, saya selesaikan lurahnya,” tegas Danny.
Danny menyadari pelayanan paling depan ada di kelurahan. Kelurahan sudah kewalahan menerima pelayanan akibat tingginya kegiatan sosial ekonomi. Maka dari itu pihaknya manfaatkan kontainer untuk membantu kerja-kerja percepatan pelayanan di kelurahan lewat kontainer. Secara bertahap ada 40 pelayanan publik yang akan dilakukan di Konter tersebut.
Beberapa di antaranya, jika masyarakat ada yang meninggal dan membutuhkan kain kafan gratis maka bisa meminta langsung di konter. Selain itu, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bisa juga dilakukan di sana.
“Sementara alatnya baru dimasukkan di setiap Konter yang ada biar bisa membayar secara elektronik. Tidak ada uang cash di Konter. Semua pakai elektronik,” terangnya.
Tak hanya itu, di sekitaran Konter nantinya juga akan dijual hasil dari Lorong Wisata seperti sayur organik segar, lombok dan beberapa macam budidaya dalam Lorong Wisata. “Kita manfaatkan sebaik mungkin ini Konter. Jadi kehadirannya bisa berguna bagi percepatan pelayanan pemerintah ke masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap inovasi konter ini menjadi bagian penyempurnaan pelayanan publik yang lebih responsif, detail dan mendengar masyarakat. “Unsur-unsur Pemkot Makassar akan terus aktif dan segera konsolidasi hingga lapisan masyarakat ke bawah. Sehingga masyarakat luas semakin banyak mengetahui manfaat kehadiran kontainer ini,” pungkas Danny.
Rencananya, Konter ini secara khusus akan diperkenalkan ke Presiden RI Joko Widodo jika orang nomor satu RI itu hadir di Makassar dalam rangkaian kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke XVI.”
Berdasarkan pantauan BKM di Kelurahan Masalle, Jumat (7/7), tempat launching Konter pekan lalu, aktivitas di sana lumayan sibuk. Sejumlah warga mendatangi konter untuk mengurus sejumlah dokumen kependudukan. Ada juga yang datang sekadar bertanya apa saja layanan yang disiapkan Pemkot Makassar di Konter itu.
Salah seorang warga yang ditemui di lokasi tersebut, Setia Budi mengaku ingin memastikan apa saja yang bisa dilayani di Konter. “Ini saya mau tanya-tanya apa saja yang bisa diurus di Konter. Ternyata bisa bayar PBB di sini. Bahkan kalau kita mau layanan sedot tinja, bisa juga lewat Konter,” kata lelaki berkacamata yang tinggal di Jalan Topaz itu.
Camat Tallo Alamsyah memastikan layanan di Konter berjalan maksimal. Dia pun berjanji akan mengawasi langsung aktivitas di sana agar efektif dalam memberi layanan kepada masyarakat.
“Kami mendukung penuh program Bapak Wali Kota ini. Konter menjadi solusi untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Layanan Umum Daerah (UPT BLUD) Sedot Tinja Hamka Darwis menjelaskan, pihaknya menyiapkan layanan penyedotan lumpur tinja melalui aplikasi Go Sedot di Konter. Aplikasi Go Sedot adalah layanan penyedotan lumpur tinja berbasis elektronik dalam bentuk aplikasi android.
Hamka mengatakan, pihaknya akan menempatkan petugas brigade sanitasi UPT BLUD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Dinas PU Makassar sesuai jadwal yang ditentukan oleh pihak penanggung jawab konter.
Layanan akan diberikan sesuai dengan jadwal yang telah diatur oleh penanggung jawab konter masing-masing. “Semoga layanan di Konter dapat lebih memudahkan warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya akan jasa penyedotan lumpur tinja,” harap Hamka.
Menurutnya, peningkatan layanan jasa penyedotan lumpur tinja ini juga mendukung program nasional dalam pencapaian akses sanitasi aman. (rhm)