Site icon Berita Kota Makassar

Pemkab Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak

MALILI, BKM — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Luwu Timur menggelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional yang dilaksanakan di halaman Kantor DPKP baru-baru ini. Kegiatan ini dalam rangka menekan inflasi pangan dan stabilisasi pasokan harga pangan.

Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional Tahun 2023 yang diinisiasi oleh Bandan Pangan Nasional (BPN) dilaksanakan di 342 titik di 301 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Launching yang dipusatkan di Hotel Borobudur, Jakarta ini, diikuti oleh berbagai lembaga pemerintah dan kementerian terkait, diantaranya Kemendagri RI, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Deputi Kemenko Perekonomian, Bappenas, Bulog, dan BUMN.
Adapun jenis sembako yang dijual pada pelaksanaan Gerakan Pangan Murah serentak yang akan dilaksanakan selama 2 hari (26-27 Juni 2023) ini yaitu ; Beras 10-20 ton (Rp. 45.000/5 kg), Gula 2 ton (Rp. 13.500/kg), Minyak Kita 960 liter (Rp. 27.000/2 liter), Minyak Panah Mas (Pounch) 720 liter (Rp. 33.000/2 liter), Minyak Alif 1200 liter (Rp. 16.500/liter), Minyak Panah Mas jergen 1000 liter (86.000/5 liter) dan Minyak Fortune (Pillowpack) 96 liter (Rp. 18.000/liter).

Sekkab Lutim, H. Bahri Suli mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi bahan pangan pokok baik ditingkat produsen maupun konsumen.
“Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi berbagai pihak untuk turut menyelenggarakan aksi serupa diberbagai titik yang dapat lebih mudah dijangkau masyarakat sehingga kebutuhan pokok terutama pangan yang murah dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Luwu Timur ini,” terang H. Bahri Suli.
Sementara Kepala BPN, Arief Prasetyo Adi, melalui via zoom meeting mengatakan bahwa, GPM serentak Nasional yang di gelar 342 titik di 301 kabupaten/kota ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Launching GPM serentak Nasional ini menjadi aksi nyata untuk kita semua dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan,” ucap Arief. (rls)

Exit mobile version