pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Nikah Dini Penyumbang Utama Stunting

MAKASSAR, BKM — Salah satu langkah pencengahan awal terjadinya stunting adalah dengan memperhatikan kesiapan fisik bagi para calon ibu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rosmini Pandin ketika menjadi pembicara di acara Ngobras Diskominfo-SP Sulsel di Press Room Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (11/7).

Kata dia, hal yang cukup berpengaruh pada kesiapan fisik untuk para calon ibu itu dengan pemberian vitamin penambah darah bagi remaja, terkhusus kepada para perempuan.

“Untuk rentang usia pemberian vitamin untuk penambah darah di atas 18 tahun sampai 24 tahun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kesiapan fisik itu sangat berpengaruh untuk mencegah terjadinya stunting. Sebab, kesehatan janin maupun bayi itu juga dipengaruhi oleh kesehatan ibu.

Ia menuturkan, pengaruh kesiapan kesiapan fisik para ibu untuk kesehatan anak acapkali ditemui pada kasus pernikahan dini.

“Pengaruh pernikahan dini bisa jadi berat badan rendah. Ibunya belum siap hamil, kemudian menikah dini. Ini berpengaruh kepada anak, baik dari segi jiwa dan ekonomi belum siap,” terangnya. .

“Jadi kita masuk dari 1000 hari sebelum hari kelahiran untuk pemberian vitamin penambah darah. Jadi bagi remaja, sudah disiapkan rahimnya untuk ditanam benihnya. RS juga sudah ada program menyusui dini. Juga ASI eksklusif sampai 6 bulan. Itu juga menjadi kebal penyakit dan tidak rentan sakit,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan untuk penanganan stunting di wilayah Sulsel yang masuk ke dalam kategori miskin
.
“Seperti Jeneponto yang angka kemiskinannya masih tinggi kita fokus ke situ. Pak Gubernur pun sudah ada instruksi ke situ,” ucapnya.

Ia mengutarakan sekaitan dengan penanganan Stunting secara menyeluruh di Sulsel pada tahun-tahun sebelumya melewati rekor MURI.

“Kemarin kita dapat rekor MURI. Rargetnya 10 ribu, tapi baru satu kabupaten sudah melebihi rekor MURI,” jelasnya.

Perihal salah satu penyumbang stunting yakni pernikahan dini, di mana kondisi fisik para calon ibu yang belum siap, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk-KB) Sulsel Andi Mirna membenarkan bila pernikahan dini merupakan penyumbang stunting terbanyak.

“Usia di bawah 17 tahun organ reproduksi belum cukup siap untuk bereproduksi,” terang Andi Mirna saat dikonfirmasi, Rabu (12/7).

“Memang kalau belum cukup umur, organ reproduksi belum siap dibuahi. Di usia anak, masih ada hak anak belum terpenuhi. Anak di bawah umur masih usia bermain. Ini yang memicu stunting, tidak memperhatikan kandungan, kondisi kehamilan, terlantarkan anak. Karena ibu ini masih punya sifat kanak-kanak, masih jiwa bermain. Jadi betul kalau pernikahan dini penyumbang utama stunting,” ujarnya. (jun)




×


Nikah Dini Penyumbang Utama Stunting

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link