MAKASSAR, BKM — Moda transportasi umum baru dihadirkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan. Sebanyak 26 unit kendaraan yang diberi nama Bus Trans Andalan Sulsel akan beroperasi di beberapa jalur, dan terintegrasi degan beberapa moda transportasi lain.
Kick off pengoperasian bus ini dilaksanakan di kawasan Centre Point of Indonesia, Senin (10/7). Hadir sejumlah pejabat Pemprov Sulsel serta jajaran Formkopimda.
Gubernur Sulsel Andi Sudriman Sulaiman mengatakan, secara persiapan untuk pengoperasian Trans Andalan memang dilakukan dengan perhatian yang tinggi.
Sebab perhatian terhadap layanan transportasi merupakan hal yang termasuk faktor untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Bahkan, kata dia, dengan mantapnya pelayanan publik dalam hal transportasi, salah satu sektor ekonomi yang juga memiliki potensi yang baik di Sulsel, seperti kepariwisataan akan terkelola lebih optimal lagi.
“Pelayanan transportasi untuk kebutuhan masyarakat dan mendukung perekonomian, juga di bidang pawisata,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sesuai dengan tujuan digagasnya bus Trans Andalan itu, diharapkan dapat terkoneksi secara keseluruhan untuk 24 kabupaten/ kota yang ada di Sulsel, meski pada saat kick off dilakukan baru 13 kabupaten dan kota menjadi tujuan 26 bus itu.
“Trans Andalan Sulsel koneksikan semua wilayah di Sulsel. Sekarang masih 13 kabupaten/kota sebagai target wilayah. Nanti akan berkembang lagi. Harapan kita transportasi bisa berkembang sepenuhnya,” terangnya.
Adapun rute dari 26 bus di 13 kabupaten dan kota itu akan dirampungkan sekaitan dengan spot perlintasannya. Termasuk dengan jumlah unit dan jalur operasinya.
“Pelan-pelan kita akan tambah terus, Target semua wilayah di Sulsel. Sekarang masih beberapa spot permintaan. Seperti Luwu Raya, spot mana saja,” pungkasnya.
Dirut PT Mamminasata Andry Arief Bulu, mengatakan untuk sementara trayek pertama akan melalui jalur pantai barat.
Meliputi wilayah Takalar sampai Toraja. ”Detailnya dari pelabuhan Galesong ke stasiun wisata Kabupaten Pangkep. Kemudian Terminal Lumpue di Parepare sampai ke terminal Pinrang. Kemudian terminal Enrekang sampai terminal Makale,” paparnya.
Sementara untuk jalur lintang utara, dimulai dari Kabupaten Barru lalu Soppeng sampai Sidrap dan Wajo.
“Integrasinya moda transportasi antarkota, kereta api dan pelabuhan, Stasiun Garongkong di Barru, kemudian terminal Watansoppeng dan beberapa kawasan wisata Barru. Kemudian dari terminal di Barru sampai Terminal Sawerigading, Wajo,” terangnya.
Ia melanjutkan, untuk jalur selatan pemberangkatan akan dimulai dari Takalar ke Kabupaten Selayar.
“Akan terintegrasi dengan pelabuhan dan bandara,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, dari terminal Takalar ke Jeneponto, itu akan terintegrasi dengan kawasan wisata di Jeneponto. Kemudian terminal Bulukumba akan sampai pada pelabuhan Bira dan kawasan wisata di sana.
“Pelabuhan Pamatata Selayar, Pelabuhan Benteng Selayar sampai bandara dan Pelabuhan Pattumbukang,” sebutnya.
Lalu, kata dia, untuk jalur timur, itu akan dimulai dari Kota Palopo sampai Kabupaten Sinjai.
“Mulai dari Terminal Dengerako, menuju terminal Belopa, Terminal Sawerigading di Wajo, terminal Bone, bandara Bone sampai terminal Sinjai,” ulasnya.
Adapun pengoperasian Bus Trans Andalan resmi dimulai bulan ini. Segala kebutuhan pengoperasian diklaim telah memenuji standar.
“Bus sudah disiapkan. Kami menyiapkan standar keselamatan dan pelayanan,” pungkasnya. (jun)(jun)
