MAROS, BKM — Delegasi pemuda dari Indonesia dan Singapura menggelar forum bilateral dalam kegiatan Youth City Changers, Selasa (11/7) di Tokka Tena Rata Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros.
Salah satu tema menarik yang menjadi pembahasan adalah bagaimana strategi yang harus disiapkan oleh para pemuda dalam mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin masa depan di tahun 2045.
Hasbi dari Samarinda memaparkan, menghadapi Indonesia Emas 2045, para pemuda harus mendorong peningkatan kualitas diri sebagai calon pemimpin.
Selain itu, para pemuda juga harus bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada.
Yang cukup penting dan harus dilakukan para pemuda adalah bagaimana bisa berkolaborasi baik antarpemuda, dengan pemerintah, dan komponen masyarakat lainnya dari berbagai sektor.
“Kolaborasi ini sangat penting untuk mendapatkan pengalaman yang banyak dan bermanfaat,” ungkap Hasbi.
Dia menambahkan, pemuda calon pemimpin bangsa harus memiliki kompetensi untuk bisa menjadi orang yang diandalkan di masa depan.
“Kompetensi dan kolaborasi itu faktor yang sangat penting untuk mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas,” jelasnya.
Sementara itu, Maria Kristi dari Batu, Malang menjelaskan, untuk menjadi ‘pemain’ di Indonesia Emas Tahun 2045, pemuda harus memiliki visi ke depan.
Pemerintah juga harus melibatkan anak muda dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk kepentingan calon generasi penerus.
Sementara itu, Azizah dari delegasi Singapura menerangkan, sejauh ini, Pemerintah Singapura selalu menyiapkan ruang bagi para pemuda untuk menyampaikan aspirasi.
Untuk mempersiapkan para pemudanya menjadi calon penerus masa depan, Pemerintah Singapura menyiapkan banyak program untuk melatih mereka dalam melaksanakan atau menjalankan sebuah program.
Programnya mulai yang sifatnya relawan, open volunteer, dan masih banyak lagi.
“Jadi pemerintah kami sangat supporting dengan program-program kepemudaan. Kami disiapkan wadah, untuk melaksanakan program kepemudaan, termasuk terbuka dalam mendengar aspirasi kami,” tandasnya. (rhm)